Bab477Malam itu, Zurnal meminta Erina untuk pergi makan ke kantin. Karena seharian ini, Erina belum ada makan sama sekali.Erina pun menurut saja, karena memang dia sangat lapar, juga haus. 15 menit kemudian, Echa pun mulai sadar dari pasca operasi yang sempat dia jalani tadi."Mamah," lirih Echa, mencoba mencari keberadaan Erina."Kamu sudah sadar? Mamah kamu lagi makan ke kantin, hari ini dia tidak akan makan dan minum sama sekali," ujar Zurnal sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ranjang tempat Echa terbaring lemah."Papah," lirih Echa dengan tatapan sendu.Zurnal menarik kursi dan duduk di dekat Echa."Echa, sudah ya, Nak. Tolong hentikan sudah kenakalan ini. Bukan sesuatu yang baik kita dapatkan, tapi berbagai macam masalah. Kami sudah tua, apakah kamu tidak kasihan sama sekali pada kami?" lirih Zurnal dengan mata yang mulai berkaca- kaca."Papah, maafin Echa, Pah. Maaf," ucap Echa terbata- bata."Echa bersalah dan sangat memalukan. Echa pikir, Echa sudah akan mati
Last Updated : 2023-02-28 Read more