"Alhamdulillah sangat sehat, Bu. Tapi, Papa sekarang belum pulang, masih di kantor. Apa perlu Lita telpon, kalau anak kesayangannya udah sampai rumah? Biar Papa cepat pulang?" jawab dan tanya balik Lita. "Emmm, nggak usah. Biar Papa pulang sendiri saja. Biar semakin menjadi kejutan nantinya," balasku. Lita terlihat manggut-manggut. "Ok kalau gitu. Tapi kenapa kalian nggak ngomong kalau mau ke sini? Jadi bisa Lita jemput di bandara," tanya Lita. Ia nampaknya tak lega karena tahu-tahu kami sudah sampai rumah. "Sengaja memang Ta, sengaja nggak aku kasih tahu. Biar jadi kejutan gitu," jawabku. Lita kemudian memajukan bibirnya. "Ah ... Bu Putri harusnya kasih tahu Lita. Biar Lita bisa jemput di bandara," balasnya. "Iya, Maaf, yang penting kan saya dan Gibran sekarang sudah sampai sini dengan selamat," ucapku. "Iya, sih, Bu ... he he he," balas Lita seraya tertawa lirih. Pun aku ikut mengimbangi tawa lirih Lita. Kreeekk ....Lita membuka pintu kamarmu. Kamar ini tak banyak berubah. N
Baca selengkapnya