All Chapters of Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Chapter 81 - Chapter 90

689 Chapters

Hamil?

Bab81"Kenapa sih? Buka pintu sampe sekencang itu?""Ada hal penting yang harus kak Arya tahu," ucap Erina. Wanita itu tampak menarik napas berulang kali."Memangnya apa?""Nih, Delia bikin ulah di media sosial. Dan Kakak juga harus tahu, sudah dua hari ini, terlihat di kejauhan rumah, ada seseorang yang terus memperhatikan rumah kami.""Dasar wanita itu," gumam mas Arya. "Biarkan saja dulu, Kakak masih fokus urus pengalihan aset, juga gugatan perceraian." "Ada apa sih?" tanyaku penasaran pada Erina."Nggak ada apa- apa." Mas Arya menyahut sembari memberikan ponsel Erina ke empunya."Kak Arya mau gugat tante Delima?" tanya Erina.Mas Arya hanya mengangguk."Bagus itu! Harusnya dari dulu," seru Erina lagi tersenyum.Mas Arya hanya diam, tapi tentang Delia tadi, aku masih penasaran."Mas, kan Elea penasaran jadinya, masa nggak di kasih liat," celetukku."Nggak usah. Ingat, kamu hanya harus fokus sehat saja.""Tapi ....." Belum selesai aku berkata, mas Arya sudah mendelik, seakan memint
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Memohon

Bab82Seketika seakan bunga- bunga bermekaran di hati Elea. Wanita itu mulai teringat, sudah 1 bulan lebih pernikahannya dengan Arya. Dan selama itu pula, dirinya belum bertemu dengan tamu bulanan. Dada Elea berdebar kencang, memikirkan tentang kemungkinan yang barusan Ibu mertuanya katakan, hamil."Ibu akan segera ke Apotek," seru Helena dengan tersenyum bahagia. "Bu, habiskan dulu makanannya," pinta Erina."Nggak! Ibu pokoknya mau berangkat sekarang, Ibu nggak sabar pengen tahu. Er, cepat antar Ibu," desak Helena pada anak bungsunya itu.Erina hanya tersenyum geleng- geleng kepala."Bu, habiskan dulu aja makannya. El nggak enak, kalau ternyata nanti tidak sesuai dugaan Ibu bagaimana," lirih Elea."Ah kamu nggak usah mikir begitu. Ibu yakin, di dalam perut kamu, ada Arya junior," kekeh Helena dengan semangat."Ayo, Er. Ih, kamu ini gimana sih," keluh Helena. Erina pun gegas berdiri."Ya sudah ayo! Susah memang kalau orang lagi senang," celetuk Erina.Elea hanya tersenyum canggung.
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Bunuh Diri

Bab83"Sudahlah, Delima. Keputusanku sudah final. Tanda tangani surat itu, demi kebaikan kita bersama.""Aku nggak mau! Aku nggak mau pisah sama kamu. Semudah itu kamu membuangku, seakan diri ini tidak ada harganya sama sekali," isak Delima.Arya menghela napas."Aku sudah mengantongi semua bukti kejahatan kamu di pernikahan kita ini. Dari penipuan, tindak kekerasan, hingga penggelapan dana. Aku tidak menuntut kamu sama sekali, bahkan aku membuatkan surat perceraian kita, itu tanda aku menghargai kamu. Di surat perceraian itu juga tertera jelas, bahwa aku yang menggugat, dan memberikan kamu rumah mewah ini sebagai bukti, bahwa aku menghargai kamu. Meski sebenarnya, aku bisa saja mengucapkan talak, dan hubungan kita selesai. Tapi aku, tidak sejahat itu."Delima terus menangis, berharap Arya mengasihani dirinya."Aku hanya inginkan kamu, Ayah.""Tidak, kamu hanya inginkan hartaku, kan. Anggap saja, rumah mewah ini hadiah terakhir dariku. Delima binti Sasongko--" Delima berlari, tanpa m
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Kasihan

Bab84"Mas Andre ...." Terlihat Delia dengan panik berlari ke arah Andre dan Arya. Mata Andre menyipit, ketika melihat Delia semakin dekat."Kenapa kamu kesini, ngapain? Mau mentertawakan nasib Ibuku?" tuduh Andre dengan tatapan tak suka pada Delia."Mas, kok ngomong begitu. Aku minta maaf, jika aku ada salah. Bagaimana keadaan Ibu? Aku khawatir sekali dengannya, saat mendengar kabar buruk ini," tutur Delia.Andre tertawa sumbang. "Entah wajah yang mana, yang saat ini kamu bawa. Kupikir menikah dengan sahabat, itu lebih mudah untuk menjalani biduk rumah tangga. Nyatanya? Rumit dan terlalu banyak kejutan.""Mas, maafin Delia, ya. Biar bagaimana pun juga, kita masih suami istri, yang sah Mas.""Kamu masih anggap aku suami? Benarkah itu?" Lagi- lagi Andre tertawa, seakan mengejek ucapan Delia.Arya hanya terdiam, mendengarkan mereka berdebat. Untuk apa dia ikut campur? Lebih baik diam dan memikirkan langkah selanjutnya. Talak yang telah dia niatkan, belum selesai dia ucapkan. Sehingga
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Hadiah

Bab85Keduanya masuk ke dalam kamar."El, Mas mengerti, kamu pasti merasa bersalah dengan keadaan Delima kini. Tapi 1 hal yang harus kamu pahami, perceraian Mas dan Delima, itu tidak ada hubungannya sama kamu. Ingat, ini bukan karena kamu, tapi karena perbuatan Delima sendiri."Elea menunduk. "Aku kasihan sekali sama Delima, Mas.""Terus kamu nggak kasihan sama aku?" tanya Arya pada Elea.Arya memegangi kedua pipi Elea, dan mendongakkan wajah, yang sedari tadi menunduk. "Lihat aku, El. Apakah kamu tidak sayang sama aku?" Elea menatap dalam mata suaminya itu. "El sayang, Mas. Jika tidak sayang, untuk apa pernikahan kita.""Jika kamu sayang sama aku, tentu kamu mengerti, bahwa keputusan ini yang terbaik untuk kita semua. Lagi pula, ini semua sudah final keputusanku. Apapun yang terjadi, aku dan Delima tetap akan berpisah.""Jika itu memang yang terbaik, El tidak akan melarangnya lagi. Asalkan, tidak akan ada penyesalan di kemudian hari, ya Mas. El juga tidak mau, yang tiba- tiba bali
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Akan Berjuang

Bab86"Beneran kan ini?" tanya Arya lagi, memegangi hadiah yang berada di dalam kotak kado itu.Elea tersenyum. "Beneran dong, Mas."Arya langsung menghambur memeluk Elea."Ya Allah, terimakasih, akhirnya ...." Arya teramat senang, hingga mengucap sukur berkali- kali dan mencium kedua belah pipi Elea pun berkali- kali."Astaga, Mas. Ini kesenangan atau lagi merangsang sih," desis Elea kesal, yang sedari terus di cium- ciumi pipinya dengan gemas."Senang atuh sayang, kamu ini gimana sih, aku itu lagi bahagia banget ini. Nggak nyangka, aku bakalan punya anak."Lagi- lagi Arya kembali memeluk erat tubuh Elea."Mas, kamu rese banget sih. Nggak gini juga, aku bisa kehabisan napas," seru Elea sembari melepaskan pelukan Arya."Hehe, iya maaf. Mas terlalu kesenangan sih. Akhirnya kerja keras selama sebulan lebih membuahkan hasil," ungkapnya dengan wajah berbinar."Ya ya, itu juga bagian dari kerja kerasku, Mas.""Ah iya, terimakasih istriku sayang. Dijaga baik- baik kandungannya, ya." Arya m
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Histeris

Bab87Pintu ruangan dibuka, Delia dan Delima menoleh ke arah pintu."Ah, Ibu sudah sadar rupanya," gumam Andre, sembari berjalan masuk, dengan membawa dua bingkisan makanan di tangannya.Lelaki itu meletakan bingkisan itu di atas nakas. Melihat kedatangan Andre, Delia tidak bersuara apa- apa lagi."Andre, dimana Ayah kamu, Nak. Apakah dia sedang di kantor? Apakah nanti dia akan datang kemari menemui Ibu?"Andre terdiam."Nak, jawab Ibu," pinta Delima lagi, dengan wajahnya yang mulai mendung.Andre menghela napas, kemudian menarik kursi dan duduk di dekat brankar Delima, di samping Delia."Bu, sudahlah, lepaskan Ayah. Sudah banyak kebaikan dia yang kita terima. Ikhlaskan Ayah, dia berhak bahagia.""Andre! Kamu itu gimana sih. Ibu nggak mau cerai sama Ayah, Ibu sayang sama dia.""Tapi dia lebih sayang sama Elea. Lagi pula, semua kejahatan Ibu sudah terbongkar. Ayah itu keras dan tidak akan bisa di bantah lagi keputusannya. Ibu melakukan hal senekat ini pun percuma, tidak membuat Ayah me
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Mengiba

Bab88"Eh, Mas." Delia berdiri, mencoba mencairkan suasana yang nampak membeku."Bagaimana kondisi Ibu sekarang, apakah dia sudah tenang?" tanya Delia.Andre tidak menyahut, lelaki itu langsung masuk ke dalam ruangan Ibunya kembali."Ini gara- gara Ibu! Kan Mas Andre jadi marah sama Delia," kesal Delia pada Mumun."Ih apaan sih, main nyalah- nyalahin aja. Lagian apa yang Ibu katakan tadi, itu juga berita nya dari kamu.""Mending Ibu sama Bapak pulang, deh. Jangan tambah suasana rumah tangga Delia semakin panas. Lagian Ibu yang usir Delia dari rumah, dan meminta Delia kembali pada Mas Andre, kan. Jadi, sudah deh pulang saja Ibu sama Bapak tuh."Mumun mendengkus. "Ayo, Pak. Kita pulang, biarkan anak sok pinter ini ngurus semua sendiri," cetus Mumun sembari berdiri."Nak, Bapak pulang dulu, kamu baik- baik sama Andre. Jangan tiru Ibu kamu," pesan Sapto pada anak semata wayangnya."Iya, Pak. Bapak sama Ibu hati- hati di jalan pulangnya," kata Delia. Usai bersalaman kepada kedua orang tuan
last updateLast Updated : 2022-08-25
Read more

Maaf

Bab89"Ayah, kemari. Peluk Ibu," pinta Delima, sembari mengangkat 1 tangannya yang tidak patah."Maaf." Arya memundurkan langkah."Ayah," isak Delima."Maaf, tidak bisa. Niatku sudah bulat, kita harus bercerai. Saat aku mengucapkan hal ini berulang kali, jatuh sudah talakku padamu," ungkap Arya."Tidak!" Delima berteriak histeris."Bu, tenanglah," pinta Andre."Tidak, tidak mau ...." Delima semakin histeris."Tidak, aku tidak mau di ceraikan. Ya Allah, mengapa begini sakitnya, mengapa aku harus dicampakkan seperti ini," teriak Delima pilu.Tangisnya terdengar memekkan telinga."Ayah keluarlah! Tidak perlu datang kemari, jika hanya untuk memamerkan kebahagiaan kalian," bentak Andre frustasi."Ayo keluar, Mas ...." Elea menarik Arya. Arya hanya menuruti, dengan pikiran yang kacau."Kasihan sekali Delima," gumam Elea, sepanjang perjalan mereka keluar dari rumah sakit.Arya hanya diam, tidak menanggapi ucapan Elea sama sekali.Bayangan tangisan Delima yang terdengar pilu, seakan menari- n
last updateLast Updated : 2022-08-25
Read more

Dukun santet/pelet?

Bab90"Baik. Asalkan Ibu sehat dulu, pasti Delia bawa. Tugas Ibu sekarang, Ibu harus sabar," ucap Delia.Beginilah kesempatan Delia bicara dengan Delima panjang lebar, ketika Andre tidak ada di ruangan."Iya, terima kasih ya, Del. Kamu memang baik, Ibu salah menilai kamu selama ini," ungkap Delima."Nggak apa- apa, Bu. Wajar jika Ibu dan anak berselisih paham. Hal itu sudah biasa terjadi," jawab Delia sok bijak."Kadang Ibu sama mas Andre saja, pasti sering salah paham. Jadi wajar saja," lanjut Delia.Delima tersenyum."Mertuaku benar- benar tidak sudi untuk datang," ucap Delima sedih."Biarkan saja kali, Bu. Lagian ngapain juga mereka datang kemari, bikin rusak pemandangan saja.""Del, apakah salah, jika Ibu mempertahankan Ayah?""Nggak salah sih, tapi ngalah aja dulu kali, Bu. Tanda tangani saja surat itu, agar rumah mewah itu, statusnya sudah paten milik Ibu. Dari pada nanti untuk Elea, rugi Ibu.""Ibu nggak mau, Del. Ibu belum siap, dan tidak akan pernah siap, jika harus kehilanga
last updateLast Updated : 2022-08-25
Read more
PREV
1
...
7891011
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status