Semua Bab Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Bab 481 - Bab 490

689 Bab

481

Bab481"Papah, ini beneran?" tanya Erina. Sedangkan Echa hanya terdiam, dia juga cukup syok. "Ayo duduk, Pak." Zurnal mengabaikan Erina dan malah mempersilahkan lelaki di depannya duduk.Lelaki yang bernama pak Asmad itu pun duduk, usianya di perkirakan sekitar 50 tahunan, lebih tua dari Zurnal.Pak Asmad yang datang bersama asistennya itu pun tersenyum ramah.Erina sangat gelisah, tidak menyangka jika Zurnal akan tega menjodohkan anaknya dengan lelaki yang cukup tua, lebih tua dari mereka._____Sepulang pak Asmad, keluarga kecil Erina masih duduk di ruang tamu untuk berbincang."Pak Asmad adalah calon terbaik untuk kamu! Papah yakin, hidup kamu akan baik dan terjamin. Papah harap kamu paham, semua Papah lakuin demi masa depan kamu, Cha.""Tapi nggak sama lelaki tua itu juga kali, Pah. Dia lebih tua dari kita," ujar Erina tak terima.Sedangkan Echa masih diam."Itu sudah pilihan terbaik aku, Echa harus terima," tekan Zurnal."Papah ini kenapa aneh sekali, perjodohan yang tidak masuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-03
Baca selengkapnya

482

Bab482"Cha, gimana? Kamu mau menolak juga seperti Mamahmu?" tanya Zurnal ke Echa.Echa menggeleng pelan, membuat Erina terkejut."Echa nurut saja. Echa yakin, semua keputusan yang Papah ambil, itu yang terbaik buat Echa."Zurnal pun tersenyum senang. "Kamu yakin, Nak?" tanya Erina dengan sorot mata khawatir. Echa tersenyum."Papah adalah lelaki terbaik yang selama ini kita punya. Papah tidak pernah meninggalkan kita, terutama Echa, anak yang sudah membuat dia malu dan kehilangan segalanya. Padahal, Echa bukan anak kandungnya, tapi kasih sayang yang Echa terima begitu luar biasa. Mah, Echa percaya sama Papah, jadi kita jangan meragukan keputusan Papah ya," ucap Echa panjang lebar.Erina hanya terdiam, tidak tahu harus bagaimana menanggapi ucapa Echa.Erina memeluk anak perempuannya itu dengan erat, tanpa suara apapun.______"Kamu beneran mau mengundurkan diri dari perkebunan?" tanya Kevin, ketika Zurnal mengajaknya bertemu."Iya, Vin. Aku sudah memutuskan hal itu, aku tidak ingin t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

483

Bab483"Insya Allah ya, sayang. Selagi kamu bersungguh- sungguh, semua bisa saja mungkin terjadi."Elea memaksakan senyumannya, demi menjaga perasaan gadis cantik di dalam dekapannya.Jelita tersenyum lebar dan memeluk erat Elea. Ada kehangatan di hati wanita yang sudah tidak muda itu lagi. Ada pula perasaan sedih serta kasian, melihat Jelita yang begitu ingin memiliki seorang Ibu.Perlahan, Jelita pun mulai terlelap. Elea pun merapikan tempat tidur Jelita dan membenarkan posisi tidur gadis cantik itu. Sebelum pergi, Elea menyelimutinya dan mencium kening Jelita sambil tersenyum."Mimpi indah gadis cantikku," ujar Elea dengan pelan sambil membelai pipi lembut Jelita.Elea berjalan menuju keluar kamar, dia sedikit terkejut, ketika melihat Kevin ternyata berdiri di sisi pintu kamar Jelita."Ngagetin aja sih," celetuk Elea, membuat Kevin terkekeh."Maaf repotin kamu. Aku tadi sedikit ada urusan," ucap Kevin dengan wajah cengengesan."Iya nggak apa- apa, aku juga sering repotin kamu masal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

484

Bab484Seminggu kemudian."Kok mendadak gini, Pah? Katanya ada acara lamaran dan sebagainya, tapi kenapa tiba- tiba harus ijab kabul langsung?" tanya Erina, ketika Zurnal meminta mereka bersiap- siap untuk pergi ke Hotel, tempat yang akan diadakan pernikahan Echa."Sudah jangan bawel. Ayo siap- siap, kita buru- buru."Erina makin heran dengan tingkah Zurnal, yang terkesan sangat aneh.Namun tidak berani banyak membantah, karena Echa pun tidak bersuara apapun, malah cepat- cepat mempersiapkan barangnya dan menuruti ucapan Zurnal.Mereka pergi menuju hotel, di jemput supir keluarga pak Asmad."Sudah siap semua, Mang?" tanya Zurnal pada pak supir, ketika mereka bertiga sudah masuk ke dalam mobil."Sudah, Pak. Pak Asmad nampak sudah sangat lemah, kita harus segera ke sana," jawab pak supir sambil melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang nampak begitu banyak pengguna jalan berlalu lalang.Echa menunduk, perasaannya sangat sedih, karena harus menikahi lelaki yang sangat tua. Tetapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

485

Bab485Erina tidak tahu harus berkata apalagi. Saat Rahardian dan pak Asmad duduk berhadapan dengan pak Penghulu, Erina dan Zurnal sempat bingung."Pak Zurnal ayo kemari." Suara pak Asmad membuyarkan lamunan Zurnal, lelaki itu merasa bingung. Akan tetapi, dia pun akhirnya berjalan ke arah mereka. "Duduk!" Pak Penghulu mempersilahkan Zurnal duduk berhadapan dengan pak Asmad.Kemudian, pak Penghulu mulai membuka suara.Erina dan Zurnal sedikit terkejut, ketika pak Penghulu menanyakan kesiapan Rahardian, untuk menikah dengan Echa.Semua jelas diluar dugaan Zurnal mau pun Erina. Akan tetapi, keduanya memilih diam dan tidak banyak bicara.Sementara di kamar pengantin, Echa di temani MUA yang bertanggung jawab untuk mempercantik Echa."Mbak, siapa tadi nama mempelai pria yang akan menikah dengan saya?" tanya Echa, yang sedikit bingung mendengar suara kecil dari mic yang ada di aula pengantin."Bapak Rahardian, Mbak. Anak dari pemilik peternakan terbesar di Kalimantan.""Bapak Rahardian? K
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

486

Bab4862 hari Zurnal di rumah bersama Erina. Suasana rumah nampak diam, tidak sehangat dulu."Pah, sudah ada kabar dari Echa belum?" tanya Erina, sambil menyuguhkan segelas kopi hitam di atas meja.Zurnal yang asik memainkan ponselnya itu pun merasa terganggu."Apaan sih? Echa itu sudah menikah! Kamu bisa nggak, jangan nanya- nanyain dia melulu, capek aku dengarnya," keluh Zurnal.Erina menarik napas berat."Tapi Echa itu anak kita, Pah. Rasanya, aku masih tidak tenang mikirin dia, dia nggak ngasih kabar sama sekali. Bisa nggak sih, kamu tanyain ke pak Asmad tentang Echa.""Malas! Ngapain aku sampe nanya pak Asmad. Jika Echa ingat kita keluarganya, dia akan hubungin kita duluan. Sudah deh, kamu jangan bawel bisa nggak?""Pah, kamu kenapa sih jadi begini? Berubah drastis sikapnya sama aku. Aku salah apa? Kamu bertingkah, seakan- akan kamu benci sama aku.""Aku capek tau nggak? Bisa nggak kamu diam dan masuk kamar sana."Zurnal sangat muak dengan semua keluhan dan ucapan- ucapan Erina,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya

487

Bab487Cukup lama Erina terdiam, memandangi pisau di tangannya. Tiba- tiba toko depan rumahnya di ketuk cukup keras, hingga membuat wanita itu tersadar dari pikiran gilanya.Erina meletakkan pisau itu kembali dan berjalan cepat menuju ke dalam tokonya.Erina membuka pintu toko, ternyata bu RT yang sedari tadi mengetuk pintunya."Hai, Bu. Maaf ganggu, tumben toko sudah 2 hari nggak buka.""Ah iya. Kemarin ada urusan keluarga, jadi saya dan keluarga nggak ada di rumah. Kalau hari ini rencana buka siang, karena kurang sehat.""Maaf ya, Bu. Jika saya mengganggu. Boleh beli berasnya nggak bu, saya kehabisan stok di rumah." Bu RT bertanya dengan perasaan sungkan, karena melihat mata sembab Erina."Iya, iya nggak apa- apa atuh, Bu. Ayo mari masuk," ujar Erina sambil membuka lebar pintu toko. Bu RT pun tersenyum kecil dan masuk untuk memilih- milih sembako, yang menjadi barang jualan Erina.Sesekali keduanya mengobrol. Tiba- tiba ponsel Erina berbunyi berulang kali, Erina pun penasaran dan l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

488

Bab488Hari- hari berlalu, Erina dengan baik mengurus Zurnal. Bahkan, terkadang wanita itu tidak bisa terlelap, ketika Zurnal merasakan sakit luar biasa di kaki dan tubuhnya.Dengan penuh ketulusan, Erina mengurus Zurnal siang dan malam. "Lama- lama Ibu muak sama kehidupan kamu, Nal. Sudah tinggal di rumah sempit, suami istri tidak bekerja. Dan kini liat nasibmu, pesakitan dan tidak mampu melakukan apapun," keluh Ibu Zurnal, ketika datang ke rumah anak lelakinya itu.Erina yang duduk di samping kursi roda yang Zurnal duduki pun hanya bisa terdiam membisu."Kamu ikut Ibu saja ya, ke rumah kita."Zurnal menggeleng."Kenapa? Di sana nanti kamu akan diurus Bibi. Kamu nggak usah khawatir, biarkan saja Erina di sini dengan jualannya, mana tau dia bisa belikan kalian rumah lagi. Gara- gara anak sialannya itu, kamu jadi begini."Lagi- lagi Ibunda Zurnal ini dengan tega dan kejam menghina Erina. Dulu dia tidak begini, semenjak Echa terus membuat masalah, perlahan sikap mertua Erina ini menjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-09
Baca selengkapnya

489

Bab489"Kenapa diam begitu?" tanya Kevin kepadaku. Sepulang dari kediaman Erina, aku merasakan kegelisahan dalam hati."Vin, aku merasa sesuatu yang tidak beres sedang terjadi pada Erina dan Zurnal. Tapi aku nggak mau banyak bicara tadi, nggak enak aja liat wajah mereka nampak panik dan kesannya ada yang di sembunyikan gitu.""Iya, aku juga merasakan hal yang sama. Aku yakin, Erina dan Zurnal menyembunyikan sesuatu. Tapi ya sudah, kita berpikir posifit sajalah."Sesampainya di rumah, kedatangan kami di sambut Cinta dan Aldo, yang ternyata datang berkunjung. Wajah keduanya nampak kusut, membuatku sedikit bingung.Sedangkan Kevin pun langsung pulang ke rumahnya yang ada di sebrang rumahku."Mamah dari mana?" tanya Cinta sambil bersalaman. "Mamah dari rumah tante Erina, om Zurnal kecelakaan beberapa hari yang lalu. Barusan Mamah baru bisa jenguk.""Jangan terlalu akrab sama dia, Mah. Lagian keluarga mereka juga nggak begitu dekat lagi sama kita.""Cinta jangan begitu, biar bagaimana pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya

490

Bab490Aku melenggang masuk ke dalam kamar, meraih foto almarhum suami tersayang. Kutatap wajah tampannya, aku tersenyum."Hai sayangku, bagaimana kabar kamu di sana." Aku tersenyum berurai air mata, sambil berbicara pada fotonya."Kini anak- anak sudah dewasa, bahkan Cinta sudah menikah. Dan kini kamu tau nggak? Galih juga akan menikah. Maafin kekurangan aku ya, jika detik ini, aku belum bisa membantu Erina, adik kita. Ada beberapa hal, yang masih aku pertimbangkan. Dan kamu tau nggak? Cinta bersikap aneh hari ini, dia meminta apartemen masa tua kita, untuk dia tempati. Apakah aku Ibu yang egois? Menolak kemauannya?" Kali ini, aku tidak mampu lagi menangis sambil tersenyum. Ada perasaan mengganjal di hati ini, jika aku mengingat permintaan Cinta yang sudah aku tolak tadi.Aku menyayangi anak- anakku. Tapi untuk memberikan kemauan mereka secara cuma- cuma, rasanya aku tidak bisa melakukan hal itu.Apalagi, Cinta sudah menikah.Ya ampun, apakah aku culas kepadanya? Perasaan tidak enak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
69
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status