"Kuat ya, Sukma. Ada Arya, Aji, Seruni, dan Aylin yang akan bergiliran menjaga dan menemani. Aa harus pulang dulu," kata Denni menatap lembut istri mendiang adiknya itu. "Iya, Aa." Sukma mengangguk, lalu beralih pada Raja yang menyalaminya. "Bi, Raja pulang dulu, ya?" ujarnya menatap sang bibi. "Terima kasih, A." Raja mengangguk. "Aya," lanjut Sukma memeluk istri Raja. "Sabar ya, Bi." Cahaya mengusap punggung Sukma lembut. "Iya, Aya. Terima kasih." Satu persatu pun disalami, dengan janji akan datang saat resepsi pernikahan Rara dan Lee nanti, keluarga dari sulung Trah Subrata itu kemudian memasuki mobil. Denni melihat pada gundukan tanah yang di mana di bawahnya terbaring raga Tirta dalam peraduan abadinya. Semua terasa masih serasa mimpi, meski selama tujuh hari kebelakang, tak sehari pun dia lewatkan untuk berkunjung ke sana, berkirim doa tepat di atasnya, mengusap kayu yang bertuliskan nama Tirta seperti sedang mengusap kepalanya saja. Kini dengan sangat terpaksa, Denni pun
Last Updated : 2023-04-02 Read more