Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 501 - Chapter 510

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 501 - Chapter 510

526 Chapters

bab 501

Lee meminta semua karyawan anak buahnya untuk berkumpul. Waktu pulang kerja tinggal lima belas menit lagi, sebagian karyawan yang akan masuk shift siang sudah datang, bagian grup Nurul.Di sebelahnya Rara berdiri canggung, sedikit gugup karena ini kali pertama dia berdiri di samping Lee dalam kumpul rapat. Setelah berdehem, Lee mulai membuka suara menyampaikan maksud tujuannya mengumpulkan mereka. "Baiklah, assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," salam pembuka Lee berikan, dia tatap anak buahnya satu persatu. Meski sedikit kaku, Lee tidak memasang wajah dingin seperti janjinya pada diri sendiri yang tidak akan bersikap ramah lagi setelah menikah. "Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh," jawab mereka serempak, sesekali mereka melihat pasangan di depannya bergantian, pernah berharap menjadi seseorang yang beruntung seperti Rara, bermimpi jadi wanita istimewa di hati lelaki tampan yang kini statusnya jelas sudah berganti, namun harapan mereka harus terhenti saat Rara hadir
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

bab 502

Melihat Lia yang sedang bekerja, Rara melambaikan tangan pada temannya tersebut, Lia pun membalas dengan canggung melihat sosok yang berjalan di sebelah Rara. Isyarat nanti Rara akan menelpon, membuat Lia tersenyum lebar. Mereka terus berjalan menuju pintu keluar, Lee sengaja tidak berpamitan pada ketiga temannya, karena nanti pun Choi, Jang, dan Kim akan ada di hari H sebagai pihak keluarga dari pengantin laki-laki. Tentu saja dengan para petinggi perusahan lainnya yang juga akan hadir nanti, baik dari perusahaan cabang ataupun pusat. "Apa akan langsung pulang?" tanya Lee begitu sudah dalam perjalanan ke rumah Soleh. "Emang mau kemana dulu?" tanya Rara melihat pada Lee. "Ya kemana dulu gitu, sebelum kita nggak bertemu untuk dua hari nanti," kekeh Lee dengan harapan Rara paham dengan modusnya. "Pulang saja. Rara mau ngobrol banyak sama Zahra," jawab Rara membuat Lee menghembuskan napas panjang. "Baiklah," katanya lemas. Rara terkekeh melihat suaminya seakan tidak rela dengan id
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

bab 503

Lee mengemudi dengan malas, saat mobilnya hampir mencapai jalan utama, ponselnya yang disimpan di atas dashboard berdering. Dengan enggan benda pipih persegi panjang itu diraihnya, nama Rara sebagai si pemanggil nampak tertera di layar, Lee pun segera memasang handfree untuk menerima panggilan."Ha--""Kangen!" sapaan Lee terpotong oleh pengakuan manja istrinya. Lee terkekeh dengan laju mobil yang sedikit dilambatkan. Bukan tidak tahu mengemudi sambil menerima telepon itu berbahaya, namun untuk berhenti sejenak rasanya sungkan juga. "Bohong! Buktinya minta aku tinggal selama dua hari sama nenek," sangkal Lee dengan merajuk.Rara terkekeh mendengar suara Lee yang merajuk, terbayang olehnya bagaimana raut wajah Lee saat ini. Pasti sangat menggemaskan! 'Uh, jadi makin nggak sabar melihat langsung!' ucap batin Rara. "Pulang lagi," rengek Rara membuat Lee tak mengerti, bingung dengan maksud perkataannya."Apa? Pulang lagi? Maksudnya gimana, Sayang?" tanya Lee kali ini memilih meminggirk
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

bab 504

Lampu-lampu penerangan mulai dihidupkan, bersamaan dengan suara tarhim yang terdengar dari masjid di sekitar rumah Soleh, Lee dan Rara keluar dari kamar dengan rambut yang sama-sama masih lembab. Soleh melirik keduanya, bersikap biasa saja agar sepasang pengantin baru yang berlagak akan berjauhan itu tidak malu. Terutama Rara yang seakan menjaga jarak dengannya yang sedang duduk di ruang makan menyantap camilan. "Mau makan, Ra? Ali?" tanya Lastri pada keduanya. "Nggak, Bu," jawab Lee duduk di dekat Soleh. "Ngemil aja dulu, Bu. Sebentar lagi magrib. Oppa juga mau ikut bapak ke masjid," ujar Rara menuangkan air panas dari termos, lalu mencampurnya dengan air dingin dari teko. "Oh, ya sudah. Ibu tadi bikin bubur kacang, ambil saja di dapur," ujar Lastri membereskan lagi piring yang sedang dipindahkan ke rak. "Wah, enak dong!" seru Rara meraih dua mangkok dan sendok. "Iya pastinya, dong!" kekeh Lastri. "Ih, Ibu," balas Rara sambil melangkah ke dapur. "Robi belum datang juga," ujar
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

bab 505

Rara menutup wajahnya, melihat itu Seruni tidak perlu penjabaran kata untuk menjelaskan kalau kiraannya benar adanya. "Tuh, kan," kekeh Seruni. "Ya, gimana lagi ... takut dosa," elak Rara. "Hahaha, ngeles! Intinya hati kalian memang sudah saling terikat kuat, ada dasar perasaan cinta yang sama besarnya dalam hati kalian. Jadi kamu ya mau-mau aja Lee minta haknya malam itu." Seruni menatap adiknya dalam. "Semoga kamu tetap berbahagia, Ra," doa Seruni tulus. "Aamiin, terima kasih, Teh. Rara doakan juga rumah tangga Teteh dan aa selalu dalam lindungan Allah.""Aamiin." kakak beradik itu saling peluk dengan haru. "Sayang Robi belum bisa berkumpul," ucap Seruni setelah melepas rangkulan mereka. "Iya. Robi sekarang seperti menjaga jarak, Teh. Dia kayak terpukul gitu." Rara mengingat percakapan terakhirnya dengan Robi. "Apa putusnya Robi dan Zahra karena hutang itu, Ra?" tanya Seruni yang memang belum tahu alasan putusnya jalinan kasih Robi dan Zahra. "Iya, Teh.""Kenapa Robi tidak b
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

bab 506

Kesibukan semakin terlihat di rumah Soleh dan di tempat resepsi nanti, pemasangan tenda dan semua keperluan untuk acara besok sedang dikebut. Konsep acara besok adalah Lee akan datang beserta keluarganya dengan Sukma, Aji, dan juga Aylin berperan sebagai pihak keluarga pengantin laki-laki. Minus Arya yang akan menjadi pihak keluarga perempuan tentunya.Lahan yang tadinya hanya kebun kosong, kini sudah disulap menjadi tempat acara yang sangat cantik. Tangan-tangan ahli dari Indah dan crew, membuat semua mata memandang dengan takjub hasil akhirnya. Lee yang turut melihat ke lokasi, terlihat sangat puas dengan pekerjaan Indah dan teman-temannya. Tidak salah Desi merekomendasikan Indah untuk acara pentingnya besok. Nenek Han dan keluarga Lee yang lain menarik perhatian para tetangga Soleh, apalagi saat mengetahui ada seorang lelaki lajang lain dari keluarga itu, mereka berharap keberuntungan Rara bisa menular pada mereka yang mempunyai anak gadis. Sayangnya yang menjadi harapan para oran
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

bab 507

Rara menatap pantulan dirinya yang menggunakan kebaya putih gading dengan roncean bunga melati, dan siger yang sudah terpasang dengan cantik di kepalanya yang tertutup kerudung. Ini impian pernikahannya dulu, saat melihat betapa cantiknya pengantin dengan pakaian adat daerahnya. Seruni dan Lastri yang ada di kamar bersama Rara, turut mengagumi kecantikan putri bungsu dari Lastri dan Soleh tersebut. Meski sudah akad nikah, tapi ketegangan menunggu Lee yang akan datang bersama rombongan keluarga Subrata, membuat perut Rara kembali terasa mulas. Robi datang menggunakan beskap lengkap dengan blankon juga keris yang terselip di pinggangnya, sepintas terlihat seperti Robi-lah pengantin lelakinya kalau bukan warna bajunya yang membedakan. Lastri menatap kagum ketiga putra-putrinya, rasa syukur terus dia haturkan pada Sang Pemilik Alam, telah diberikan anak-anak yang mempunyai kerupawanan rupa, keelokan budi, juga kecerdasan ilmu. Memeluk si bungsu yang tingginya bahkan paling menjulang, S
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

bab 508

Satu persatu prosesi pernikahan dilaksanakan, Lee disertai canda tawa mengikuti semuanya. Huap lingkung, Nincak endog, Pabedol bakakak, dan yang lainnya, membuat suasana semakin riuh oleh gelak tawa. Para tamu undangan dipersilahkan menikmati semua jamuan yang ada, anak-anak sudah Aruna kumpulkan agar saat saweran nanti, mereka siap di tempat yang sudah disediakan. Meski tak semewah pernikahan Seruni dan Arya, atau Aji dan Aylin karena yang punya hajatan adalah orang penting di desa tersebut, resepsi pernikahan Rara dan Lee pun tak pelak manarik perhatian dari warga desa, umumnya mereka datang selain sebagai tamu undangan, juga ingin melihat orang-orang asing yang menjadi keluarga pengantin lelakinya. "Selamat ya, Rara, Lee," ucap Denni yang kini menyalami Rara dan Lee. "Semoga menjadi keluarga sakinah, mawwadah, warrohmah. Selalu bahagia dan cepat diberi momongan," doanya menepuk pundak Lee yang mengangguk sopan. "Terima kasih, Bapak. Terima kasih sudah menyempatkan waktunya untu
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

bab 509

"Panggilan untuk Teteh Zahra. Teteh Zahra dipanggil oleh Raden Arya untuk segera membawa Aruna ke panggung pelaminan." suara panggilan dari pengatur acara menjeda pak RT yang akan menjelaskan maksud kedatangannya menemui Zahra.Mereka menoleh ke arah pelaminan, di mana saat ini sesi photo pengantin dengan keluarga sedang berlangsung. "Sekali lagi untuk Teteh Zahra, diminta untuk segera mendekat ke pelaminan. Ditunggu oleh Raden Arya untuk diphoto bersama. Yang mana ya Teteh Zahra itu?" lagi suara lelaki dengan tuksedo biru tua dan dasi putih itu terdengar, Zahra pun segera mengangkat tangan agar lelaki yang sedang mengedarkan pandangan mencari keberadaannya, berhenti menyebut namanya lewat pengeras suara. "Oh, itu rupanya. Cantik, ya?! Mangga, Teteh, ditunggu di pelaminan untuk di photo keluarga," tambahnya dengan pujian yang lalu dia sesalkan, saat melihat sosok Ji Hun turut berdiri begitu Zahra beranjak dari duduknya. "Ah, rupanya ini juga pasangannya oppa Korea ternyata. Maaf ya
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

bab 510

Keesokan harinya, Robi membantu Soleh dan Lee membereskan sisa hajatan kemarin di pekarangan, merapikan lagi pot-pot bunga kembali ke tempatnya, sedang Rara dan Lastri menyiapkan makanan untuk para lelaki yang sejak pagi mulai terang, sudah bekerja sama membersihkan pekarangan depan, kemudian berpindah ke bagian belakang rumah yang sama memerlukan perhatian.Peluh mengucur dari kening Lee, kulit putihnya memerah tertimpa sinar Matahariku yang perlahan meninggi. Kaos tanpa lengan yang dipakainya sudah basah, begitu juga rambutnya yang terlihat lepek. Robi terkekeh melihat penampilan suami kembarannya itu, muka Lee terlihat matang dengan basah simbahan keringat."Istirahat, Lee! Muka kamu sudah merah gitu, bentar lagi kulit putihmu jadi hitam itu," kekeh Robi menertawakan.Lee menegakkan badan, menghalau sinar matahari yang menyilaukan mata."Capek juga, ya?" keluhnya sambil mengusap kening."Biasa di depan meja, pegang pulpen. Ini sekarang malah bantuan kerja berat, ya iya capek." Roby
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more
PREV
1
...
484950515253
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status