Ubed menghentikan langkah, kala ponselnya berdering."Siapa, Bi?" tanya Liana yang sudah berada di dalam mobil dengan Alhesa dan Fozee. "Sebentar," sahut Ubed sembari mengambil ponsel di jaketnya.Begitu dilihat, rupanya panggilan itu berasal dari Habib."Assalamualaikum, Akh.""Waalaikumsalam," jawab orang di seberang telepon."Gimana? Apa ada kabar baru?" Ubed penasaran."Eum, itu ...." Suara Habib tertahan, sangat ingin memberi tahu Gus Bed. Namun, merasa berat untuk bicara."Ya?" Ubed merasa bahwa apa yang Habib katakan sesuatu yang penting. Tapi jika dilihat dari suaranya yang tampak ragu-ragu dalam bicara, yang terjadi bukan hal baik."Ghaza membawa kasus ini ke polisi.""Ya, bagus memang begitu seharusnya. Penjahat itu harus mendapat keadilan.""Gus, em. Masalahnya ... yang menembak Ghaza adalah Bondan.""Bondan?" Ubed mengerutkan dahi. Mengingat-ingat nama yang sepertinya tak asing."Bondan?!" Liana yang mendengar nama itu tersebut, panik seketika. Ada apa lagi dengan pria ja
Last Updated : 2022-08-10 Read more