"Assalamualaikum," sapa seseorang saat baru saja tokoku dibuka. "Waalaikum salam," jawabku. Aku yang berada di balik kasir langsung menghampiri. Mungkin saja itu adalah pelanggan pertamaku. Karena dua orang karyawanku sedang di gudang mengambil stok yang akan di pajang di rak. "Loh ... Mas Hadi. Tumben pagi-pagi begini mampir? Mbak Zahra mana, Mas?" tanyaku. Dahiku berkerut melihat Abang iparku datang ke toko. Tak seperti biasanya."Mbakmu nggak ikut, Za. Mas ada perlu denganmu sedikit, boleh Mas ganggu waktumu sebentar, Za?" tanya Mas Hadi ragu. "Boleh Mas, Silahkan masuk Mas!" aku mempersilahkan kakak Iparku masuk, untuk menghindari fitnah, aku mengajaknya duduk di dekat kasir. Lagi pula toko juga masih sepi, jadi menurutku tak masalah, walau ada hal yang penting sekalipun, orang juga nggak akan dengar."Zalia, hmm ... sebenarnya begini. Hmm ... Mas bingung harus memulainya dari mana," ucap Mas Hadi. Aku melipat dahiku kembali, ucapan Mas Hadi terdengar berbelit-belit. Sebenarnya
Terakhir Diperbarui : 2022-06-15 Baca selengkapnya