Lama aku menunggu sambungan telpon Mbak Nabila, putri Bungsu Nyonya Zahra. Mungkin saja karena masih jam 4 pagi, bisa jadi mereka masih tertidur dengan nyenyak.Lama hati ini menunggu dengan gelisah, hingga panggilan kelima tak jua diangkatnya.Aku menatap ponselku sekali lagi, membuka kontak yang ada dan menekan nomor yang lainnya. Kali ini aku menekan nomor Bu Zalia. "Assalamualaikum," jawab Bu Zalia dari seberang sana. Tak menunggu lama, hanya dua kali panggilan saja, beliau langsung menyahut. Suaranya yang jernih terasa begitu adem di hati. Sepertinya Bu Zalia mau sholat subuh. Makanya beliau langsung cepat mengangkatnya, karena ia sudah bangun juga kan."Waalaikum salam. Bu ini saya Fitri, perawatnya Nyonya Zahra," ujarku. "Fitri? Ada apa kamu menelpon Ibu subuh-subuh begini?" tanya Bu Zalia heran. Terasa dari intonasi nada suaranya."Bu ... bisakah Ibu Zalia sekeluarga ke rumah sakit segera, Bu. Nyonya Zahra, Bu ..." aku kembali menangis mengingat kejadian yang menimpa tuank
Last Updated : 2022-07-27 Read more