Penggerebekan di MakamBAB 71.......................“Tak kusangka Pak Revando tega mengkhianati anak saya,” ucap Pak Aksa. Kami masih di dalam mobil. Melucur ke makam. Nggak tahu kenapa hati ini berdegub nggak menentu. Aku hanya takut Pak Revando lepas lagi, dan akhirnya tak mengetahui di mana keberadaannya.“Sama, Pak, saya juga,” balas Pak Bisri. Aku masih fokus menyetir dan di belakang kami ada mobil Polisi yang mengawal. Lagi, Pak Aksa meminta mereka untuk tak menyalakan sirine mobil Polisi.“Sekarang dalam kondisi buronan, ibunya meninggal. Pasti hatinya hancur,” ucap Pak Aksa.“Iya, Pak. Tapi apapun itu, ia telah bersalah, percobaan pembunuhan. Bahkan Bu Melisa terkena imbasnya,” balas Pak Bisri.“Iya, bapak benar. Emmm, sekarang kita juga tak tahu di mana Haikal, menantu sialan tak tahu diri,” sungut Pak Aksa. Aku lihat dari kaca spion atas, ia menempelkan gawainya di telinga.“Hallo ... Radit!” ucap Pak Aksa, owh ... dia sedang menelpon Pak Radit. Walau sudah menjadi mantan
Read more