Sementara aku mencermati wajah Josie, kakiku melangkah pelan ke arahnya. Josie berdiri mematung, memandang padaku, dan menunggu aku mendekat. Dua, tiga, dan senam langkah, aku berdiri hanya berjarak satu meter di depan Josie. "Jadi?" Aku bertanya dengan debaran di dada tak menentu. Wajah Josie tegang, tidak ada senyum di sana. Kedua matanya menatapku. Aku tidak tahu arti tatapannya, itu gelisah atau takut. "Josie?" panggilku. Aku meminta Josie menjawab rasa penasaranku. Josie tidak menjawab. Dia tiba-tiba maju dan memelukku erat. "Berhasil! Aku lulus!" Lalu tawa gadis kesayanganku pun meledak. Astaga! Dia sengaja membuat aku cemas, ingin mengerjaiku dulu sebelum memberi kabar gembira. "Hei, kamu benar-benar, ya?" Aku lepaskan Josie dan memandang wajahnya. Auranya berubah drastis. Senyum cerah dan wajah ceria sudah mengganti kegelisahan semenit lalu yang dia tampilkan di sana. "Makasih dukungannya, doanya, dan juga semuanya. Selesai, Kak. Tinggal persiapan graduation. Ah, aku ga
최신 업데이트 : 2022-12-06 더 보기