Share

474

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-28 21:01:55

Bab474

"Kamu benar- benar payah! Kaku bukan suami dan Ayah yang baik. Aku pun menyesal di besarkan olehmu!" ujar Echa kini bersuara dan mendongakkan wajahnya yang basah air mata dengan angkuhnya.

Zurnal mulai terpancing emosi lagi, namun Kevin bergegas menahannya.

"Sudah, Nal. Sebaiknya kita pergi saja dari sini. Aku laper, perlu makan enak. Di Jakarta Selatan ada pembukaan restoran seafood yang baru. Menunya enak- enak. Aku teraktir makan di sana bagaimana?" tawar Kevin, membuat Zurnal mengernyit.

"So please, untuk apa kita buang tenaga dan menguras emosi di sini. Ibu dan anak ini cukup pintar untuk saling membela diri dan melindungi. Jadi lebih baik biarkan hukum yang bicara, dan biarkan Erina yang smart ini mengurus semuanya. Lagian Echa ini anak dia, kita tidak ada hubungan apa- apa. Jika kita dianggap keluarga, Erina tidak mungkin marah kita menegur Echa."

"Maksud kamu apa? Dari tadi kalian bukan menegur Echa, tapi nyalahin dia," seru Erina, yang tidak terima dengan sindiran Kevi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Oktaviani
bagus ceritanya... tiap bab mendebarkan.. cepet2 update ya thor.. sehat terus yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   475

    Bab475"Aku memang bersalah, aku memang bersalah," lirih Erina. Tubuh wanita itu luruh ke lantai, seakan kedua kaki jenjangnya tidak lagi mampu menopang berat badannya.Erina menangis sesegukkan, apalagi ketika dokter keluar dari ruang UGD dan mengatakan bahwa Echa harus segera dioperasi.Erina terus menangis, ketika melihat wajah Echa yang sangat pucat. Bahkan dia membutuhkan beberapa kantong darah, karena Echa mengalami pendarahan cukup hebat dan banyak kehilangan darah.Yang membuat ketiganya tambah pusing, ketika darah yang mereka cari stoknya tidak cukup dengan darah yang Echa butuhkan.Lagi- lagi mereka harus mencari pendonor darah untuk Echa."Elea dan Cinta, cuma mereka yang memiliki golongan darah yang sama. Sedangkan aku berbeda dengan Echa, Echa ikut darah Bapaknya. Sedangkan kita tidak mungkin nyari Bapaknya. Mencari pendonor pun sudah tidak cukup waktunya," jelas Erina kebingungan."Elea dan Cinta mana mungkin mau bantu kamu! Lagian kamu tidak mungkin lupa, atas apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   476

    Bab476Sesampainya di rumah sakit, Erina pun mencari keberadaan Zurnal dan Kevin di dekat ruang operasi. Ternyata keduanya sedang makan di kantin rumah sakit."Pah, Kevin, kenapa kalian malah di sini? Echa bagaimana?" tanya Erina."Sudah beres! Darah yang di butuh Echa juga sudah ada dari tadi. Kamu terlalu panik sampai- sampai tidak bisa berpikir tenang," jelas Zurnal dengan kesal."Sukurlah, alhamdulilah kalau begitu.""Makan, El." Kevin menawari, wajah Kevin menjadi berseri dan bersemangat ketika melihat Elea datang ke rumah sakit."Sudah tadi sama Cinta," jawab Elea berdusta. Selesai makan, mereka pun bersama- sama menuju ruang perawatan Echa. Di sana, Echa masih tidak sadarkan diri."Bagaimana dengan kandungannya?" tanya Erina pada Zurnal, membuat Elea terkejut mendengarnya."Echa hamil?" tanya Elea menyerobot pembicaraan mereka.Erina mengangguk dengan lesu."Astagfirullah hal"adzim ...." Elea memusut dadanya."Kandungannya jelas tidak selamat, dia keguguran." Mendengar penjel

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   477

    Bab477Malam itu, Zurnal meminta Erina untuk pergi makan ke kantin. Karena seharian ini, Erina belum ada makan sama sekali.Erina pun menurut saja, karena memang dia sangat lapar, juga haus. 15 menit kemudian, Echa pun mulai sadar dari pasca operasi yang sempat dia jalani tadi."Mamah," lirih Echa, mencoba mencari keberadaan Erina."Kamu sudah sadar? Mamah kamu lagi makan ke kantin, hari ini dia tidak akan makan dan minum sama sekali," ujar Zurnal sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ranjang tempat Echa terbaring lemah."Papah," lirih Echa dengan tatapan sendu.Zurnal menarik kursi dan duduk di dekat Echa."Echa, sudah ya, Nak. Tolong hentikan sudah kenakalan ini. Bukan sesuatu yang baik kita dapatkan, tapi berbagai macam masalah. Kami sudah tua, apakah kamu tidak kasihan sama sekali pada kami?" lirih Zurnal dengan mata yang mulai berkaca- kaca."Papah, maafin Echa, Pah. Maaf," ucap Echa terbata- bata."Echa bersalah dan sangat memalukan. Echa pikir, Echa sudah akan mati

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   478

    Bab478"Gimana kabar Zurnal di sana?" tanya Elea, ketika mereka selesai mendekorasi kamar Jelita dan duduk di meja makan sambil ngopi."Wah parah, aku juga bingung harus bagaimana lagi.""Parah gimana?" tanya Elea penasaran."Zurnal ada main sama Asistennya. Aku sudah sempat negur dia. Tapi ya gitu, orang kalau sudah terbawa perasaan mah susah.""Masa sih Zurnal begitu? Baru juga beberapa bulan." "Iya, nggak kuat LDR dan juga masalah rumah tangga yang cukup berat.""Klasik, alasan laki- laki kurang bersukur mah selalu begitu.""Sudah, jangan kita bahas dia lagi, aku stress kalau sudah ngurusin begituan. Kehidupanku saja masih tidak jelas.""Tidak jelas bagaimana? Kamu kebanyakkan milih sih, kasihan itu Jelita, dia juga perlu sosok Ibu yang bisa perhatiin dia.""Nah itu tepat. Makanya aku pindah rumah dekat kamu, biar kamu perhatiin Jelita, jika aku sedang sibuk.""Kamu mau manfaatin aku ya.""Jika kamu bermanfaat kan bagus, salahnya dimana coba?" ujar Kevin sambil terkekeh, membuat E

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   479

    Bab479 Erina mengirimkan pesan pada Zurnal, yang sudah 2 minggu ini tidak memberikan mereka kabar. Nomor ponselnya tidak bisa di telepon, juga pesan chatnya hanya muncul centang 1. Erina sangat gelisah dan bingung harus berbuat apa. "Cha, kenapa ya Papah kamu semakin berubah. Menghubungi Mamah jadi jarang, balas pesan Mamah juga jarang, bahkan menjawab panggilan Mamah pun hampir tidak pernah lagi." Men"Papah sibuk kali, Mah. Sudah jangan terlalu di pikirkan," jawab Echa, meskipun dalam hatinya, dia juga merasakan sesuatu yang tidak beres pada suami ibunya itu. "Tapi Papah kamu nggak pernah begini, Cha. Bahkan uang bulanan yang dia kirim ke Mamah pun mulai berkurang jauh, alasannya untuk menabung membeli rumah baru, yang sama persis dengan rumah lama, sesuai permintaan Nenek kalian." "Maafin Echa ya, Mah. Semua gara- gara Echa, Mamah dan Papah jadi harus kehilangan rumah dan terpisah oleh jarak begini. Echa benar- benar menyesal, Mah." Echa memeluk Erina sambil menangis, kasihan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   480

    Bab480Hari itu bagaikan hari terakhir bagi Zurnal menghubungi Erina. Lelaki itu benar- benar lupa, bahwa Erina masih istrinya."Mamah, kenapa ngelamun terus?" tanya Echa. Dia memilih duduk disamping Erina yang duduk sambil memandangi api kecil yang dia hidupkan di depan rumahnya."Udara malam ini di luar begitu dingin, Mah. Masuk yuk," ajak Echa.Erina menggeleng pelan sambil tersenyum kecil."Mamah lagi ingin bersantai sebentar. Kamu masuk saja duluan ke rumah, Mamah masih mau di sini," jawab Erina dengan suara pelan."Mamah masih kepikiran Papah ya? Apa Papah nggak bisa di hubungin lagi?" tanya Echa. "Bisa kok, nggak usah nanya- nanyain Papah lagi. Mamah malas aja gitu dengarnya," ujar Erina dengan wajah malasnya.Echa pun hanya bisa diam. Erina menutup semua yang terjadi antara dia dan Zurnal, karena tidak ingin anak- anak merasakan kesedihannya.Meskipun begitu, Echa bukanlah anak kecil yang tidak paham apa- apa, tentu saja dia mengerti sekali dengan sikap dan tingkah Mamahnya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-03
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   481

    Bab481"Papah, ini beneran?" tanya Erina. Sedangkan Echa hanya terdiam, dia juga cukup syok. "Ayo duduk, Pak." Zurnal mengabaikan Erina dan malah mempersilahkan lelaki di depannya duduk.Lelaki yang bernama pak Asmad itu pun duduk, usianya di perkirakan sekitar 50 tahunan, lebih tua dari Zurnal.Pak Asmad yang datang bersama asistennya itu pun tersenyum ramah.Erina sangat gelisah, tidak menyangka jika Zurnal akan tega menjodohkan anaknya dengan lelaki yang cukup tua, lebih tua dari mereka._____Sepulang pak Asmad, keluarga kecil Erina masih duduk di ruang tamu untuk berbincang."Pak Asmad adalah calon terbaik untuk kamu! Papah yakin, hidup kamu akan baik dan terjamin. Papah harap kamu paham, semua Papah lakuin demi masa depan kamu, Cha.""Tapi nggak sama lelaki tua itu juga kali, Pah. Dia lebih tua dari kita," ujar Erina tak terima.Sedangkan Echa masih diam."Itu sudah pilihan terbaik aku, Echa harus terima," tekan Zurnal."Papah ini kenapa aneh sekali, perjodohan yang tidak masuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-03
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   482

    Bab482"Cha, gimana? Kamu mau menolak juga seperti Mamahmu?" tanya Zurnal ke Echa.Echa menggeleng pelan, membuat Erina terkejut."Echa nurut saja. Echa yakin, semua keputusan yang Papah ambil, itu yang terbaik buat Echa."Zurnal pun tersenyum senang. "Kamu yakin, Nak?" tanya Erina dengan sorot mata khawatir. Echa tersenyum."Papah adalah lelaki terbaik yang selama ini kita punya. Papah tidak pernah meninggalkan kita, terutama Echa, anak yang sudah membuat dia malu dan kehilangan segalanya. Padahal, Echa bukan anak kandungnya, tapi kasih sayang yang Echa terima begitu luar biasa. Mah, Echa percaya sama Papah, jadi kita jangan meragukan keputusan Papah ya," ucap Echa panjang lebar.Erina hanya terdiam, tidak tahu harus bagaimana menanggapi ucapa Echa.Erina memeluk anak perempuannya itu dengan erat, tanpa suara apapun.______"Kamu beneran mau mengundurkan diri dari perkebunan?" tanya Kevin, ketika Zurnal mengajaknya bertemu."Iya, Vin. Aku sudah memutuskan hal itu, aku tidak ingin t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-04

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   689

    Bab689"Selamat malam," ujar Abizar lagi."Ngapain kamu kemari? Setelah kamu membuat anak saya menderita, berani- beraninya kamu menampakkan batang hidung seolah tanpa dosa," bentak Kevin, yang langsung berdiri dengan emosi."Papah, sabar," pinta Elea, sambil memegang tangan Kevin."Manusia tidak tahu malu ini, dia datang ke rumah Galih dengan nyali besar, setelah menyia- nyiakan anak- anakku, aku tidak akan mengampuninya," pekik Kevin."Maaf, Pah. Saya datang kemari, hanya ingin kalian tahu, saya dan Cinta saling mencintai, kami ingin kalian restui hubungan kami lagi dan jangan menentang hubungan kami, cuma itu ...." "Apa?" Seluruh keluarga memekik.Cinta pun sangat syok, mendengar ucapan berani Abizar. Tiba- tiba Jelita tersandar, mendengar ucapan Abizar. "Jelita," pekik Abel. Wanita yang biasanya membenci Jelita itu, langsung memeluk Jelita yang nampak syok sekali."Brengsek!!" Cinta bangkit dari duduknya, menghampiri Abizar dan menampar keras wajah lelaki tidak tahu malu itu."D

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   688

    Bab688Melihat begitu banyak panggilan telepon dari Bagus, Cinta pun memutuskan, untuk menghubungi balik nomor Bagus.Dan lelaki itu dengan cepat menjawab telepon Cinta."Assalamualaikum, Tante ....""Wa'alaikumsallam, Gus.""Maaf Tan, saya mau tanya, Tante ada bicara apa sama Ibu? Sampai- sampai Ibu pingsan.""Maafkan Tante, Gus. Tadi ada berita buruk, yang sempat mengguncang perasaan kami semua. Kejadian siang tadi cukup mengejutkan, pesawat menuju Bandung mengalami kecelakaan. Dan Nenek, juga Kakek ke Bandung hari ini, itu yang Tante sampaikan sama Ibu kamu ....""Inalillahi, jadi bagaimana kabarnya, Tan. Maaf Bagus tidak tahu apa- apa.""Kuasa Allah, Gus. Rupanya mereka selamat, karena Kakek pingsan, sebelum mereka naik pesawat. Nenek membawa Kakek ke rumah sakit, dan mereka ketinggalan pesawat, Gus. Luar biasa, diluar dugaan kami semua, Allah masih memberi kita kesempatan, untuk berbakti kepada mereka berdua," jelas Cinta."Alhamdulilah, Allahu akbar, masya Allah, luar biasa, Tan

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   687

    Bab687"Allahu akbar, Abel, Kak Cinta ...." Galih menjerit, membuat orang yang kini di depannya jadi bingung.Mendengar jeritan Galih, mereka yang duduk di ruang keluarga pun berhamburan keluar menyusul Galih."Astagfirullah ...." pekikkan mereka semua terdengar bersamaan. Galih terlalu syok, membuatnya nyarus pingsan."Kalian jangan mengira Mamah setan ya," bentak Elea dengan kesal."Ini Mamah beneran?" Abel bertanya. Semua menjadi bingung, bahkan beberapa dari mereka terus- menerus mengusap mata dan wajah, memastikan yang di lihatnya adalah nyata, bukan halusinasi."Mamah sudah tahu, apa yang ada di dalam otak kalian. Jangan heran, jika Mamah datang dengan wajah acak- acakkan begini, bahkan tanpa menggunakan tas sama sekali. Mending bayarin taksi Mamah sana, orangnya dah nunggu," titah Elea."Ini Mamah kita," pekik Cinta yang langsung menghambur ke pelukan Elea, disusul Raisa dan lainnya memeluk Elea."Aduh ...." Elea pun memekik, melihat tingkah mereka semua yang langsung memelukny

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   686

    Bab686"Jelita belum tahu kabar duka ini, tadi aku sudah coba hubungi, tapi belum juga dia jawab panggilan teleponku," lirih Cinta."Aku juga bingung, Kak. Apa yang harus aku katakan sama dia, entah bagaimana reaksi Jelita, jika tahu Mamah dan Papah sudah tiada. Pesawat itu terbakar, sebelum benar- benar jatuh," ujar Galih kembali menangis. Bayangan wajah tua kedua orang tuanya menari- nari di pikiran mereka semua."Pantas Mamah memelukku berulang kali, mengingatkan kita terus- menerus, bahwa sesama keluarga harus saling menyayangi dan tolong- menolong. Mereka juga selalu berbicara tentang kematian, yang aku sendiri tidak tahu, bahwa itu adalah pertanda, mereka berdua akan pulang bersama- sama, untuk selamanya."Cinta menangis kuat, Kamila memeluk Ibunya dengan erat, begitu juga Raisa, memeluk Abel dan menangis di pelukan Ibunya."Rasanya tidak pernah sesakit ini, kehilangan yang begitu mengejutkan, membuat hati ini tidak siap. Berpuluh tahun hidup bersama dengan keduanya, hingga Rai

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   685

    Bab685"Nanti saja ah, malas. Lagian kita lagi makan gini, masa di gangguin hal- hal yang tidak jelas begitu," ujar Cinta, mengabaikan ucapan Galih tadi."Cinta, sudah 1 tahun kita bersama, tapi kenapa, kamu nggak pernah mau pertemukan aku dengan anak kita, Kamila?" tanya lelaki itu."Mas, tidak semudah itu. Kamila akan tahu segalanya, bahwa kamu pernah menikahi Jelita juga. Dan Enggar, juga Bagus, bagaimana tanggapan mereka pada kita? Kamu meninggalkan mereka, lepas tanggung jawab, dan malah bersamaku. Tentu saja, bukan cuma mereka yang akan kecewa sama kita, tapi Kamila juga.""Kemudian Mamah dan Papah, bisa- bisa aku mereka kutuk, Mas ....""Tapi mau sampai kapan, kita kucing- kucingan seperti ini? Aku juga ingin diakui, dan dianggap bagian keluarga kamu, Cin.""Belum waktunya, Mas.""Kapan waktunya, Ta? Aku dan Jelita, itu hanyalah kesalahan. Sedangkan aku sama kamu, itu cinta yang tulus. Aku mohon, pikirkan ini baik- baik, aku hanya ingin di akui, dan Kamila juga harus tahu, bahw

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   684

    Bab684Perjalanan panjang Bagus lalui bersama Jelita, Ibu yang kini sangat dia sayangi, dan dia utamakan kebahagiaannya."Pulang dari umrah, kita ke rumah Nenek saja ya, Gus.""Terserah Ibu saja, Bagus ngikut saja. Bagus tidak punya siapa- siapa untuk di bahagiakan, jadi segala waktu dan apapun yang Ibu mau, asal Ibu bahagia, Bagus akan selalu turuti, insya Allah," ujarnya.Jelita terharu dan menatap penuh kasih sayang pada Bagus. Sementara Bagus dan Jelita melaksanakan ibadah umrah, rupanya rumah mewah Elea, sudah terjual sesuai kesepakatan dengan pembelinya.Penjualan rumah, di saksikan Galih, karena hasil dari penjualan rumah mewah tersebut, 50% milik Galih, 30% milik Cinta dan sisanya barulah milik Elea dan Kevin.Setelah semua beres, Elea dan Kevin, memutuskan untuk tinggal di hotel. Sebelum rumah impian mereka di desa selesai di bangun.Hanya sisa 10% saja, rumah di desa itu akan selesai dan bisa mereka tempati.Galih sudah menyarankan, agar Elea dan Kevin mau tinggal di rumah m

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   683

    Bab683"Kenapa kamu terlambat?" tanya atasan Bagus, yang ada dibagian divisinya."Maaf pak Rahmat, saya menabrak orang tadi di jalan."Pak Rahmat, yang merupakan pengawas divisi pemasaran, tidak begitu berani bersikap keras pada Bagus, tapi dia tetap berusaha profesional, agar tidak terlalu nampak membeda- bedakan karyawan."Lain kali berhati- hati di jalan, Gus. Dan tolong jangan ulangi lagi, keterlambatan datang seperti ini. Hari ini saya maklumi, tapi kalau terulang lagi, saya akan berikan sangsi pemotongan gaji," jelas pak Rahmat memberi peringatan."Baik, Pak." Hanya itu jawaban Bagus. Sadar diri akan kesalahannya, Bagus tidak berani banyak bicara.Pak Rahmat meninggalkan divisi pemasaran, menuju ruangannya, untuk memeriksa laporan penjualan kemarin.Sementara Bagus duduk di meja kerjanya, dengan pikiran yang mulai tidak fokus. Bagus mulai memikirkan wanita yang di tolongnya tadi, dan itu sangat mengganggu kerjaannya.Tiba- tiba, HRD memasuki ruangan divisi pemasaran, bersama den

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   682

    Bab682"Bu ...."Jelita menatap Bagus."Bagaimana kalau kita pergi umrah?"Jelita terpaku sejenak, mendengar usulan Bagus."Gimana, Bu?" tanya Bagus lagi, membuat Jelita tersadar dari keterkejutannya.Anak yang biasanya cuek, hanya memikirkan kesenangannya sendiri, kini mengajaknya pergi umrah. "Kamu serius pengen umrah, Gus?" tanya Jelita balik, memastikan keinginan Bagus."Iya, Bu. Mumpung kita ada rezeki lebih. Kita ajak Enggar dan Lina juga, mana tau mereka mau. Tapi jika mereka menolak juga tidak apa- apa, kita berdua saja yang pergi ke sana, Ibu mau kan?""Tentu saja Ibu mau, Gus. Masya Allah, niat kamu baik sekali anakku, mana mungkin Ibu menolak."Bagus tersenyum. Dan niat mereka pun, di sampaikan kepada Enggar dan Lina, ketika mereka makan malam bersama."Dalam waktu dekat ini belum bisa, Bu, Mas. Enggar masih harus fokus ke perusahaan," jawab Enggar.Wajar sih, belum ada 1 tahun dia bekerja, masih tidak enak hati jika terus izin libur, untuk urusan pribadi.Sebagai calon pe

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   681

    Bab681"Tugas kita sudah selesai, nampaknya anak, cucu dan cicit tidak ada masalah, dengan pembagian harta warisan kita," ujar Elea, ketika dia dan Kevin merebahkan diri di atas kasur mereka."Kuharap juga begitu, agar kita berdua bisa menjalani kehidupan yang tenang," jawab Kevin."Kulihat Abel juga tidak membuat masalah lagi." Elea merasa lega, melihat sikap menantunya itu, yang semakin baik dari sebelumnya.Galih membelikan rumah yang cukup mewah, untuk dia tempati dan istrinya. Galih tidak ingin menyatukan istrinya lagi sama Ibunya. Karena bagi Galih, jika keadaan sudah tidak nyaman, dan terus di paksakan, maka mereka akan saling menyakiti.Demi menjaga rumah tangga dan hati orang tuanya, Galih memutuskan untuk memiliki rumah sendiri.Tetapi dia tetap memperhatikan kedua orang tuanya, meskipun mereka tidak satu rumah.______>_______Karena perjalanan yang cukup jauh, Jelita mulai jatuh sakit. Badannya meriang, nyaris semalaman, Lina tidak bisa tidur, karena khawatir dengan kond

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status