Semua Bab Cinta Berbalut Dendam: Bab 161 - Bab 170

314 Bab

Bab 161: Yeni Ganti Identitas

Setelah menikmati makanan yang bagi Cynthia luar biasa nikmatnya, karena selama 5 hari dia tak karuan makan, keduanya kini istirahat di sebuah cottage sambil berpelukan.Dinginnya cuaca puncak membuat Cynthia makin erat memeluk tubuh Radin.“Kasian sekali Viola kini dia yatim piatu, tak kusangka begitu jahatnya Yeni hingga membuat anak tersebut kehilangan ayah bundanya dalam usia masih 5 bulanan!” kata Cynthia, setelah Radin menceritakan kalau dalang penculikan Cynthia, Yeni Brono lagi orangnya.Radin tentu saja menyimpan rapat-rapat pesan terakhir Tom, terlebih Cynthia terlihat masih sangat marah dengan kelakuan mendiang Tom Atmajaja tersebut.“Kalau sampai foto-fotoku tersebar, hancurlah reputasiku, benar-benar si Yeni ini iblis termasuk si Tom yang mau-maunya terbujuk berbuat jahat terhadap aku, heran yaa kenal di mana dua orang itu…?” cetus Cynthia dengan geram.Radin menimpali ucapan istrinya ini dengan mengatakan bisa jadi Yeni dan Tom justru kenal di rumah sakit, karena dari in
Baca selengkapnya

Bab 162: Generasi Radin Durangga

Tante Umi sempat sakit dan di rawat di rumah sakit. Saat sakit wanita ini selalu menyebut-nyebut nama cucunya serta Yeni yang sudah menghilang bertahun-tahun. Hanya Tante Yosep, yang juga adik kandung ibunya yang menemani di saat sakit hingga menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.Saking marahnya dengan keponakannya yang kini jadi buronan polisi, Tante Yosep bilang pada suami dan anak-anaknya, kalau Yeni sudah mati bersama anaknya dan tak perlu di cari lagi kemana perginya. Bukan itu saja, Tante Yosep pun menjual rumah besar dan mewah milik ortu Yeni tersebut yang merupakan satu-satunya peninggalan yang tersisa. Tak terasa waktu terus berjalan, Yeni sudah hampir 18 tahunan tinggal di luar negeri, anaknya pun kini sudah tumbuh jadi gadis dewasa.Kalau melihat keduanya berjalan dengan pakaian yang selalu fashionable, tak akan ada yang menduga kalau Yeni jalan bersama anaknya.Mereka lebih mirip kakak adek, terlebih Yeni sudah 3X melakukan operasi plastic pada wajahnya. K
Baca selengkapnya

Bab 163: Selalu Nekat di Sirkuit

“Cape-cape ngontrak pembalap luar negeri, mehong lagi, start hanya dari posisi tujuh, udah 5 balapan naik kagak pernah podium, lagaknya doank selangit. Beda dengan Salman yang selalu naik podium, tapi selalu bikin aku sport jantung, datang telat mulu…ada aja alasannya, padahal balapan bentar lagi di mulai,” sungut Bang Jagor terus bergumam sendiri.Wajah bang Jagor akhirnya bisa ceria, dari kejauhan dia melihat seorang lelaki muda berkulit putih, rambut sebahu dibiarkan tergerai, badan tinggi kurus.Cambang dan kumisnya dibiarkan tumbuh di wajahnya yang sangat ganteng ini, sehingga menambah kejantanannya, dia mengenakan jaket kulit hitam dan celana jeans yang sobek di kedua lututnya di topang sepatu kulit boot.Namun sayangnya, walaupun tampan dia jarang senyum, bawaannya selalu terlihat serius. Bicara pun kadang seperlunya saja.  “Maaf bang Jagor…motor saya tadi nabrak mobil seseorang lalu ngurus itu dulu sampai
Baca selengkapnya

Bab 164: Pembalap Dingin

Salman pun juara di seri ke 6 dan tetap bertengger di posisi pertama klasemen sementara. Seri selanjutnya akan dilangsungkan di Sirkuit Jakabaring Palembang, Sumatera Barat, 3 minggu dari sekarang.Bang Jagor dan seluruh tim mekanik bersorak sorai merayakan kemenangan Salman Durangga.“Bang Jagor, motor ini perlu di rombak, payah sekali di trik lurus!” ceplos Salman biasa-biasa saja, setelah melepas helm dan bersiap naik podium.Salman sudah terbiasa tidak merayakan berlebihan kemenangannya di arena balapan. Coy Michael rekan Salman hanya mampu finish di urutan 8, sehingga tak begitu mendapatkan respon berlebihan dari tim mekanik.“Siap bosss…kita punya waktu 3 minggu sebelum seri berikutnya di gelar!” sahut Bang Jagor sambil berdiri dengan lagak hormat.Seperti biasa, setelah menerima piala dan tim sudah merapikan semua peralatan balapan hingga motor yang dimasukan ke sebuah mobil khusus.Salman dan tim mekani
Baca selengkapnya

Bab 165: Vanya Anak Mendiang Celine

Kenapa orang tuanya setuju menolak, hal itu dipicu ketika suatu hari mereka ikut menonton langsung Salman latihan di arena balap, kedua mami sambungnya bilang ngeri liat balapan, terlebih saat meliat betapa nekat dan gilanya Salman saat di lintasan.Mami Sherin sampai menutup matanya ketika meliat Salman meng overlap pembalap-pembalap yang ada di depannya. Selesai balapan, Mami Sherin langsung mendatangi paddock Salman dan saking gemesnya, sampai menjewer kuping anak sambungnya ini, sesaat setelah usai balapan, hingga jadi bahan tertawaan pembalap lain.“Uhuyyyyy….anak mami…cantik banget maminya….jewerrr teruss tanteee!” teriak beberapa pembalap rekan Salman, mereka menertawakan ulah Sherin yang masih tetap cantik di usia 40 an ini.Salman sendiri hanya mesem-mesem saja diperlakukan bak anak kecil oleh mami sambungnya ini. Sejak itulah, bila mendengar Salman akan turun balapan, telinganya harus menerima omelan dan ke
Baca selengkapnya

Bab 166: Tak Sadar Bertemu Anak Kekasih Ibunya

Selepas SMU Vanya pun kerja serabutan membantu ekonomi tante nya yang mempunyai 3 orang anak, apesnya dua anak Doria malah kelakuannya tak ada yang benar.Darman anak tertua tertangkap karena terlibat perampokan dan di vonis 8 tahun penjara. Adik wanitanya malah ikutan berurusan dengan pihak berwajib, gara-gara ketahuan jualan narkoba dan telah di vonis 6 tahun.Adik bungsunya inilah yang agaknya berbeda, si bungsu laki-laki yang seumuran dengan Vanya memilih masuk pesantren sejak lulus SD dan sampai kini jadi pengajar di pesantren yang ada di Jawa Barat. Dua tahun setelah lulus SMU, Doria tanpa bertanya dengan Vanya, menerima pinangan seorang pria yang sudah lama naksir Vanya.Doria menerima pinangan itu, karena si pria tadi ortunya lumayan tajir dan berjanji akan membantu hutang-hutang Doria pada rentenir.Doria berhutang dengan bunga mencekik itu tujuannya untuk keperluan sehari-hari, juga memberikan sogokan pada oknum jaksa dan hakim, aga
Baca selengkapnya

Bab 167: Vanya Kaget Tau Siapa Salman

“Wah wahhh…masih muda udah hebat nge gombal…jangan-jangan banyak punya kekasih diluaran nihh…!” Vanya lagi-lagi tertawa berderai hingga memperlihatkan giginya yang putih bersih dan rata.“Ahhh bisa aja kamu nih…kamu sendiri paling yang banyak punya kekasih, kan masih muda, cantik lagi, pasti banyak yang menyukai kamu kan?”“Banyak yang mau…tapi aku ga mau…ngapain melayani laki-laki yang datang ke kafe yang rata-rata punya masalah, entah itu dengan istri, bini simpanan atau pacar…seperti kamu ini!” Vanya kembali tertawa sambil menunjuk wajah Salman, pemuda ini hanya tersenyum mesem.“Vanya, sekali lagi aku minta maaf, ketiduran di ranjang kamu yang enak ini, hingga kamu terpaksa tidur di lantai yang dingin!” kata Salman lagi, setelah tawa Vanya mereda.“Enaknya minta maaf, aku terpaksa nyuci sprei itu dan bawa ke laundry!” sungut Vanya dengan wajah
Baca selengkapnya

Bab 168: Ciuman Mendadak

“Mobil yang mana Mas?”“Mobil sedan dua pintu warna perak, Aston Martin, bawel banget sih!”“Siap Mass…Mang Acan segera ke sana!”Salman sendiri tak bawa mobil atau motor ke kafe tempat dia bertemu Vanya, karena usai balapan dia ikut numpang mobil Bang Jagor, sedangkan motornya di antar ke apartemen oleh seorang mekaniknya.Salman kini hanya duduk termenung seorang diri di kursi yang ada di dekat ranjang hanya pake handuk, dia menunggu Vanya yang pergi tanpa pamit.Pintu kos terbuka dan Vanya datang dengan sebuah bungkusan, ternyata bungkusan itu adalah nasi berikut lauknya.“Lho kok abis mandi masih pake handuk, kenapa ga pake baju?”“Kamu sendiri darimana, pergi ga bilang-bilang?” Salman malah balik bertanya.“Dasar ni orang, di tanya balik nanya, aku beli nasi di warung, perutku lapar tau ga, nih satu bungkus buat kamu, kalau ga suka gapapa, aku ga tahu
Baca selengkapnya

Bab 169: Pilihan Sulit

“Rey kan kuliah, Bella tadi bilang ada tugas kampus!” sahut Cynthia, istri pertamanya.“Shania udah berangkat kerja belum Mi?” kali ini Radin mengalihkan pandangan ke istrinya yang nomor 2, Priscilla.“Udah pi, tu anak pagi-pagi bener udah ngantor ajahh, mami sering nasehatin dia kapan bawa jodoh untuk di kenalin ke kita-kita, umurnya udah hampir 24 tahunan lohh, masih jomblo aja!” sahut Priscilla.“Anak kesayangan Mami Sherin kemana…masih bandel ga dia ikut balapan motor?” Radin menatap istri ketiganya.“Ga tau tuh anak, dari tadi malam telpon mami ga dia angkat-angkat, entah nginap di mana dia usai balapan di Sentul!” sungut Sherin.Priscilla sendiri tak heran, anak kandungnya ini justru lebih dekat dengan madunya ini ketimbang dia.“Hmmm…keras kepala juga dia…!” sahut Radin.Orang yang baru diomongin tiba-tiba keliatan dari jauh sedang berj
Baca selengkapnya

Bab 170: Diterima Bekerja Diperusahaan Milik Durangga

Apalagi badannya sangat berotot, berkat rajin nge gym dan dia juga rutin latihan tinju bebas. Rey memang bercita-cita ingin jadi petarung, namun cita-cita itu terpaksa di pendam, karena larangan keras dari Mami Cynthia, ibu kandungnya.Namun diam-diam dia sudah 5X bertarung, 3 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah, pernah Rey tak berani pulang selama 3 hari, gara-gara wajahnya babak belur habis bertarung, dia bohong dengan Maminya dan bilang sengaja tak pulang, tapi tidur di apartemen, karena lagi ada tugas kuliah.Dengan tinggi badan melebihi ayahnya, serta rambut gondrong yang diikat di tambah cambang bawuknya yang lumayan lebat, Rey lebih cocok jadi bodyguard.Wajah Rey mirip bintang Film Aquaman, Jason Mamoa. Benar-benar laki habis, sampai Mami Priscilla memuji wajah Rey itu lama-lama bikin wanita susah move on, Priscilla sangat dekat dengan Rey ini.“Eh badan kamu kok kurus gitu bro…latihan gym lahhh, masa tampan-tampan kurus!”
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
32
DMCA.com Protection Status