Namira membuka matanya perlahan, membuka sedikit selimut, sebelum memutuskan untuk bangkit. Wanita itu tersenyum, mengingat apa yang terjadi semalam. Kali ini dia yakin pada cinta Fay. Cinta yang sudah dirindukan begitu lama. Tak peduli waktu telah merenggut masa mudanya, ia masih setia menunggu.Namira menyerat selimut ke kamar mandi, dan berniat mencucinya nanti setelah ia membersihkan diri dan menunaikan kewajibannya sebagai muslimah.Begitu bangkit, wanita yang tengah memegangi selimut di atas dada, melirik pada ranjang di mana Fay tadi tidur di sana. Pria itu sudah tak ada begitu ia membuka mata."Kemana dia sepagi ini?" Menemui puteranya? Yang tak Namira habis pikir, bagai mana bisa moment bahagianya dengan Fay berbaringlah dengan bertemunya sang suami dengan anak kandungnya? Entah, sebuah pertama apa? Hanya saja, Namira memiliki kekhawatiran yang tak bisa di jelas kan dengan kata-kata. Bukan hanya soal waktu, tapi juga perhatian Fay. Bagaimana jika nanti ia semakin tak terli
Last Updated : 2022-08-10 Read more