Seruni kembali meringis, mengusap perutnya yang kembali terasa sakit. Gerakan kedua jabang bayi di dalam sana, membuatnya harus menarik napas panjang dan menghembuskan perlahan, untuk mengurangi rasa tak nyaman yang dirasanya."Kalian sedang apa, sih? Ibu sampai sakit gini," ujar Seruni membelai sayang.Dug! Mereka memberi jawaban, Seruni tersenyum."Anak Ibu lagi main bola, ya? Sehat-sehat terus ya, kesayangan Ibu.""Teh!" Suara Rara terdengar dari ambang pintu yang memang terbuka."Apa, Ra? Arun mana?" perlahan berdiri, Seruni melangkah mendekati Rara."Arun sudah tidur. Teteh sudah makan belum? Bi Suti bilang Teteh belum makan." Rara mundur memberi jalan, lalu mengikuti Seruni berjalan ke ruang tengah."Belum lapar, nunggu aa pulang saja, tadi bilangnya sudah mulai balik lagi," kata Seruni tak ingin mengatakan keadaannya pada Rara, karena tak ingin adiknya cemas."Jangan ditahan kalau lapar, Teh, makan saja duluan," kata Rara mengingatkan. "Nggak lapar, Ra. Udah makan puding sama
Terakhir Diperbarui : 2022-12-13 Baca selengkapnya