Semua Bab Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Bab 461 - Bab 470

689 Bab

461

Bab461"Kenapa pulang? Sudah berhasil menghamba pada kak Elea?" tanya Zurnal ketika Erina memasuki rumah dengan wajah lesu."Pah, nasib kita akan benar- benar hancur. Anak Cinta meninggal, Pah. Mereka berteriak padaku, mengatakan aku pembunuh," lirih Erina, wanita itu pun menjatuhkan diri ke lantai, menangis sesegukkan.Zurnal terdiam, mendengar penuturan Erina."Bahkan untuk mengatakan maaf, aku seakan tidak kuasa. Melihat wajah marah mereka, nyaliku menciut. Aku takut ini akan menjadi kasus, jika Cinta tidak terima. Aku yakin, pemecatan yang terjadi pada kita pun karena masalah ini," gumam Erina lagi."Dan semua gara- gara siapa? Gara- gara Echa! Gadis nakal itu membuat kita dalam masalah besar," desis Zurnal, masih dengan kilatan emosi di matanya."Kok aku? Kenapa selalu aku yang di bawa- bawa? Itu kecerobohan Mamah, enak aja nyalahin Echa," jawab gadis itu ketika menuruni tangga.Echa mendengar jelas apa yang di katakan Erina, hingga jawaban Zurnal menyinggung perasaannya.Mendeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-27
Baca selengkapnya

462

Bab462"Kini semua sudah hancur, kita hanya tinggal menunggu mereka bereaksi. Aku tidak akan melindungi kalian lagi, terserah bagaimana nasib kalian. Karena percuma, bukannya sadar dan menyesal, malah menyalahkan orang lain terus," gumam Zurnal."Pah, aku tahu Echa salah. Tapi memojokkan dia begini juga salah. Bisakah kamu bicara baik- baik saja, jangan malah menekan Echa.""Bicara baik- baik bagaimana? Dia bahkan tidak menjawab sama sekali. Echa ini perempuan dewasa, bukan anak kecil lagi yang harus kita bujuk.""Entah apa yang ada di otak dia. Menuduh suami orang tanpa bukti, membuat kedua orang tuanya dalam masalah, dan dia bersikap seolah tidak ada apa- apa, dan membiarkan kita pusing menghadapi masalah ini. Bahkan, dia tidak menyesal sama sekali, malah menyalahkan kamu dalam hal ini. Jadi aku harus bagaimana? Memahaminya yang ketakutan atau bagaimana?" tanya Zurnal dengan tatapan tajam pada Erina dan juga Echa secara bergantian."Echa, tolong katakan sejujurnya, kamu kenapa melak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-27
Baca selengkapnya

463

Bab463"Akhirnya kamu mau bersuara lagi, Nak." Rini begitu bahagia dan terharu, berulang kali dia memeluk Cinta."Maafkan Ibu, Nak. Ibu belum mampu menjadi mertua yang baik untuk kamu. Tapi Ibu akan selalu berusaha, agar kamu tetap nyaman dan bahagia di sisi kami. Kami menyayangimu, Nak, kami sangat sayang."Berkali- kali pula Rini mengecup puncuk kepala Cinta. Ada kehangatan di hati Cinta, menerima perlakuan baik Rini.Sesampainya di rumah, Cinta mulai bisa tersenyum, ketika mereka makan siang. Bahkan, kini Cinta sudah mau makan sendiri, tanpa harus disuapi Rini lagi.Melihat perubahan yang terjadi pada Cinta, Rini diam- diam menangis haru."Akhirnya dia bisa melewati masa traumanya dengan baik. Alhamdulilah dia tidak kenapa- kenapa, aku nyaris depresi menahan rasa bersalah padanya. Jika aku tidak memukul anak wanita itu, aku tidak mungkin di dorong saat itu dan mengenai Cinta. Ya Allah, ampunilah hamba," batin Rini.Selesai makan siang, Rini pun membawa Cinta ke kamarnya dan meminta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-27
Baca selengkapnya

464

Bab464"Sudah cukup! Besok uang pesangon kalian akan Galih transfer. Sekarang kalian pulanglah," pinta Elea dengan tegas."Kami nggak butuh uang pesangon. Kami cuma ingin kerjaan, Kak." Erina kembali bersuara."Dikasih hati, malah minta jantung," cibir Galih."Galih, kamu benar- benar semakin tidak sopan. Biar bagaimana pun juga, aku ini masih tante kamu. Jika Ayah kalian masih hidup, dia pasti tidak akan membiarkan kalian memperlakukan aku begini," lirih Erina."Jika Papahku masih hidup, dia juga tidak akan mengampuni Anda, yang telah menyakiti anak perempuannya dengan sengaja, demi membela kebohongan anak sialan ini," tunjuk Galih pada Echa."Heh, aku ini tua dari kamu! Dasar kurang ajar memang," maki Echa dengan mata melotot."Sudah cukup! Ayo kita pulang." Kini Zurnal yang bersuara. Lelaki itu merasa malu dan tidak tahan mendengar perdebatan keluarganya. Dia pun menggendong anak kedua mereka dan keluar dari rumah Elea."Ayo Mah kita keluar dari rumah pelakor ini," cibir Echa. Er
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-27
Baca selengkapnya

bab465

Bab465"Mau kemana kamu, Cha?" tanya Erina, ketika melihat anak perempuannya itu keluar dari kamarnya dan menarik koper."Aku mau pergi, Mah. Aku nggak bisa tetap di sini, karena aku bukan anak Papah," jawab Echa dengan wajah terlihat tegar."Mereka tidak akan paham dengan semua masalahku. Aku tidak bisa tetap di sini, jika aku tetap di sini, aku bisa saja membuat rumah tangga mereka hancur," batin Echa."Aku nggak sanggup menanggung hidup Mamah dan adik tiriku," lanjut Echa bergumam dalam hatinya."Memangnya kamu mau pergi kemana? Keadaan ekonomi kita lagi tidak baik- baik saja, Cha. Jika kamu tinggal di Hotel lagi, Mamah nggak akan mampu untuk biayain kamu," jelas Erina."Loh, selama Echa belum menikah, Mamah wajib ongkosin Echa. Jika Mamah tidak mampu, Echa akan jual diri," jawab anak perempuan Erina itu dengan angkuh."Jual diri? Dasar gila kamu, Cha. Kamu mau menekan Mamah?" Erina bingung dengan pola pikir Echa."Tidak ada pilihan lain. Tinggal di sini juga percuma, dianggap beba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya

466

Bab466"Vin, tolonglah bantu aku kali ini. Kita lama bersahabat. Aku tahu kami salah, tapi tolong jangan setega ini. Aku dan Erina sudah mendapatkan balasannya, dibenci Elea saja rasanya kami sangat menderita.""Seharusnya kamu dan Erina dengarkan kami saat itu. Tapi kenapa, kamu lebih percaya pada Echa? Aku tahu dia anak kalian, tapi penting bagi kita menyelidikinya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.""Erina terus mendesak aku, Vin. Entahlah, sebagai kepala rumah tangga, aku jelas merasa gagal. Karena terus mengalah pada Erina, membuat dia terbiasa memaksakan kehendaknya," lirih Zurnal sembari menyugar kasar rambutnya."Aku tidak tahu harus bagaimana, Nal. Elea masih sangat marah pada kalian, apalagi yang terjadi sama Cinta cukup serius, bahkan menelan korban jiwa. Dan apakah kamu tahu, Cinta nyaris depresi. Jika mertuanya tidak sabar mengurus Cinta, kami tidak yakin dia akan baik- baik saja.""Astagfirullah, aku benar- benar menyesal atas kejadian itu, Vin. Sumpah demi Allah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya

467

Bab467"Apa kabar? Sibuk nggak?" Sebuah pesan masuk dari Kevin membuat Elea tersenyum."Alhamdulilah kabarku baik. Kebetulan aku lagi santai, nih. Ada apa?" Elea dengan cepat mengirim pesan balasan.Kevin pun merasa senang, karena Elea begitu cepat membalas pesannya."Mau makan siang bareng nggak? Makan sendiri terus rasanya sepi," balas Kevin dan pesan lelaki itu langsung centang dua. Ah, Kevin lagi- lagi tersenyum sendiri, ketika berbalas pesan dengan Elea."Astagfirullah, apakah ini yang di namakan puber di masa tua?" batin Kevin."Ah, beginilah nasib cinta yang tidak kesampaian, rasanya aku benar- benar gila dibuatnya," kekeh Kevin lagi seorang diri."Ayo, diresto biasa ya, aku suka makan di sana.""Baiklah! Aku jemput sekarang, oke.""Oke deh."Pesan singkat itu pun berakhir. Kevin begitu kegirangan, seakan dia tengah melakukan kencan dengan Elea. Lelaki itu menjadi nampak lebay. Dia sibuk memilih pakain yang cocok untuknya, dan berkali- kali menggantinya, seakan semua pakaian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya

468

Bab468Sesampainya mereka di parkiran, Elea dan Kevin pun berjalan menuju restoran tujuan."Hei, Bu Elea ...." tiba- tiba seorang lelaki seumuran mereka menyapa Elea.Lelaki itu cukup tampan diusianya, persis seperti wajah aktor ternama Tom Cruise diusia 60 tahunan. Apalagi lelaki itu mengenakan balutan tuxedo hitam lengkap senada dengan warna celananya, penampilannya sangat rapi."Wah, Pak Hendi, apa kabar?" ujar Elea dengan wajah sumringah menyapa lelaki yang dia sebut pak Hendi itu."Saya baik, Ibu. Mau makan siang di sini juga ya? Apakah saya boleh bergabung?" tanya lelaki itu dengan ramah. Kebetulan si Hendi ini juga baru datang dan berniat makan siang di tempat yang sama dengan Kevin dan Elea.Apalagi si Hendi datang seorang diri."Oh tentu saja, perkenalkan ini Kevin, sepupu saya. Vin, kenalkan ini pak Hendi, klien di perusahaan kita," jelas Elea.Kevin merasa kikuk dan tidak nyaman dengan perkenalan ini. Apalagi Elea memperkenalkan dia sebagai sepupu, bukan teman, apalagi pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya

469

Bab469"Andai waktu bisa berhenti berputar, dan semua yang ada di sekitarku ini menjadi terdiam, aku ingin sekali memegang tangan wanita di sampingku ini, memeluk dan mengatakan kepadanya. Aku, aku sangat menyukainya, dan ingin sekali memiliki hati, serta jiwa raganya seutuhnya. Ah, andai saja. Arya terlalu beruntung," batin Kevin. Sesekali dia tersenyum melirik Elea yang begitu sibuk memilih beberapa dekorasi unik dan cantik untuk kamar Jelita."Dia Ibu yang cocok untuk kamu, Jelita," gumam Kevin lagi sambil tersenyum memandangi Elea.Merasa mata Kevin selalu tertuju kepadanya, Elea pun menghentikkan aktivitasnya memilih pernak- pernik tersebut dan kini menatap Kevin dengan heran."Kamu bukannya bantuin, malah sibuk senyum- senyum liatin aku, memangnya aku lucu ya?" tanya Elea dengan wajah keheranan.Kevin menjadi salah tingkah, karena ketahuan mencuri pandang ke Elea terus."Ah tidak, masa kamu lucu sih, bayi bukan boneka bukan, badut juga bukan," kekeh Kevin, membuat wajah Elea ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya

470

Bab470Elea menoleh ke Erina."Kamu bisa nggak sih jangan kesini lagi? Anakku masih kecewa sama kamu. Dan kamu pikir aku nggak kecewa? Meskipun kamu tidak sengaja, tetap saja kamu bersalah!!" tekan Elea, dengan wajah yang sangat kesal pada Erina."Ya maaf. Tapi mau gimana lagi? Setiap yang bernyawa pasti mati, kejadian itu sungguh aku tidak sengaja," jawab Erina."Dan aku kesini juga terpaksa, aku sangat perlu uang. Aku harus kemana lagi? Keluargaku selama ini cuma kalian," lanjut Erina dengan wajah memelas."Vin, tolong aku ...." Kini Erina menatap Kevin dengan memohon."Ya sudah, nanti kami kirim sejumlah uang. Gunakan itu untuk mencari pekerjaan baru, atau kamu buka usaha sendiri. Tapi ingat, bantuan ini tidak gratis, anggap saja kompensasi untuk kamu menjaga jarak dengan keluarga Elea. Demi kebaikan bersama, karena Cinta masih sangat marah dan benci sama kamu ....""Iya, Vin. Makasih." Usai berkata sesingkat itu, Erina pun pergi meninggalkan rumah Elea dengan menaiki taksi.______
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4546474849
...
69
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status