"Ponsel siapa, Mbak?" Tanya Rosita.Kepalaku menggeleng seraya menatap ponsel yang bagian belakangnya terdapat logo apel tidak utuh. Ponsel yang bila kutaksir harganya tidaklah murah. "Wiiih, ponsel idaman itu, Mbak! Umpetin aja!" Seru Rosita. Aku menatap Rosita sambil menaikkan kedua alis."Ya Tuhan, Rosita. Nggak baik itu."Lalu Mbak Mini menoel lengan Rosita."Kamu ini setan deh, Ros! Jangan ngajari Mbak Jihan jadi orang jelek!""Habisnya bagus banget, Mbak Min."Kemudian aku meletakkan ponsel itu di meja. "Kita tunggu sampai ada yang menghubungi. Kalau nggak ada nanti aku serahin ke pihak keamanan mall."Sembari menunggu ponsel itu dihubungi pemiliknya, aku mengajak Mbak Mini dan Rosita memilih menu apa yang akan dipesan. "Mbak Jihan, filingku bilang kalau itu ponselnya orang kaya deh. Mana ada orang kaleng-kaleng punya ponsel semahal entu," ucap Rosita dengan memegang buku menu. Kepalaku menggeleng sekilas, "Udah, nggak usah dibahas, Ros. Mending pilih menu mau makan apa.""S
Read more