Bab99Elea terkekeh, melihat wajah tegang Erina."Pamali kenapa, Kak? Penasaran nih.""Pamali, entar malah kepilih yang tidak sesuai harapan kita.""Alah hoaks, mana ada begitu. Ibarat beli buah, kita nggak suka, mana mungkin kita pilih dan beli.""Haha, semoga aja deh nggak seperti dugaanku nantinya."______Perut terasa melilit, Elea pun terbangun dari tidurnya."Mas, laper," rengek Elea, ketika waktu sudah menunjukkan tengah malam.Dengan pelan, Elea menggoyang lengan Arya, berharap lelaki itu bangun."Mas, laper," bisik Elea lagi. Arya menggeliat, mencoba mengumpulkan kesadarannya dari buaian mimpi. Pelan, Arya berusaha kuat melawan ngantuk, dan membuka matanya yang terasa masih lengket."Mas, Elea laper, tapi takut keluar sendirian.""Rengekkan semacam ini seperti langganan tiap tengah malam, El. Lama- lama, Mas pindahin ke kamar juga tuh dapur," celetuk Arya dengan kepala yang masih terasa pusing."Namanya juga Ibu menyusui, Mas. Bawaannya lapar melulu," jawab Elea sambil ters
Last Updated : 2022-08-26 Read more