Home / Romansa / Mendadak Kawin / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Mendadak Kawin: Chapter 121 - Chapter 130

161 Chapters

BAB 121

"Nomorku kamu blokir lagi, Hen?"Heni yang tengah melangkah hendak menuju ruang jaga kontan melonjak kaget. Ia menoleh dan mendapati Jose sudah berdiri tegak melangkah di sisinya. Ia mengenakan atasan batik biru, seragam rumah sakit yang dia padukan dengan celana bahan hitam."Memang kenapa? Itu yang terbaik, Bang." jawab Heni sambil terus melangkah dengan pandangan lurus ke depan."Aku pengen ngomong penting sama kamu, Hen!" tegas suara itu lirih.Heni menghentikan langkah, menoleh dan menatap tajam sosok itu. Lama-lama Heni jengah juga! Ia harus membuat Jose berhenti mengejarnya macam ini. Dia tidak ingin Brian sampai tahu dan membuat kepercayaan laki-laki itu pada Heni luntur."Kalau begitu katakan! Ini satu-satunya kesempatan, kesempatan terakhir yang aku kasih ke kamu, Bang. Jadi manfaatkan baik-baik, kamu mau ngomong apa?" tantang Heni dengan sorot mata tajam."Soal apa yang kamu lihat saat wisuda dulu ... sungguh aku tidak tahu kalo dia bakalan datang dan pakai batik kembaran s
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

BAB 122

"Jaga sendiri?" Heni kontan tersentak, ia mengangkat wajah dan mendapati sosok itu tengah meneliti status pasien yang ada di tangan. Malam ini sudah menunjukkan pukul dua belas malam, tentu saja Heni tidak perlu bertanya kenapa sosok itu ada di sini. Pekerjaan yang menuntutnya selalu standby kapanpun dan jam berapapun. "Iya, Bang. Udah mau partus pasiennya?" tentu Heni tau tentang hal itu, ia yang menerima pasien itu beberapa saat yang lalu sebelum akhirnya dia serahkan ke bidan dan tentu saja obsgyn sebagai orang yang berwenang atas pasien dan bayi yang ada di dalam kandungan. "Ada penyulit, ini lagi nunggu OK." jawab Jose santai lalu meletakkan kembali status pasien itu di meja. "Cito, kah? Tengah malam begini?" tanya Heni yang terkadang trenyuh sekali dengan para sejawat di bagian obsgyn. Mereka bertanggung jawab langsung atas dua nyawa! Dan mau tidak mau, suka tidak suka, tidak peduli jam berapapun, mereka harus siap untuk saat-saat seperti ini. "Ketuban udah pecah, Hen. Tid
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

BAB 123

"Vin! Masalah lu belon kelar, jangan nambah masalah kenapa sih?"Tentu Brian syok luar biasa mendengar penuturan Kelvin yang mengatakan dia sudah resmi jadian dengan anak koas yang dia taksir. Apa-apaan Kelvin ini! Tanggal pernikahan dia sudah ditentukan dan Kelvin dengan sadar dan berani malah memacari anak orang? "Dari awal gue nggak pernah merasa bikin masalah, Yan. Nyokap yang minta gue nurutin dia, kan? Nah gue turutin! Dengan catatan gue juga bisa ngelakuin apa yang gue mau!"Brian menepuk jidatnya dengan gemas. Otak Cebong satu ini rupanya sudah konslet beneran! Bisa-bisanya dia punya pikiran macam itu? Astaga, Gusti! "Dia tau elu mau kawin?" sebuah pertanyaan yang tentu Brian tanyakan pada Kelvin. Lagian gadis itu gimana sih? Apa iya dia tidak tau kalo Kelvin mau kawin? Terdengar helaan kasar dari seberang, tanpa perlu menunggu jawaban dari Kelvin, Brian sudah tahu betul apa jawabannya. "Baru mau gue kasih tau, nunggu timing dulu, Yan!" jawab Kelvin yang tepat seperti teba
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

BAB 124

"Beneran nggak apa-apa nih?" tentu Heni begitu sumringah ketika Fitri mengizinkan Heni meminjam dan membawa motornya pulang. "Tentulah, Mbak. Pake dulu aja motornya. Nggak apa-apa kok." jawab gadis itu tanpa berpaling dari penggorengan dan aneka sayur yang dia tumis bersamaan dengan potongan ayam. "Aku bakalan nginep loh baliknya. Serius nggak apa-apa?" Heni kembali meyakinkan gadis itu. Bukan apa-apa, Heni memang sudah berencana ingin pulang dan menginap barang sehari di rumah. Ia sudah merindukan rumahnya sendiri. "Iya, Mbak. Nggak apa-apa. Aku baliknya minggu depan. Mbak pake dulu aja." kali ini Fitri menoleh, menatap Heni dengan menyunggingkan senyum manis. Heni sampai speechless. Fitri mengenalnya belum lama dan gadis itu sudah main percaya begitu saja dengan Heni sampai mengizinkan Heni meminjam dan membawa pulang motornya? "Jaminannya apa nih?" tanya Heni yang jujur merasa tidak enak pada Fitri. "Halah, kayak sama siapa aja. Udah bawa aja nggak apa-apa, Mbak!"Kembali sen
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

BAB 125

"Nggak pulang, Dok?" tanya Dodi yang kebetulan juga mendapat jatah jaga malam. "Ini mau pulang, bawel amat sih?" sahut Brian agak kolot. Tawa Dodi hampir pecah, namun masih bisa dia tahan. Menggoda Brian adalah hobi terbaru Dodi semenjak dokter itu ditinggal internship ke luar kota. Wajah Brian tidak pernah cerah, selalu masam dan ditekuk. "Libur istri masih lama, Dok? Jelek amat itu muka." tanya Dodi yang mulai melancarkan aksinya. "Bawel. Ngapain tanya-tanya?" sahut Brian sambil menepuk keras-keras punggung Dodi yang kontan terbahak-bahak karena sudah berhasil menggoda dokter umum satu itu. "Dah lah, aku mah balik!" pamit Brian lalu melangkah keluar dari ruangan. Dodi hanya menganggukkan kepala, tawanya masih belum mau berhenti. Siapa kira dokter yang sedikit somplak itu bisa segalau itu ketika ditinggal jauh oleh sang istri? Brian melangkah lunglai menuju parkiran, baru setengah jalan ponsel dalam sakunya berdering, membuat Brian buru-buru merogoh sakunya. "Cebong? Ngapain
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

BAB 126

"Gila lu! Nggak lah! Gue beneran cinta sama bini gue, Vin!" tegas Brian sambil tersenyum getir. "Sekarang bagi gue, Karina itu cuma angan yang udah gue simpan dan buang jauh-jauh." Brian nampak menerawang, mengingat bagaimana dulu dia bisa tergila-gila pada sosok itu. "Gue seneng kalo bener gitu, Yan. Lega banget kalo memang elu beneran bisa lupain dia dan jatuh cinta sama orang lain. Lu tau kan, Karina udah cukup bahagia sekarang? Dan sebagai kakak, gue nggak pengen ada yang ngerusak kebahagiaan dia, Yan!"Brian mengangguk, meskipun Kelvin dan Karina sering baku hantam dan ribut tidak jelas, tapi Brian tahu betul bahwa sebagai kakak, Kelvin benar-benar menyayangi adiknya. "Gue paham dan serius, Vin ... bahkan dari pertama kali gue ketemu Heni di IGD waktu itu ... gue udah jatuh cinta sama dia. Dia mampu hapus Karina dari otak dan hati gue dalam waktu sekejap mata, Vin. Entah pengasihan apa yang Heni punya, gue sendiri nggak tau. Yang jelas sejak saat itu sampai detik ini ... gue be
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

BAB 127

Kelvin mendesah panjang, tentu dia belum sejauh itu. Walaupun sebenarnya Kelvin sudah ingin menyentuh Namira sampai ke titik terdalam gadis cantik yang mampu membuat Kelvin jatuh hati hanya dalam pandangan pertama. "Belom. Dia masih belum gue apa-apain. Kalo sekedar bibir, udah sih beberapa kali." jawab Kelvin jujur apa adanya. "Lu belom ngerasain aja, Vin, tidur seranjang sama cewek. Pegang omongan gue, lu bakalan tetep kemakan sama Agatha!" ujar Brian dengan begitu yakin. "Gue nggak bakalan mau sekamar sama dia, Yan. Dia ntar gue boyong ke Surabaya gue kasih kamar sendiri. Ngapain sekamar sama dia!" sanggah Kelvin yang masih kekeuh mempertahankan prinsipnya yang tidak akan tergoda oleh istri ingusan yang akan dia nikahi. "Wait and see, Vin! Seberapa kuat sih iman elu? Kalo bener lu sama ngewe sama dia, bukan tidak mungkin perasaan lu juga bisa berubah." sebagai lelaki yang sudah mencicipi kehangatan berumah tangga, Brian sangat yakin dengan teori itu. Seks terkadang bukan hanya
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

BAB 128

Heni sudah duduk di atas sebuah tebing, ia tidak berniat bunuh diri. Hanya hendak menikmati semilir angin beraroma air laut dan deburan ombak di bawah sana. Hati Heni merasa lebih tenang. Mungkin betul apa yang Founding Father Soekarno katakan bahwa : 'Ada saatnya dalam hidupmu kau ingin sendiri saja bersama angin, menceritakan seluruh rahasia lalu meneteskan air mata.' (Soekarno, 1933).Itu yang tadi Heni lakukan. Menceritakan semua rahasia yang ada di dalam hatinya seraya menitikkan air mata. Apakah ini yang dulu pendiri bangsa itu lakukan ketika tengah terluka hatinya? Lelah pikirannya? Heni sangat berterima kasih beliau sudah memberitahu semua orang tentang hal ini. Sendiri saja bersama angin dan menceritakan rahasia. Melepaskan semua beban di pikiran dan otak Heni dan membuat Heni jauh lebih baik dari beberapa jam yang tadi. "Semua orang punya masalalu, Hen." ucapnya pada diri sendiri setelah sekian lama terdiam. "Bukan hanya suamimu, kau pun bahkan punya kisah masa lalumu sendi
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more

BAB 129

Heni mematikan mesin motor, benar saja! Mobil Brian sudah terparkir di halaman. Ia bahkan belum turun ketika Fitri berlari kearahnya dengan wajah panik. "Mbak, kamu kemana aja? Suami kamu ke sini cariin kamu!" bisik Fitri dengan wajah panik. "Dia di dalem?" tanya Heni mengabaikan pertanyaan Fitri, ia lantas menyodorkan plastik ke arah gadis itu. Oleh-oleh, karena tadi Heni menyempatkan diri membeli oleh-oleh untuk Fitri di Solo. "Tadi di rumah ibu, tapi terus aku lihat naik ke kamar kamu." Fitri menerima plastik yang Heni sodorkan. "By the way ini apaan, Mbak?" tanya Fitri seraya membuka plastik putih di tangan. "Oleh-oleh. Makasih ya pinjeman motornya, jangan kapok!" Heni menjejalkan kunci ke tangan Fitri, ia segera melangkah dengan sedikit tergesa ke arah tangga. Fitri hendak memburu langkah Heni, namun ia urungkan ketika sadar dia tidak berhak dan tidak punya urusan apapun dalam masalah Heni. Fitri mendesah panjang, melangkahkan kaki ke kamarnya sendiri dan berharap masalah di
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more

BAB 130

"APA? KAMU SAMPAI KE SANA?" Brian memekik keras, membuat Heni sampai melonjak karena kaget. Ia menatap wajah sang suami, nampak wajah itu berubah kaku dan sedikit gusar. Apakah suaminya itu akan marah? Tapi bukan salah Heni juga ia bisa sampai ke sana. Ia hanya sedang berusaha menenangkan diri. "Iya, bagus banget pantainya!" jawab Heni sambil nyengir lebar. Apapun itu masalah Heni dan Brian sudah selesai. Seperti tadi yang dia katakan ketika duduk termenung di atas karang, ada suatu hal yang lebih penting dari apa-apa yang pernah terjadi di masa lalu. Brian pun sudah menjelaskan kepadanya semua yang terjadi, jadi untuk apa diungkit kembali? "Astaga, Hen! Sejauh itu, kamu abis perjalanan dari Solo?" Brian nampak tidak terima, mengabaikan segala macam laporan Heni mengenai indah pantai yang tadi dia kunjungi. Heni terbungkam, rasanya apapun yang dia laporkan tentang indah panorama yang dia kunjungi, Brian tidak akan peduli. Yang jelas, kini dia harus pasrah diomeli panjang lebar ol
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status