Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 511 - Chapter 520

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 511 - Chapter 520

526 Chapters

bab 511

Ji Hun teringat dengan kedatangan pak RT kemarin di pesta pernikahan Rara-Lee, dan sampai saat ini dia belum mengetahui apa tujuan dari pak RT datang menemui Zahra, dia yakin kedatangan lelaki itu bukan sekedar ingin menghadiri pesta tersebut, terlihat dari gestur tidak nyaman saat berbicara dengan Zahra. Tak ingin meninggalkan Zahra dengan masalah lain sebelum dia kembali ke Korea, Ji Hun mengambil ponselnya dan berjalan ke luar rumah agar bisa lebih leluasa menelpon Zahra. Namun sadar kalau Zahra bertugas mengasuh Aruna, dia tentu harus menanyakan sedang apa gadis itu sekarang. Mengirim pesan adalah pilihannya, sebelum dia menelponnya. Ji Hun [Pagi, Angel. Apa kamu sedang sibuk?] Ji Hun menyimpan lagi ponselnya, di pekarangan rumah dia memperhatikan Bara yang sedang menyiangi rumput, andai tidak terkendala bahasa, dia ingin bercakap-cakap dengan lelaki yang setia menemani selama mereka ada di negara ini. Merasa diperhatikan, Bara menoleh dan mengangguk sopan saat melihat Ji Hu
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

512

Gadis kecil itu merengut kecewa, sampai malam beranjak, tamu yang ditunggunya tiada menampakkan muka, bahkan nomor ponselnya pun langsung tidak bisa dihubungi. Meski ada pesan yang dikirimkan yang mengabarkan, kalau pertemuan mereka ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.Biana menatap iba, Nida terlihat murung karena Robi seakan menghidar bertemu mereka. Namun dia coba paham, mungkin Robi memang terlalu sibuk sekarang."Om Robi bohong," lirih Nida, menatap photo profil Robi yang menampakkan wajahnya dari samping."Bukan bohong, mungkin memang sedang sibuk. Nida harus paham dong," bujuk Biana mengusap rambut Nida, gadis kecil itu mencebik."Tapi tadi siang kan bilang bisa, Bunda," sanggah Nida atas pernyataan Biana."Bisa saja kan ada kepentingan mendadak?"Nida menghela napas cepat. "Iya. Orang dewasa memang suka ada kepentingan mendadak. Aneh," gerutunya melangkah masuk ke kamar, mengabaikannya Biana yang menggeleng melihat tingkahnya.Biana[Iya, A Robi, Nida paham, kok. S
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

bab 513

Mereka berkumpul di rumah Tirta, saat perpisahan semakin dekat, nenek Han mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan keluarga Tirta pada mereka, pada Aji dan Aylin yang sudah mengizinkan rumahnya ditempati selama mereka tinggal di Indonesia. Paman Lee membuka koper yang isinya enam buah tas bermerek terkenal juga jam tangan mewah, untuk diberikan pada para orang-orang baik yang sudah sudi direpotkan olehnya dan keluarga. Sengaja melebihkan jumlahnya, menjaga kalau ternyata ada yang terlewatkan. "Ibu Sukma, Aa Arya, Aa Aji. Ini adalah hadiah tidak seberapa dari kami, mohon diterima. Kami tidak bisa membalas semua kebaikan anda sekeluarga. Hanya kami dengan kerendahan hati, mengundang anda semua pada resepsi pernikahan Rara dan Lee bulan depan," ujar paman Lee yang diartikan oleh Min Ra. Lee mengangguk puas dengan apa yang diberikan oleh keluarganya sebagai hadiah pada keluarga Subrata itu. "Rara, tolong berikan hadiah itu pada mereka," titah nenek Han pada cucu menantunya, Lee men
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

bab 514

Negeri asing. Hawa dingin menyelusup, meski tinggal di daerah bersuhu dingin, jelas ini berbeda dengan cuaca di tempatnya dilahirkan dan tumbuh besar. Hembusan napasnya mengepulkan uap, tangannya berbalut kaos tangan untuk mengurangi gigil yang menusuk tulang. Rara tersenyum, dia sangat bersyukur bisa menjamah negeri ini, dua hari sudah dia menjejakan kaki di atas tanahnya, bernaung di bawah biru langitnya, langit yang saat ini sedang tidak secercah negara asalnya, cenderung mendung dengan semilir angin dingin yang berhembus.Lee membuktikan omongannya, sehari dua malam suaminya itu mengurungnya dalam kamar, menghabiskan waktu hanya dengan terus mencecap manis madu pernikahan, andai hari ini dia tidak melayangkan protes ingin menikmati indahnya pulau yang sedang didatangi, pasti Lee masih membuatnya mendesah terus-terusan.Sementara keluarganya turun di Seoul waktu itu, Lee dan Rara langsung melanjutkan perjalanan ke pulau Jeju untuk berbulan madu. Nenek Han sempat menggoda sepasang p
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

bab 515

Eun Sook dibimbing masuk, dengan langkah yang sebenarnya sedikit gemetar, wanita cantik dengan rambut diwarnai coklat terang itu, menegakan tubuhnya, berusaha bersikap tenang dalam dentuman jantung yang menggedor kuat. Bagaimana pun dia tahu, kedatangannya kali ini bisa saja membuat kehebohan untuk semua orang, terutama untuk sang mantan yang dulu dia tinggalkan, tanpa peduli bagaimana lelaki itu memohon dia untuk tetap tinggal.Dengan angkuh dulu dia pergi mengejar mimpi, terlalu percaya diri kalau Lee pasti akan menunggunya hingga batas waktu yang dia sebut sebentar, untuk mengejar apa yang menjadi cita-citanya. Namun ternyata dia salah, setahun dia mencoba mengejar mimpi, justru bukti kebersamaan mereka menghambat karirnya. Berkali coba dilenyapkan, tapi sang janin menempel kuat hingga dia pun pasrah merelakan semuanya musnah. Kembali ke negara tempatnya bertumbuh, tapi justru lelaki yang harusnya bertanggung jawab telah pergi, tanpa seorangpun pun sudi mengatakan padanya, kemana l
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

bab 516

"Baiklah, Tuan. Saya tunggu kabar dari Anda," kata Eun Sook akhirnya. "Ingat, jangan pernah menampakan diri di hadapan kami sebelum waktu yang kami tentukan. Apalagi muncul di depan Seung Hoo!" ingat paman Lee penuh penekanan. "Apa semua bisa dipercaya?" ragu Eun Sook membuat nenek Han dan Ji Hun berang. "Kami bukan Anda yang semudah itu ingkar, Nona Kang," desis nenek Han, "Kami hanya melakukan demi kemanusiaan, merasa kasihan pada anak itu." "Lancang," geram Ji Hun. "Maaf. Saya hanya mengatakan kemungkinan saja," kilah Eun Sook. "Bahkan setelah kamu membuat kakakku menderita saja kami masih menerima kedatangan kamu, bukan? Tempat tinggal kami masih di sini, dan kamu buktinya bisa datang hari ini." Ji Hun menatap dengan pandangan menusuk, Eun Sook pun hanya bisa mengangguk. "Pulanglah," pungkas paman Lee, mendengar itu Park langsung menepuk tangan hingga kepala pelayan yang memang ada di balik pintu ruangan itu langsung keluar, mendekat pada Eun Sook siap mengantarnya kembali
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

bab 517

"Tentu saja," jawab Rara setelah terdiam beberapa saat. "Kalau di mulai dari sekarang, boleh?" tanya Lee ingin mendapat kepastian dari kesungguhan perkataan Rara. "Maksudnya kita tidak balik ke Indonesia dulu?" tanya Rara sedikit cemas, meski tadi terlihat sangat yakin. "Iya. Bisa?" "Rara nggak punya pilihan lain, kan?" "Tidak. Kamu akan selalu punya pilihan, Sayang. Kalau belum siap, maka kita akan pulang dulu ke Indonesia. Begitu kamu siap, maka kita kembali ke Korea. Gimana?" tutur Lee yang tidak ingin menekan Rara dengan semua keputusan yang diambilnya sepihak, tanpa persetujuan dari istrinya. "Kita bahas lagi nanti, ya? Rara hanya ingin menikmati dulu masa-masa kebersamaan kita," ujar Rara karena belum bisa memutuskan. "Tentu, Sayang. Senyamannya kamu saja." "Lalu rencana kita sekarang kemana?" tanya Rara seakan baru ingat tadi Lee membangunkannya untuk pergi jalan-jalan. "Mau pergi kemana?" "Rara nggak tahu." "Coba tanya go**le, tempat wisata mana saja yang harus dida
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

bab 518

"Kamu sudah pergi meninggalkan kakakku, kamu bahkan mengabaikan perasaan aku demi kakakku. Kamu tolak aku, karena lebih memilih Seung Hoo. Kamu tidak peduli dengan kedekatan kita selama dua tahun lamanya. Kamu berpaling. Kamu abai dengan hatiku. Lalu setelah kamu dapatkan kakakku, kamu pun mencampakkan dia. Kamu pergi dengan lelaki lain. Lalu tiba-tiba kamu bilang hamil anak kakakku? Kamu tidak mabuk kan? Siapa yang akan percaya?" bentak Ji Hun setelah empat bulan kepergian Eun Sook dan wanita itu lalu kembali. Sedang saat itu Lee sudah menetap di Indonesia, melupakan semua kepedihan dengan memilih mengabdikan diri di perusahaan cabang keluarga yang baru dibangun di sana. "Tapi ini anak Seung Hoo, Oppa. Anak sepupumu!" "Aku tidak percaya. Sekali jal*ng, kamu akan tetap jal*ng! Semudah itu kamu lemparkan dirimu padaku, lalu kamu pun melemparkan diri pada kakakku. Siapa yang akan percaya kalau anak dalam kandunganmu adalah anak Seung Hoo, kalau kamu pergi dengan lelaki lain akhirnya?"
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

bab 519

Mobil yang saat ini sedang ditungganginya, jelas bukan mobil biasa. Mobil ini sangat mewah, tempat duduknya sangat nyaman, hawa hangat sangat terasa, berbeda dengan cuaca di luar sana yang menggigit tulang. "Sayang, Khumaira Nisa. Aku suamimu, lelaki yang memintamu menjadi istriku pada keluargamu, pada Tuhanmu. Ini aku Ali. Lee Seung Hoo. Kenyataan tentang siapa aku di negaraku, tak merubah apapun tentang cintaku padamu. Ini lah aku di sini. Kamu akan mengetahui semuanya sebentar lagi. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Maaf kalau aku tidak jujur sepenuhnya, karena aku pikir tak perlu mengatakan semuanya tanpa ada bukti nyata. Jangan berubah, Sayang. Aku tidak nyaman," lirih Lee, dia menghadapkan dirinya pada Rara, menatap lekat wajah yang sudah dengan mudah membuatnya melupakan luka cinta. Dia sedih saat melihat sorot tak semangat di binar mata Rara, mata indah itu tak bersinar seperti sebelumnya. "Allah, Rara seperti sedang bermimpi. Rara belum mengenalmu ternyata." Rara menggel
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

bab 520

Ji Hun tersenyum tipis, jelas sudah tak ada sisa cinta untuk Eun Sook di hati Lee, perlakuan lembut Lee pada Rara menyiratkan begitu banyak cinta di sana. Semoga saja hal itu tetap akan berlaku, saat Lee bertemu dengan wanita di masa lalu mereka nantinya. Nenek Han berdiri, memeluk Rara yang sudah mencium punggung tangannya penuh hormat. "Nenek apa kabar?" ujar Rara meski hatinya masih belum tenang. Terdengar Min Ra mengartikan perkataan Rara. "Nenek sehat, baik, sangat baik. Kamu baik-baik saja, kan? Anak nakal itu tidak membuat kamu kelelahan kan, Sayang?" nenek Han melirik pada Lee yang sedang bersalaman dengan kerabatnya yang lain, saling menanyakan kabar dengan air mata haru yang keluar. Si anak hilang sudah kembali ke pelukan keluarga. Bahkan datang tak sendiri, ada wanita yang sudah dia ikat dalam ikatan suci. Rara tertawa pelan, menggeleng dengan rona merah yang menjalari pipi. "Tidak, Nenek. Rara baik. Oppa memperlakukan Rara dengan sangat baik juga," jelas Rara dengan
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more
PREV
1
...
484950515253
DMCA.com Protection Status