Mendengar Tirta sudah lapar, Sukma menenangkan dirinya dari kecemasan yang berlebih, benar yang Tirta katakan, di negeri orang saja Aji bisa menjaga diri dengan baik, kenapa di tempat kelahirannya tidak?"Baiklah, ayo kita sarapan.""Den, sarapannya keburu dingin lagi, apa perlu dihangatkan?" Asih bertanya begitu kedua majikannya kembali ke ruang makan."Tidak perlu, Bi. Seadanya aja.""Oh, iya. Emm, tapi itu, Den ....""Kenapa, Bi?""Itu ... apa den Aji tidak perlu dibangunkan untuk diajak sarapan?" tanya Asih menatap Sukma."Ajinya juga nggak ada, Bi. Belum pulang," jawab Sukma membuat kening Asih mengernyit heran.'Kapan den Aji pergi lagi?' "Memangnya den Aji pergi kemana?""Dari subuh Aji pergi ke masjid dan belum kembali, entah kemana dulu itu anak, bikin cemas saja," gerutu Sukma gemas, Tirta hanya diam mendengar kekesalan yang bercampur rasa cemas dari istrinya.Asih semakin heran dengan perkataan Sukma. "Belum pulang?""Iya, si Asep barusan pulang dari nyusulin Aji nggak ket
Last Updated : 2022-12-19 Read more