Beranda / Romansa / Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan / Selalu Ada Tanda Baru Di Dadaku

Share

Selalu Ada Tanda Baru Di Dadaku

Penulis: Juniarth
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-12 11:03:22
"Ponsel siapa, Mbak?" Tanya Rosita.

Kepalaku menggeleng seraya menatap ponsel yang bagian belakangnya terdapat logo apel tidak utuh. Ponsel yang bila kutaksir harganya tidaklah murah.

"Wiiih, ponsel idaman itu, Mbak! Umpetin aja!" Seru Rosita.

Aku menatap Rosita sambil menaikkan kedua alis.

"Ya Tuhan, Rosita. Nggak baik itu."

Lalu Mbak Mini menoel lengan Rosita.

"Kamu ini setan deh, Ros! Jangan ngajari Mbak Jihan jadi orang jelek!"

"Habisnya bagus banget, Mbak Min."

Kemudian aku meletakkan ponsel itu di meja.

"Kita tunggu sampai ada yang menghubungi. Kalau nggak ada nanti aku serahin ke pihak keamanan mall."

Sembari menunggu ponsel itu dihubungi pemiliknya, aku mengajak Mbak Mini dan Rosita memilih menu apa yang akan dipesan.

"Mbak Jihan, filingku bilang kalau itu ponselnya orang kaya deh. Mana ada orang kaleng-kaleng punya ponsel semahal entu," ucap Rosita dengan memegang buku menu.

Kepalaku menggeleng sekilas, "Udah, nggak usah dibahas, Ros. Mending pilih menu mau makan apa."

"S
Juniarth

:-0 maaf author kemarin mingguan dulu .... Healing nyari inspirasi.

| 17
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Asiani
kemarin sy kecewa makanya NDA berkomentar,mmng betul Jihan suami istri Syah tp masa istrinya di suru bersaing dgn selingkuhannya,Marisa LG...NDA setuju sy,sakit hati bacanya...
goodnovel comment avatar
Asiani
kereeen ini br sy suka,oga si aktara cemburu sama si Rafiq dan menyayangi Jihan seutuhnya dan melupakan Marisa
goodnovel comment avatar
Yan Ika Dewi
waduhhh....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Masih Memeluk Dan Menciumku

    Mbak Mini dan Rosita sengaja duduk di pojok restaurant. Sedang aku duduk berhadapan dengan Merissa.Dengan dagu terangkat seraya mengibaskan rambut panjangnya yang tertata rapi, Merissa menatapku lekat.“Gue heran sama takdir. Kenapa selalu ada lo dalam bagian perjalanan hidup gue, Han?”Aku masih menatapnya intens tanpa membuka suara. Karena aku ingin tahu apa yang dia ingin katakan tentang cinta segita diantara kami.Sudah sejauh apa dia memahami apa yang terjadi?“Waktu SMA, satu sekolah sama lo. Waktu kuliah, satu kampus sama lo. Waktu punya gebetan pun ternyata gebetan gue juga ada hubungan sama lo!”Dan kalimat yang terakhir, dia mengucapkannya dengan tegas dan jelas.“Apa nggak bisa lo nyingkir dari kehidupan gue, heh?! Nggak ngerecokin hidup gue gitu? Bosen gue kalau lo lagi lo lagi!”Memangnya aku tidak jauh lebih muak melihatnya?“Awalnya gue syok waktu Mas Tara jelasin semuanya! Kalau lo itu ternyata bininya!” ucapnya dengan wajah kesal.“Lo tiba-tiba datang lalu bikin masal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Siapa Yang Layak Disebut Pelakor?

    Perutku tidak merasa lapar padahal terakhir melahap sesuatu itu saat siang tadi. Rupanya stres memikirkan Pak Akhtara dan Merissa juga bisa membuatku 'kenyang'.Kenyang dengan masalah!Ketika jarum jam sudah bertengger di angka sembilan malam, aku memutuskan untuk menenggelamkan diri di bawah selimut. Jika biasanya aku akan memakai gaun malam yang menggoda untuk menyambut kedatangan Pak Akhtara setelah dikepung dengan penatnya pekerjaan, tapi tidak dengan kali ini.Aku sedih dan .... terluka.Dan terlelap bersama mimpi adalah hal yang kuinginkan. Bukan menghabiskan waktu di atas ranjang dengan Pak Akhtara. Baru saja aku selesai merapal doa sebelum tidur, terdengar suara deru mobil Pak Akhtara memasuki garasi. Tanpa mempedulikan kedatangan beliau, aku memilih pura-pura terlelap saja.Bukan bermaksud durhaka pada suami, namun istri mana yang bisa menyembunyikan luka hatinya di depan suami sehabis berseteru dengan selingkuhan suami?Brak!Ehm ... akan ada drama apa lagi ini?Mengapa pint

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   My Merissa

    Sujud merupakan posisi terbaik dan ternyaman manakala aku sedang berbahagia atau bersedih. Bahwa tidak ada yang lebih baik selain kembali menyerahkan masalah itu pada Tuhan.Cintaku pada Pak Akhtara adalah anugerah dari-Nya.Ujian yang sedang kuterima saat ini pun juga adalah anugerah dari-Nya. Sejauh mana aku berpasrah pada ketetapan-Nya.Jalan hidup dan cintaku telah tertulis dalam buku kehidupan yang tersimpan di langit ketujuh sejak enam puluh ribu tahun silam. Begitu juga dengan Merissa yang telah tertulis sebagai perempuan lain yang ada di dalam kehidupan rumah tangga keduaku dengan Pak Akhtara. Semua ini tidak terlepas dari campur tangan-Nya.Ingin hati menganggap kehadiran Merissa sebagai kepanjangan tangan Tuhan ingin menguji iman ini. Namun ternyata, aku tidak sekuat itu untuk menjalaninya tanpa rasa sakit di hati. Baru saja aku berhasil meyakinkan diri bahwa bisa melewati ujian ini, kemudian perutku berbunyi. Maklum aku tidak makan sejak kemarin siang dan sudah terbangun se

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Biarkan Dia Menjadi Milikku

    “Gue nggak punya cerita apapun yang bisa gue bagi sama lo, Mer. Niat gue ngajak lo ketemuan karena … gue pengen denger, udah sejauh apa hubungan lo sama Pak Akhtara.”“Kalau emang perasaan beliau lebih condong ke lo, mungkin gue siap untuk mundur. Bukankah sejauh apapun batu itu dilempar, kalau udah jadi takdir bakal balik lagi? Dan sekuat apapun digenggam, kalau bukan takdir bakalan terlepas juga?”Wajah geram Merissa perlahan memudar lalu menatapku biasa saja. Ternyata, semudah inilah mempermainkan hati perempuan yang tengah dimabuk cinta.Cukup menggombali Merissa dengan kata-kata manis, dia sudah percaya.“Akhirnya lo nyadar juga. Kalau lo tuh pelakor sebenarnya!” ucapnya tajam.Kepalaku mengangguk pelan seraya menatap Merissa.“Ya, gue akui emang gue yang layak dipanggil pelakor. Karena ngerebut Pak Akhtara dari sisi lo.”“Sekarang gue tanya, kenapa lo manggil Mas Tara pakai sebutan Pak Akhtara? Emang dia Bapak lo?!”Kepalaku menggeleng pelan.“Gue menghormati beliau yang usianya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Sampah! Murahan! Parasit!

    Setelah meletakkan secangkir minuman segar di meja, Mamanya Pak Akhtara berkata …“Duduk di sini!”Beliau menunjuk ke lantai yang berdekatan dengan kakinya.Apa maksudnya, aku disuruh duduk bersimpuh di lantai?Dengan wajah bingung, aku pun mendekat lalu beliau menarikku agar duduk di lantai dengan begitu kasar.Beliau adalah orang yang paling menentang pernikahan keduaku dengan Pak Akhtara. Beliau tidak menyukaiku sama sekali setelah mengetahui masa laluku yang sebenarnya.“Akhtara dimana?!” Tanyanya ketus.“Pak Akhtara bekerja, Nyonya.” Jawabku dengan menatapnya takut.Beliau kemudian mendekatkan wajahnya ke arahku.“Aku punya pertanyaan dan kamu harus jawab jujur! Awas kalau kamu sampai bohong!”Kepalaku mengangguk sekilas dengan duduk di bersimpuh di lantai.“Apa kamu rajin menggoda Akhtara tiap malam, heh?!” Beliau bertanya dengan nada yang tidak mengenakkan di telinga.“Maaf, Nyonya. Maksud Nyonya apa?”“Nggak usah banyak gaya! Jawab aja! Kamu tiap malam menggoda Akhtara atau ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Saya Nggak Izinin Kamu Pergi

    "Kalau perpisahan yang kamu mau ..."Pak Akhtara kemudian melewatiku menuju lemari, lalu mengambil kaos dan celana pendek rumahan."Akan saya kabulkan."Lalu beliau mengenakan kaos dan celana pendek itu dihadapanku tanpa malu. Sedang aku memalingkan wajah untuk tidak menatap tubuh polos beliau.Meski kami suami istri dan sering melakukan hubungan, namun aku masih memiliki rasa malu memandang beliau tanpa busana. "Tapi jangan kaget kalau usaha kecil Papamu, mendadak macet, nggak ada pembeli, atau kehilangan lahan. Apa kamu siap, Jihan?"Aku langsung menoleh ke arah Pak Akhtara dengan raut terkejut. Sungguh, ancaman beliau yang akan menjatuhkan bisnis Papa adalah satu hal penting yang amat kutakuti.Papa telah merintisnya dengan susah payah dari nol dan ... mana mungkin aku tega membiarkan Pak Akhtara menghancurkannya.Pak Akhtara memiliki kuasa dan harta yang melimpah. Hanya dengan satu ketipan mata saja, beliau bisa mengubah mimpi indah Papa menjadi mimpi buruk yang menyedihkan."Tolo

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Bulan Madu

    “Mbak Jihan?” Aku membuka mata perlahan ketika mendengar suara Mbak Mini. Ternyata, aku terlelap di atas sajadah dan masih mengenakan mukenah. Lalu aku segera duduk dan melepasnya. “Ada apa, Mbak Min?” Tanyaku setengah mengantuk. “Makan malamnya udah siap di meja.” Makan? Entah mengapa aku tidak berselera melahap makanan apapun. Mungkin karena suasana hatiku yang tidak baik-baik aja. “Makasih, Mbak Min. Tapi aku nggak lapar. Aku minum aja.” Bukannya pergi, Mbak Mini justru duduk di lantai kamarku dengan duduk bersila. “Mbak Jihan ada masalah? Kok aku perhatiin dari tadi pagi nggak makan apa-apa. Diem di kamar terus.” Sejak tadi pagi, setelah kepergian Pak Akhtara menuju Bali dengan rekan-rekannya sesama eksekutif muda, aku merasa sangat tidak tenang. Pasalnya dengan siapa saja Pak Akhtara menghabiskan waktunya di Bali, aku tidak tahu pasti. Juga, beliau tidak mengatakan dengan detail soal kepergiannya yang mendadak itu. Seakan-akan aku tidak diperkenankan untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Karena Masih Memikirkanmu!

    Aku sangat menantikan hari lusa yang dijanjikan Pak Akhtara untuk berlibur bersama. Namun kenyataannya justru ….“Pak, apa besok kita jadi berlibur?” Tanyaku sembari memeluk tubuh polosnya yang berbaring di sebelahku.Baru saja kami selesai melakukan kegiatan malam yang rajin beliau pinta.“Kayaknya nggak bisa, Han.”Mendadak hatiku disambangi mendung kekecewaan. Lalu aku menatap wajahnya dari jarak sedekat ini.“Kenapa nggak jadi?”Dengan setengah mengantuk usai mendapatkan puncak surga dunia yang diinginkan, beliau berkata lirih.“Ada kerjaan yang nggak bisa saya tinggal, Han.”Padahal aku sangat menantikan liburan esok hari yang beliau janjikan. Tapi ternyata, masih saja ada halangan yang membuat liburan yang kuiinginkan itu tidak terealisasi.“Kerjaan apa, Pak?”Tapi, beliau tidak menjawab pertanyaanku karena matanya sudah lebih dulu terpejam. Dan aku hanya bisa menghela nafas dan bersabar menunggu kapan beliau menepati janjinya.Lagi-lagi, aku harus menelan pil kekecewaan dari bel

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22

Bab terbaru

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Bahagia Selamanya

    POV AKHTARA Satu tahun kemudian ... "Selamat, Pak. Bayinya lahir sehat. Perempuan."Aku yang sedang menemani Jihan melahirkan secara sesar itu pun tidak kuasa menahan haru dan bahagia karena kami dipercaya Tuhan untuk merawat cipataan-Nya yang sangat lucu dan menggemaskan.Adiknya Akhtira. Setelah suster membersihkan putri kami tercinta, aku segera menggendongnya. Lalu melafadzkan suara adzan di telinganya. Dengan mata berkaca-kaca, aku mencium pipinya penuh cinta. Lalu memberikannya pada Jihan yang masih terbaring di atas meja operasi. "Mau Ayah kasih nama siapa?""Aksara Badsah Ubaid."Kemudian Jihan terlihat sedikit memanyunkan bibir."Aku yang hamil susah payah, tapi nama kedua anakku mirip Ayah semua." Protesnya. "Ya udah saya ganti.""Diganti apa?""Aksara Febriana Ubaid."Jihan menganggukkan kepala setuju dengan melakukan skin ship bersama putri kami. "Namanya kelihatan ada ceweknya. Kalau yang pertama kayak laki-laki, Yah.""Apapun yang kamu mau, Sayang."Kemudian aku da

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Janji Tak Akan Berpisah Lagi

    POV AKHTARARumah megahku yang berada di Bogor terasa begitu sepi, dingin, dan mati. Tidak ada suara tawa atau celotehan Akhtira.Dulu aku mendiami rumah ini hanya untuk menaruh lelap, berganti pakaian, dan berpesta dengan rekan-rekan bisnis. Bukan sebagai tempat untuk melepas kepenatan atau mendulang kebahagiaan.“Dulu saya suka pulang ke rumah ini karena ada kamu, Han,” ucapku.Sambil bergelung dengan satu selimut yang sama dengan Jihan. Di kamar yang ia tempati dulu.“Gombal. Nyatanya Bapak juga masih keluar sama Merissa padahal ada saya di rumah.”Kemudian aku membawanya dalam pelukan hingga kulit kami saling bersentuhan.“Saya nemenin Merissa belanja doang. Dan sengaja pulang agak malam biar kamu cemburu.”Tangan Jihan kemudian memukul dadaku.“Jahat!”Aku tersenyum lalu mencium kening dan memeluknya.“Saya jahat sama kamu dan jahat sama diri saya sendiri. Saya pengen cepat pulang, ketemu kamu, lalu mendapatkan hak saya. Tapi saya sengaja ngulur-ngulur waktu biar kamu cemburu. Soa

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Ingin Kamu Padahal Masih Sore

    POV AKHTARA“Pa, aku sama Ayahnya Tira mau ke Bogor,” ucap Jihan ketika kami semua duduk di kursi meja makan.“Ngapain ke Bogor?!” Tanya Papanya Jihan ketus.Jihan yang sedang menyuapi Akhtira kemudian menatapku yang duduk di sebelah putraku itu.Kemudian Papanya Jihan langsung menatapku dengan ekspresi tidak suka.“Mau merencanakan apa lagi kamu, Akhtara?! Nggak usah bawa-bawa Jihan pergi jauh dari kami! Kami nggak percaya sama kamu!”Inilah alasan kuat mengapa Jihan dan Akhtira tidak diperbolehkan untuk tinggal seatap saja denganku. Mereka berpikir jika aku masihlah jahat seperti dulu. Dan sudah pasti aku harus sabar dan kuat menghadapi sikap mereka.“Aku khawatir kamu udah bikin rencana di Bogor lalu Jihan sama Tira nggak pulang-pulang! Kalau kamu mau ke Bogor, pergi aja sendiri sana!”“Meski Jihan udah kembali jadi hakmu, tapi aku sebagai Papanya nggak mau kejadian buruk itu kembali terulang!”Usai menelan makanan, aku menatap Papanya Jihan, mertuaku.Aku menyadari mengapa amarah b

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Saya Kangen Dia

    POV AKHTARA Dengan jarak sedekat ini sambil menatap wajah cantik Jihan, aku benar-benar terlena. Wanita yang ada di hadapanku saat ini telah resmi menjadi istriku, pendamping hidupku. Tidak ada kata terlarang untuk menyentuh wajahnya dengan kedua tanganku. Bahkan aku dihalalkan untuk menyentuhnya lebih dari ini. Andai tidak lupa akan janjiku untuk membuatnya nyaman terlebih dahulu, mungkin aku bisa memilikinya saat ini juga.Kemudian aku menurunkan kedua tangan dari wajahnya lalu berdiri dari bersimpu dan mundur dua langkah. Sungguh, berdekatan dengan Jihan membuat naluriku sebagai seorang pria tergugah sepenuhnya.Kini aku benar-benar tahu mengapa saat bersama Merissa, aku tidak pernah sukses menjadi pria sejati. Jawabannya sudah pasti karena aku tidak mencintai dia sama sekali dan hatiku benar-benar menginginkan Jihan seorang. "Kenapa, Pak?" Aku menggeleng sembari tersenyum. "Saya cuma mau kamu nyaman dulu, Han. Saya takut kalau nggak menjaga sikap, justru kamu yang terpaksa."

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Apakah Secepat Ini?

    POV AKHTARA Usiaku hampir menyentuh angka empat puluh lima tahun. Sedang Jihan masih berusia tiga puluh tahun. Perbedaan usia kami membuat ia lebih cocok menjadi keponakanku. Dan sebagai pria yang sudah berumur, siapa yang tidak senang jika memiliki istri yang masih muda, cantik, dan solehah?Inilah yang disebut dengan perhiasan dunia. Apalagi dia telah melahirkan keturunanku yang sehat dan tampan, Akhtira."Khilaf?" Tanya Jihan keheranan.Dengan bersedekap sambil menyandarkan punggung pada pintu kamar hotel yang kami tempati, aku fokus menikmati wajah cantik Jihan yang penuh dengan riasan pengantin dari kejauhan.Sungguh cantik!Lalu aku mengangguk sekilas. "Maksudnya?""Kalau kemarin saya cuma bisa mencintai kamu tanpa bisa memiliki, maka berbeda dengan sekarang. Saya boleh mencintai kamu sedalam apapun karena kamu resmi hanya akan menjadi milik saya aja, Han."Jihan nampak sedikit salah tingkah dengan ucapanku lalu dia membuang muka. Imut dan menggemaskan sekali.Andai aku tidak

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Jangan Lepaskan Jihan Lagi

    POV AKHTARA Aku sudah tidak merasa asing lagi dengan sebutan 'perjanjian pra nikah'. Karena ketika aku akan menikahi Jihan untuk kedua kalinya dan memberinya madu dengan menikahi Merissa, aku menggunakan perjanjian pra nikah dengan alasan untuk melindungi harta bendaku. Saat itu, aku mencampuradukkan hal yang disebut cinta dan sayang dengan racun bernama dendam. Hingga aku menganggap Jihan dan Merissa adalah sama-sama perempuan yang harus kuwaspadai mana kala akan mengeruk hartaku semata.Tapi ternyata, aku keliru besar. Karena saat menikahi Jihan untuk kedua kalinya, dia benar-benar sudah berubah. Hanya aku saja yang tidak menyadari. Hingga tega menduakannya dengan Merissa. "Aku restui niat baikmu kembali menikahi Jihan untuk ketiga kalinya, Akhtara."Aku langsung tersenyum lega dengan perasaan bahagia tiada terkira mendengar ucapan Papanya Jihan. Meski beliau mengatakannya dengan ekspresi yang datar dan acuh. "Agama cuma ngasih kamu batas menikahi Jihan hanya tiga kali. Dan jang

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Mari Berdamai

    POV AKHTARA Satu unit motor untuk kaum lelaki baru saja kubayar lunas. Dan kini motor itu tengah dinaikkan ke mobil pick up menuju alamat Farhan. "Apa Farhan mau menerimanya, Pak?" Tanya Faris yang duduk di sebelahku."Saya nggak peduli dia mau menerima hadiah dari saya atau nggak, Ris. Karena saya berniat memberikan hadiah itu sebagai ucapan terima kasih ia pernah berjasa dalam kehidupan Jihan dan Akhtira. Saya nggak mau jadi orang yang nggak tahu terima kasih."Kami duduk bersebelahan dengan menatap proses motor seharga lima puluh juta itu akhirnya berhasil dinaikkan ke atas bak mobil. Segala kelengkapannya kuserahkan pada pihak penjual motor. "Kamu urus sisanya ya, Ris. Saya mau ketemu Tira."Kemudian aku menyetir mobil dan sengaja singgah sebentar ke salah satu mall untuk mengunjungi salah satu gerai yang menjual mainan. Apalagi jika bukan untuk membelikan Tira mainan baru. Putraku itu ternyata tidak mudah untuk didekati. Dan sepertinya aku harus membelikan mainan yang sangat m

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Kesempatan Terakhir

    POV AKHTARA Sepasang tiket VIP dari biro perjalanan ke tanah suci sudah siap di tangan. "Apa kamu yakin ini adalah cara terbaik bikin kedua orang tua Jihan mau merestui hubungan saya sama Jihan, Ris?" Tanyaku."Kita coba saja dulu, Pak. Kalau Bapak ngasih harta atau rumah baru, belum tentu orang tua Bu Jihan luluh. Justru marah yang iya. Tapi kalau hadiah sepaket perjalanan ke tanah suci, saya rasa itu adalah hadiah terbaik sepanjang masa."Apa yang dikatakan Faris ada benarnya. "Oke. Saya akan hubungi Jihan kalau nanti malam mau bertamu ke rumahnya.""Semoga semuanya lancar, Pak."Hampir satu minggu ini aku dan Faris berpikir tentang hadiah terbaik untuk kedua orang tua Jihan agar sudi menerimaku lagi. Dan pilihan kami jatuh pada tanah suci. Dan selama satu minggu itu pula, aku selalu memikirkan Jihan dan Akhtira. Apakah Jihan mendapat omongan yang tidak mengenakkan dari kedua orang tuanya karena memilihku?Ataukah semuanya baik-baik saja tidak seperti dugaanku?Sebab, satu minggu

  • Dari Pacar Sewaan, Berakhir di Pelaminan   Beri Saya Maaf

    POV AKHTARA“Maaf katamu?” Tanya Farhan dengan suara sinis.“Waktu Jihan merawat Akhtira sendirian, dihina orang lain perempuan nggak benar karena melahirkan tanpa suami, lalu Akhtira dihina anak haram, siapa yang jadi tameng untuk mereka heh?!”Aku tidak menjawab dan hanya menatap Farhan. Membiarkan dia menyelesaikan ucapannya. “Aku!” Dia menepuk dadanya dengan wajah benar-benar kesal.“Bukan kamu! Yang tiba-tiba datang ngambil semua yang aku usahakan!” ucapnya dengan menunjuk dadaku.“Kamu memang ayah kandung Akhtira, tapi aku yang lebih banyak berjasa ke mereka! Aku menyayangi mereka itu tulus!”“Dan Jihan nggak mungkin berpaling kalau bukan karena kamu pakai acara pura-pura mau mati! Biar apa, heh?! Dapat simpati Jihan dengan cara pintas? Iya?!”Kepalaku menggeleng dengan menatap Farhan yang begitu kecewa dan sakit hati.“Munafik!”“Saya nggak perlu menjelaskannya ke kamu karena saya tahu kamu nggak butuh itu, Far.”Tanpa berkata lagi, Farhan kemudian menaiki motornya dengan ekspr

DMCA.com Protection Status