Semua Bab Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Bab 271 - Bab 280

689 Bab

Mengenangnya

Bab271Kevin hanya terdiam, tidak begitu bisa menanggapi ocehan gadis kecil nya itu. Semenjak sekolah, dia memang sering merengek ingin bertemu dengan Ibunya. Dia juga selalu mengeluhkan perasaan iri pada teman- temannya yang diantar ke TK oleh Ibu mereka.Begitulah yang sering Helen ceritakan kepada Kevin, jika Kevin ada waktu luang di rumah.Kevin menjadi lelaki muda dengan bisnis besar yang cukup banyak. Sehingga, hal itu membuat Kevin sering sibuk, hanya sesekali bisa meluangkan waktu untuk Jelita kecil, seperti di hari ulang tahunnya."Jelita sama Bu Guru dulu ya, Papah mau menemani Om Arya ngobrol sebentar," kata Kevin.Jelita mendengkus, sudah biasa bagi Jelita sebenarnya di tinggalkan sibuk begini. "Bu Guru Sechen, titip Jelita ya," pinta Kevin. Sechen tersenyum kecil."Baik," sahut Sechen. Kevin bangkit dan pergi menemui Arya yang duduk bersama anak lelakinya yang kecil.Sedangkan Elea, Cinta dan Erina sedang asik mengobrol dengan para Ibu- ibu. "Bagaimana kota Jakarta?" t
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Di tampar

Bab272Ketika sedang asik mengobrol bersama Ibu Helen, yang mengurus Cinta saat kecil, kami di kejutkan dengan celetukkan seseorang yang sangat aku kenali, Alleta."Asik nih." Suara Alleta. "Ngapain kamu di sini?" tanya Azzura padaku, dengan Alleta di sampingnya.Alleta dan Azzura, yang merupakan kedua Kakak Kevin."Kenapa Kak? Ada masalah apa, Kak Elea datang bersama aku dan Kak Arya, sesuai undangan dari Kevin," sahut Erina, yang tidak senang dengan pertanyaan Azzura padaku."Ehem, merusak pemandangan," cibirnya.Lah, apa salahku? Kenapa tiba- tiba sikap mereka begini, setelah sekian tahun tidak bertemu."El sini." Azzura memegang lenganku erat dan membawaku menjauh dari Erina dan juga Bu Helen.Aku merasa bingung dengan perlakuannya.Erina nampak keberatan, namun Alleta menahannya. Sedangkan Cinta sepertinya juga bingung melihatku di bawa Azzura begitu saja.Azzura membawaku ke cukup jauh dari mereka, terlihat sesekali Erina memperhatikan ke arahku."Ada apa sih?" tanyaku memang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

Dia Harus Minta Maaf

Bab273Di dalam mobil, Elea hanya terdiam. Mereka menuju sebuah Hotel, untuk di jadikan tempat menginap malam ini."Mamah kenapa?" tanya Galih, anak Arya dan Elea yang kini berusia 4 tahun. Anak kecil itu bertanya dengan menatap wajah Mamahnya yang nampak sedih."Mamah nggak apa- apa, Nak." Elea menekan segala emosi di dalam hatinya.Di dalam Hotel, saat Cinta dan Galih sudah tertidur, Arya mengajak Elea ke balkon yang ada di kamar mereka.Di balkon, Arya memeluk Elea dari belakang. Laki- laki itu sebenarnya sudah melihat pipi Elea yang memerah. Namun, dia tidak langsung menanyakan, tetapi dia ingin istrinya sendiri yang bicara.Pelukan itu terasa hangat bagi Elea, dia menutup mata, merasakan segala kenyamanan."Sayang, apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" tanya Arya memancing.Elea paham arah pembicaraan suaminya. Karena ingat tentang kesepakatan yang memang harus saling jujur, Elea pun akhirnya bercerita."Aku sakit hati, Azzura menuduhku yang bukan- bukan. Bahkan, dia mengu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

Berdebat

Bab274"Hai, Arya, apakah ada yang tertinggal?" tanya Kevin menyambut mereka.Arya menatap dingin. "Azzura," lirih Arya menatap tajam wanita itu."Ada apa dengan Azzura?" tanya Kevin, memandang Azzura dan Arya bergantian, begitu pula dengan kedua orang tua Kevin, serta suami Azzura dan pacar Alleta."Azzura, apa yang kau lakukan pada istriku? Mengapa kamu berani memukulnya padahal kalian tidak saling kenal?" tanya Arya pada Azzura tanpa basa- basi."Apakah kamu orang tua Elea? Orang yang membesarkannya, orang yang bertanggung jawab atas hidupnya, sehingga berani lancang memukul wajahnya dengan keras hingga meninggalkan jejak merah di pipinya," lanjut Arya panjang lebar dengan suara berat di sertai luapan emosi yang terlihat sangat jelas di matanya.Semua terkejut mendengar ucapan Arya dan menatap Azzura, terutama Helen."Azzura, apa itu benar?"Helen tidak menyangka anaknya melakukan itu pada Elea.Azzura masih terdiam, menatap Elea dengan tatapan mengejek."Kak, apa itu benar?" Kini
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

Melaporkan Azzura

Bab275Pagi itu, aku dan suami memasuki kantor Polisi untuk melaporkan Azzura. Aku juga tidak ingin dia terus melakukan sesuatu seenaknya padaku, padahal kami tidak saling kenal.Setelah membuat laporan, kemudian visum, aku dan suami pun kembali ke Hotel.Di perjalanan pulang ke Hotel, suami mengatakan akan memutuskan pulang ke Jakarta setelah Azzura benar- benar di tangkap Polisi."Aku tidak nyaman sebenarnya membesarkan hal ini, karena Azzura adalah keluarga kamu, Mas. Tante Helen, kita banyak berhutang budi padanya," ujarku."Nggak usah mikir hal rumit, dibiarkan Azzura akan semakin tidak tahu diri dan seenaknya. Apakah kamu mau direndahkannya lagi?""Ya enggak sih.""Masalah Cinta, itu kan Tante Helen yang memang mau mengurusnya saat itu, bukan kita tidak tahu terimakasih, tapi Azzura sudah kelewatan."Aku hanya terdiam."Biar bagaimana pun juga, kamu istriku, tanggung jawabku. Tidak akan kumaafkan siapapun menyakiti fisikmu, termasuk Ayahmu sendiri."Aku terharu mendengarnya. Sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-14
Baca selengkapnya

Tegas

Bab276Di kamar Hotel, kami berbincang dengan Erina."Nggak usah di maafin Azzura itu, mulutnya jahat. Biarkan dia merasakan dinginnya penjara, akibat perbuatan kasarnya itu." Erina masih nampak sangat marah sekali, terlihat dari sorot matanya penuh dengan kekesalan yang mendalam."Aku tidak apa- apa, kamu tidak perlu sedendam itu padanya," ujarku menenangkan."Dia tidak berhak menampar Kakak, aku masih tidak bisa terima dengan perlakuannya." Ponsel mas Arya kembali berbunyi, dan suamiku menjawab dengan nada tak senang."Ada apa?"Entah apa jawaban si pemanggil telepon hingga terlihat panggilan sudah berakhir."Ada apa, Mas?" tanyaku menatapnya."Mereka ada di restoran menunggu kita, ayo kita ke sana.""Siapa? Azzura ada juga di sana?" tanya Erina."Iya masih ada," jawab suamiku.Akhirnya kami pun keluar, tapi Erina tetap tinggal di kamar, menemani kedua anakku dan Echa.Di restoran, nampak Kevin, kedua orang tuanya, Azzura dan suaminya.Azzura terlihat menunduk, ketika kami sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-15
Baca selengkapnya

Di rumah Ayah

Bab277Di Jakarta, kami kembali menjalani kehidupan kami seperti biasanya.Zurnal sering berkunjung ke rumah, karena dia kini dekat dengan Erina dan Echa."Seminggu lagi, kantor mengadakan perayaan tahunan, aku ingin Ayah ada di sana. Sudah beberapa tahun ini, kita melewati perayaan itu tanpa Beliau. Biar bagaimana pun juga, perusahaan ini bisa berdiri tegak dan besar seperti sekarang ini, berkat kerja keras Ayah.""Tidak masalah, sayangku. Nanti mas akan menjemputnya langsung.""Memang Ayah mau, Mas?" tanyaku penasaran, sebab kami tidak jadi menemuinya ke Bandung saat itu."Insya Allah, apakah kamu mau ikut?"Aku terdiam sejenak, ada perasaan belum siap untuk bertemu Ayah saat ini."Sayang, jika belum siap lain kali saja," ujar mas Arya membuyarkan lamunanku, lelakiku itu seakan paham dengan segala isi hatiku saat ini."Ah, aku ikut," jawabku cepat.Kami pun malam ini bersiap- siap, untuk menuju Bandung esok pagi. "Yah sepi lagi nih rumah," keluh Erina."Makanya cepetan merried, ana
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-16
Baca selengkapnya

Acara ada dia

Bab278"Apakah kamu masih membenci Ayahmu yang penuh dosa ini?" tanya Ayahku dengan wajahnya yang sendu.Wajah tua itu tidak lagi sama seperti dulu, jika dulu wajah dan tubuhnya masih nampak berisi. Kini, wajah dan tubuhnya cukup kurus.Guratan keriput nampak sangat jelas terlihat."Insya Allah tidak lagi. Ayah, maafkan aku juga, aku sebagai anak banyak salah dan sempat membencimu," ujarku pelan sembari menunduk. Perasaan ini tidak kuasa menatap matanya."Bersalaman sama Ayahmu, Nak." Bi Ijah duduk dan mengusap balakangku.Aku mendekati Ayah dan bersimpuh di depannya sembari meraih tangan tuanya.Ya Allah, tangannya kini kasar sekali, sepertinya kini Ayah bekerja cukup keras."Anakku," lirihnya ketika wajahku mencium tangannya. Ayah membelai rambut kepalaku, ada kedamaian kutemukan tangan belaian tangannya.Andai Ayah dulu tidak jahat, mungkin tidak begini ceritanya."Maafkan Ayah, Ayah menyesal sudah jahat sama kamu." Aku mengangguk, hanya bisa mengangguk sembari menangis terbawa su
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-18
Baca selengkapnya

Jangan Sentuh Dia

Bab279"Asmara ...." Helen menghampiri wanita yang pernah menjadi menantunya itu, dia pun langsung memeluk Asmara tiba- tiba.Asmara terdiam membeku."Mamah ...." Jelita pun berteriak, ketika matanya melihat dengan jelas wajah Asmara.Perasaan Asmara menjadi gugup dan canggung. Kevin dan seluruh tamu terfokus pada Asmara.Dia pun sama terkejutnya, melihat sosok yang sangat dia rindukan setengah mati itu ada di acara ini.Jelita turun dari sofa dan berlari ke arah Asmara. "Mamah, kenapa baru keliatan? Mamah kemaba aja, apakah Mamah malu punya anak seperti Jelita?" celoteh anak kecil itu, ketika Helen melepaskan pelukannya.Asmara masih terdiam, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Dia juga sedikit bingung, mengapa Jelita mengenalinya, padahal selama ini, Jelita tidak pernah melihatnya secara langsung."Mamah, kenapa Mamah diam?" tanya Jelita sembari meraih tangan Asmara.Tiba- tiba seorang laki- laki muncul dari belakang dan merangkul Asmara."Rupanya kamu di sini?" ujar lelaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-18
Baca selengkapnya

Nasib Malang Asmara

Bab280"Tolong kendalikan sikapmu, Tuan. Ingat, kita disini untuk urusan bisnis, bukan untuk saling mengancam." Asmara memperingati. Sebenarnya dia sudah muak hidup bersama Felix, lelaki pilihan Ayahnya.Pernikahan dia dan Felix terjadi, karena paksaan Bramasta. Lelaki kejam itu melakukannya semata- mata demi hubungan bisnis dengan keluarga besar Felix yang merupakan orang yang cukup berpengaruh di LN, juga Jakarta.Bisnis mereka sangat besar dengan beberapa anak perusahaan yang menyebar luas diberbagai kota di Indonesia, termasuk negara asal mereka.Bagaimana Bramasta tidak tergiur, apalagi keluarga Felix merupakan orang yang sangat di hormati para pejabat penting negara, tentu saja menjadi suatu kebanggan bagi Bramasta, berbesana'an dengan keluarga besar Felix."Urusan bisnis apa? Aku muak berada di sini melihat semua tadi," ujar Felix mendengkus.Entah mengapa, setelah memastikan anak kecil tadi adalah anak Asmara, perasaan Felix mendadak marah.Ada perasaan jijik, yang sulit dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
69
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status