"Oh, jadi sengaja kau pulang ke rumah dengan raut wajah yang sangat sedih dan seakan terzolimi, pulang dengan lapar seperti manusia yang tidak pernah makan, jadi itu hanya permainanmu agar aku merasa iba?""Bu-bukan Aisyah!"Mas Hamdan mengelak dengan wajah pucat padaku."Lantas? apa yang baru kau bisikan pada wanita itu? sekarang katakan sejujurnya siapa yang kau tipu, aku atau dia?"Pria itu terlihat galau, bingung ingin menjawab seperti apa, nampak khawatir bahwa salah satu dari kami akan terluka."Kau bilang padaku, Maura masih tidur dan tidak mengurusmu, sedangkan padanya, kau bilang hanya pura pura baik padaku, agar wanita itu tidak lelah. Jujurlah padaku, apa kau anggap aku ini pembantumu?""Ti-tidak, bukan begitu ....""Aku datang bersamamu kemari, kau berpelukan di kamarku, sementara kau tahu aku di sini mengunjungi mertuaku, kau kehilangan akal atau memang sengaja bersikap semaumu?""Begini, aku sebenarnya sangat mencintai kalian, tapi aku sendiri bingung bagaimana membuat k
Read more