Semua Bab Bukan Aku Tak Setia : Bab 11 - Bab 20

215 Bab

Rasa Bahagia

"Masih jauh tempat kostnya?" tanya Raja saat mereka sudah melewati perbatasan. "Nanti aku kasih tahu kalau sudah dekat, A," jawab Cahaya melihat ke arah Raja yang menoleh sekilas, Raja mengangguk."A!""Ya?" Raja melihat sebentar, lalu fokus lagi ke depan."Boleh nanya?""Apa?""Kenapa Aa belum nikah?""Nunggu kamu!" Jawab Raja enteng tanpa menoleh, sedang Cahaya jadi sedikit kesal mendengar jawaban yang menurutnya hanya bercanda."Yang serius jawabnya, A!""Aku serius banget, Sayang!""Tahu, ah!" "Emangnya, aku kelihatan lagi bercanda?" "Nggak tahu!" Raja terkekeh mendengar Cahaya yang terus menjawab dengan ketus."Jangan marah, jelek! Aku belum nemuin yang bisa membuka hati aku sejak perpisahan kita dulu, Ya." Cahaya menatap Raja yang tetap fokus mengendarai mobil. Lelaki itu siap melanjutkan kata-katanya. "Berkali-kali aku mencoba memberi kesempatan, pada wanita yang ingin menjadi pacar, bahkan Ibuku pernah mengenalkan pada beberapa gadis anak temannya, tapi aku selalu menolak k
Baca selengkapnya

Perhatian Seorang Sahabat

Cahaya mengelak untuk menghindar, sambil tersenyum puas bisa membuat sahabatnya itu penasaran dengan ceritanya."Kami ... sudah balikan lagi, Al," jawab Cahaya malu-malu, saat harus mengakui hubungannya kembali dengan Raja. "Apa? Beneran? Selamat ya, Ya?! Aku seneng banget dengarnya. Terus gimana lagi?" pekik Alya girang dengan wajah terlihat antusias mendengarkan cerita Cahaya. "Apanya yang gimana? Ya udah, gitu aja.""Maksud aku, kapan kalian nikah? Kan udah balikan," kata Alya semakin gemas, karena Cahaya seakan tidak mengerti pertanyaannya. Cahaya tersenyum, "Tidak semudah itu, Alya. Aku harus memikirkan langkah kami selanjutnya. Pernikahankan bukan hanya sekedar saling cinta aja.""Tumben kamu mau ngakuin, kalau kamu juga cinta sama dia? Biasanya nyangkal terus?!" Alya mengejek Cahaya yang mengendikkan bahu acuh. "Serah deh.""Lagian perlu waktu buat apalagi sih, Ya? Tiga tahun emang belum cukup buat ngebuktiin kalau Raja beneran cinta sama kamu? Sampai-sampai dia belum nikah
Baca selengkapnya

Kenyataan Yang Lain

"Kamu lama amat sih, Yang?" Andri yang menunggu Alya di depan pintu masuk swalayan, langsung menyambut kedatangan Alya dan Cahaya. Tangannya memeluk pundak istrinya dengan lembut memberi perlindungan."Maaf, Yang. Ini nih, bujukin Neng Geulis, susah banget!" jawab Alya sambil menunjuk Cahaya yang melangkah di sisinya, tangannya memeluk pinggang Andri dengan manja."Mulai deh ... nyesel aku ikut kalau cuma buat lihatin kemesraan kalian. Hargain dikit napa yang jomblo? Hayati juga pengen kan dipeluk!" Cahaya merajuk sambil berjalan mendahului mereka."Dih, ngaku jomblo! Udah taken juga sekarang!" seru Alya, yang dibalas kibasan tangan Cahaya di udara. "Taken? Sama siapa? Kok, nggak bilang-bilang?" tanya Andri penasaran dengan perkataan Alya. "Iya, udah taken. Sama Aa Raja, mereka balikan tadi." "Wah, syukur deh. Emang kayaknya mereka berjodoh sih, Yang." Andri ikut senang dengan kabar yang disampaikan oleh Alya. "Aamiin, mudah-mudahan. Ayo, masuk! Tuh, Cahaya udah nyelonong aja, tad
Baca selengkapnya

Salah Paham

Alya berkali-kali menelepon Cahaya, tapi gadis itu tidak menjawab panggilannya sama sekali, Alya mulai bingung dengan tidak adanya respon dari Cahaya. Saat ini Alya dan Andri tengah berjalan ke arah kasir, dengan Andri mendorong troli yang penuh dengan belanjaan mereka. "Alya?!" suara panggilan menghentikan langkah mereka, keduanya menoleh ke arah sumber suara. Alya dan Andri langsung tertegun melihat seorang lelaki yang sangat mereka kenal, tengah menggendong seorang anak perempuan dengan wanita berhijab tengah hamil besar di sampingnya. Pertanyaan muncul di benak keduanya. Terlebih Alya, bukankah dia belum menikah? Bahkan Cahaya dengan yakin mengatakan itu padanya tadi. Lalu, siapa mereka yang saat ini bersamanya? Atau ... Raja telah berbohong dengan statusnya? "Pak Raja?" Guman keduanya, lalu saling pandang penuh tanda tanya. Raja dan wanita itu semakin mendekat, senyum mengembang di wajah keduanya, tapi tidak dengan Alya. Entah kenapa dia merasa Raja sudah berbohong. Unt
Baca selengkapnya

Memberikan Penjelasan

"Pak! Jadi bapak sudah menikah?" Andri langsung bertanya sama Raja setelah Alya menjauh. "Aku belum nikah, Ndri," ujar Raja mantap. "Tapi anak tadi manggil Bapak, papa. Bapak nggak lagi bohong kan?" Raja menarik napasnya berusaha tenang, setelah tadi mendengar kata-kata Alya yang membuat hatinya sedikit tersinggung. "Dia keponakan aku. Ibunya adalah adikku, namanya Khadijah. Syena memanggilku papa,karena sudah terbiasa. Bahkan kami datang kesini pun dengan suaminya," terang Raja. Lalu tak lama, seorang lelaki dengan perawakan tidak jauh beda dengan Raja datang menghampiri. "Ja, kemana mereka?" tanya lelaki itu."Nah, ini suaminya. Kenalkan Ndri, ini Farhat adik iparku, papanya Syena. Hat, kenalkan teman aku." Raja mengenalkan keduanya. Farhat langsung mengulurkan tangan yang disambut oleh Andri. "Farhat." "Andri." "Syena mana, Ja?" ulangnya bertanya keberadaan anaknya. "Beli es krim. Kamu susul mereka saja. Ada yang harus aku luruskan dengan temanku," ujar Raja yang diikuti
Baca selengkapnya

Kehilangan

Cahaya terus melangkah ke luar dari tempat perbelanjaan tersebut, rasa sakit di hatinya membuat Cahaya melupakan dengan siapa tadi dia datang. Kakinya berderap tergesa, takut kehadirannya tadi disadari oleh Raja dan laki-laki itu menyusulnya. Begitu sampai di tepi jalan raya, Cahaya menyebrangi jalan. Dia butuh tempat nyaman untuk menenangkan hatinya yang bergemuruh karena rasa kecewa dan juga ... cemburu. Angkot yang ditunggu tiba, Cahaya segera naik. Dia melihat kembali ke arah supermarket, entah mengapa dia berharap Raja datang berlari menyusulnya. 'Jangan gila, Cahaya!' Cahaya menggeleng, menatap kosong kedepan begitu bokongnya sudah dengan nyaman di kursi penumpang. Beberapa penumpang melihatnya sekilas, saat Cahaya menundukkan kepala menyembunyikan kesedihan yang mendera jiwa. 'A Raja!' Mata Cahaya memanas, saat bayangan kebersamaan keluarga kecil Raja berkelebat. Sikap manis dan perhatian yang ditunjukkan oleh Raja pada gadis kecil itu, sangat mengganggunya. Apalagi saat
Baca selengkapnya

Mencari Cahaya

Raja terus mencoba menelepon Cahaya. Setelah mendengar dari Andri kalau dia pergi bersama Alya dan Cahaya, Raja yakin kalau sosok yang dilihatnya saat memilih susu hamil untuk adiknya adalah Cahaya. Raja juga meyakini, kalau Cahaya pasti sudah salah paham dengan semua yang dilihatnya.'Shit! Ayolah, Sayang ... angkat telepon aku! Shit!' Raja mengumpat untuk yang kesekian kalinya, saat panggilannya tidak ditanggapi oleh Cahaya. Sedikit tergesa, Raja berlari menuju ke parkiran, melajukan mobilnya ke tempat kost Cahaya. Sesampainya di tempat kost Cahaya, Raja langsung mencoba bertanya pada dua orang wanita yang tengah berbincang di depan teras kosan. "Maaf, mau tanya. Kosan Cahaya yang mana, ya?" tanya Raja yang membuat kedua orang itu menatapnya."Oh, teh Aya. Yang ini, A. Tapi kayaknya lagi keluar deh, tadi pergi sama temennya, Teh Alya," jawab salah seorang dari mereka, sambil menunjuk ke salah satu pintu yang di depannya terlihat tulisan dalam tulisan Korea.Raja mengalihkan panda
Baca selengkapnya

Kabar Buruk

Tak berselang lama Cahaya datang, dengan Linda dan Dewi yang masih ada di depan kosan mereka. "Ah, Teh Aya telat datangnya," kata Linda saat melihat Cahaya datang yang diangguki oleh Dewi, Cahaya menautkan kedua alisnya tanda tak mengerti apa maksud Linda. "Telat gimana maksudnya?" "Ah, Teh Aya nggak asyik. Punya calon suami ganteng gitu diam-diam aja. Udah gitu kerjanya barengan lagi," timpal Dewi sambil menaik turunkan alisnya menggoda Cahaya. Cahaya semakin tak mengerti arah pembicaraan kedua temannya. "Calon suami? Siapa maksudnya? Kalian ada-ada aja deh, kaliankan tahu sendiri kalau aku nggak punya pacar." "Ih, diambil orang tahu rasa deh. Punya calon suami cakep nggak diakuin. Itu loh, Teh, pak Raja. Barusan dia kesini, malah nungguin Teteh sampe satu jam. Emang Teteh habis dari mana sih sama teh Alya?" Deg! 'Raja datang kesini dan bilang dia calon suami aku? Apa maksudnya? Sedangkan tadi dia bareng istri dan anaknya di Supermarket.' Batin Cahaya. "Aa Raja ke sini?
Baca selengkapnya

Membuang Rasa Gengsi

"Antar kamu? Kemana?" tanya Raja jelas heran dengan permintaan kekasihnya. "Kalau tidak bisa, tidak apa apa, aku bisa pergi pakai ojeg!" Linda dan Dewi yang mendengarkan percakapan Cahaya dan seseorang yang mereka sangka Raja, saling pandang tak mengerti. Apalagi melihat Cahaya yang tampak memendam amarah pada lawan bicaranya, mereka yakin kalau Cahaya sedang ada masalah dengan Raja. "Jangan! Kamu bilang sekarang posisinya, aku jemput!" pekikan Raja terdengar di telinga Cahaya, yang masih sangat kecewa dengan kenyataan tentang Raja. "Aku di kosan." Cahaya menjawab dengan malas, andai tidak butuh bantuan Raja untuk pulang ke desanya malam ini, dia akan tetap memilih menghindari Raja. "Apa? Tapi aku baru sa--" Cahaya memutuskan panggilan begitu saja, membiarkan Raja menggeram kesal karena terpotong perkataannya. Raja yang memang belum jauh meninggalkan daerah tempat kost Cahaya, langsung berputar arah balik. Dia merasa heran, bagaimana bisa Cahaya ada di tempat kosnya? Sedan
Baca selengkapnya

Perdebatan

Raja yang mendengar hempasan napas kasar Cahaya menoleh, menatap pada ponsel Cahaya yang kehabisan daya. Mengerti dengan keadaan yang tengah dihadapi Cahaya, Raja mengambil ponselnya, dan menyerahkan pada Cahaya. "Pakai ini!" "Tidak perlu. Nanti saja!" Raja tersenyum tipis, merasa lucu dengan sikap Cahaya yang menurutnya menggemaskan. "Jangan percaya dengan apa yang dilihat mata, sebelum mendengar apa penjelasan di balik itu semua. Pakailah hp-ku ... biar kamu tenang setelah mendengar kondisi ambu." Raja mencoba memberikan penjelasan walau tidak sejelas yang ingin dia sampaikan. Cahaya mendesah pasrah, dia memang butuh informasi tentang keadaan ibunya, dan hanya ponsel Rajalah jawaban dari rasa khawatirnya. Dia menoleh menatap ponsel Raja yang terulur di depannya, dengan malas diambilnya ponsel pintar yang Cahaya tahu harganya jauh lebih mahal dari ponsel miliknya. Raja tersenyum penuh kemenangan, dia merasa gemas melihat Cahaya yang terlihat kesal padanya. Cahaya menatap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
22
DMCA.com Protection Status