“Mbak Sully … benar Mbak Sully, kan?” Bambang berdiri di belakang Sully, memandang ke cermin dan menatap pantulan Sully dengan raut terpana. Dagunya seakan jatuh. Ia mengabaikan pegawai salon yang berhenti membubuhkan hair mask ke rambut Sully. “Iya, benar. Saya Sully. Dengan siapa, ya?” tanya Sully. Wajahnya tak bisa menutupi kebahagiaan kalau ia dikenali di tempat yang disangka-sangka. “Saya pengikut Mbak Sully Shiny udah lama banget. Ini buktinya,”—Bambang mengeluarkan ponsel dan membuka akun Pastagram miliknya, lalu menyodorkannya pada Sully—“benar, kan? Boleh minta foto, Mbak?” Bambang dengan cepat membuka fitur kamera. “Boleh…boleh, tapi nanti, ya. Rambut saya lagi begini, nanti malah enggak cantik. Mas-nya juga lagi perawatan, kan? Itu kepalanya masih pakai handuk,” kata Sully, menunjuk handuk di kepala Bambang. Ia lalu terkekeh. “Oh, iya. Bener juga, sih. Janji nanti bakal foto bareng sama saya, ya. Wah … mimpi apa saya semalam. Bisa ketemu Mbak Sully yang cantik banget. Te
Last Updated : 2022-08-08 Read more