Ghaza bergerak perlahan. Lalu bangkit pelan-pelan sambil menahan sakit. Hal itu membuat Kalila mendongak terperangah. "Kamu gak papa?" Mata gadis itu melebar.Bukankah tubuhnya tadi, untuk bergerak saja sulit, tapi sekarang berdiri di depannya seolah melupakan rasa sakitnya. Ghaza mengangguk. "Ya, aku cukup kuat untuk membawamu kabur sekarang," ucapnya sambil meringis."Apa?!" Mata Kalila makin melebar mendengar pernyataan pria yang sudah membuatnya menangis itu.Begitu posisinya sudah teguh, Ghaza menarik lengan Kalila, hingga gadis itu bangkit dan pasrah mengikutinya."Tap-tapi ...." Anak mafia itu tak punya kesempatan untuk bicara. Bahkan sekadar mengatakan, kalau Ghaza tak perlu kabur, lantaran statusnya sebagai anak Bondan sudah cukup menjadi jaminan keselamatan baginya."Tak ada waktu, nanti saja kita bicara," serobot Ghaza, sambil berjalan dengan hati-hati. Strategi yang dipelajari saat di pesantren dulu, bagaimana seseorang harus bertahan hidup dalam keadaan apapun ketika b
Last Updated : 2022-08-10 Read more