Sebelum bertemu pemilik satu-satunya salon pengantin dan petugas desa pagi itu, langkah kaki Wira menuju rumah Ketua Tani pagi itu diwarnai dengan kegalauan.Wira baru saja tertidur selama dua jam ketika tersentak saat langit masih gelap. Merasa tak mungkin kembali tidur, ia buru-buru mandi dan pergi ke rumah Ketua Tani. Percakapan dengan bapaknya dini hari tadi masih memenuhi kepalanya.Tanah kakak perempuan Wira, hasil pemberian dari Pak Gagah telah digadaikan oleh suaminya untuk meminjam uang dalam jumlah besar ke tengkulak. Itu sebabnya Pak Gagah bersikukuh menjodoh-jodohkan Wira dengan Ratna. Tak sadar, Wira berdecak kesal. Dalam cerita novel, yang harusnya dijodohkan untuk menebus hutang orang tua itu adalah anak perempuan. Bukan malah anak laki-lakinya.Predikat pria paling ganteng, paling terpelajar, paling kalem, paling rajin, paling pintar, paling populer, dan paling diminati hampir semua perawan di Desa Girilayang hanya dihargai bapaknya dengan satu hektar kebun aren milik
Terakhir Diperbarui : 2022-06-08 Baca selengkapnya