Bab407"Bagaimana aku menghadapi anak- anak?" lirihku, "sedangkan aku saja sulit menerima kenyataan ini.""Kak, jangan begini, kasian Kak Arya. Ayo, dia sudah menunggu kita, kita harus segera membawanya pulang untuk di mandikan dan di persiapkan."Aku menunduk sambil menangis terisak. "Suamiku, kenapa kamu pergi begitu mendadak, bahkan aku belum sempat merawatmu," lirihku."Ayo, Kak." Zurnal kembali bersuara. Dengan perasaan hancur, aku turun dari ranjang, dituntun Erina yang terus terisak di sampingku."Na, aku bawa mobil, kamu temani Kak Elea di ambulan ya," pinta Zurnal pada istrinya itu.Erina hanya mengangguk, wajahnya pun terus basah. Sesekali terdengar tarikan berat napasnya.Kami berdua memasuki mobil ambulan, yang membawa jenazah mas Arya.Tiba- tiba tangisku pecah lagi, melihat tubuh yang terbujur kaku di depanku, meski keseluruhan tubuh itu, di tutup dengan kain putih."Suamiku, yang aku cintai, yang aku sayangi, yang akan selalu ada dalam hatiku. Kenapa kamu pergi begini,
Last Updated : 2023-01-28 Read more