Share

oh begitu ya

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-24 07:13:32

"Mengapa ayah berkata seperti itu?"

"Kau dan kesalahan anakmu adalah produk salah pilihnya Hamdan, sudah kusarankan untuk memilih salah satu dari kalian dan membimbing kalian dengan baik, tapi tetap saja anakku seserakah itu. Lihat buktinya, karena sibuknya kamu dengan kecemburuan mau sehingga kamu tidak bisa mengendalikan putramu!"

"Pertengkaran ini tidak ada kaitannya denganku Ayah, anakku hanya dihina, dia membela diri dan ...."

"Harusnya kau ajarkan dia untuk mengendalikan dirinya!" bentak ayah memotong pembelaan diriku dari seberang sana.

"Kalau begitu ... Apa ayah mengajarkan Mas Hamdan untuk mengendalikan diri? Andai Dia masih Hamdan yang dulu, tidak akan ada kejadian perundungan dan pelecehan seperti ini. Dia terlalu dibutakan oleh ...."

"Diam!" Pria itu langsung saja menutup teleponnya tanpa banyak bicara lagi.

Aku paham bahwa dia tidak terima anaknya dihina, pun demikian halnya aku, jika sudah menyentil masalah buah hati, tentu sakitlah diri ini. Tak akan kukendalikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   Mas Hamdan telat

    Ketika akan menunggu sebuah taksi di depan gerbang sekolah Raihan tiba-tiba mobil Mas Hamdan berhenti dia menurunkan kaca dan memintaku untuk naik bersamanya."Apakah masalah Raihan sudah beres?""Seperti biasa kamu selalu terlambat," jawabku sambil melipat tangan dengan sinis."Apakah kita harus mengganti rugi?""Iya, sekitar tiga juta untuk biaya perawatan anak itu, orang tua yang setuju berdamai asal kita mau bertanggung jawab," balasku dengan santai membohonginya. Aku sengaja melakukan itu Mas Hamdan semakin pusing dengan biaya-biaya yang ditekankan di atas kepalanya."Kamu masih punya uang kan?""Aku sudah depositokan uangku sehingga dana itu tidak bisa dicairkan sampai 5 tahun kedepan, aku hanya punya uang belanja sampai beberapa hari," keluhku pura-pura mendesah berat dan sedih."Tapi, kemarin kamu dari kebun 'kan, bukannya tengkulak membayar kelapa dan aneka hasil kebun dengan jumlah yang banyak?" "Hei, Mas, mereka hanya pengepul yang mengikuti harga beli sesuai dengan perm

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   Maura menyalahkan

    Aku tahu atas penilaian orang lain mereka telah menganggapku wanita bodoh yang masih saja bertahan demi harta dan rumah. Mereka menilai bahwa hidupku yang penuh drama amat melelahkan dan mungkin benar aku terlalu berusaha memaksakan diri demi masa depan anak anak.Namun, menimbang dari semua perjuangan yang sudah kulalui, adakah orang yang mau merelakan hal yang menjadi miliknya demi pelakor?Mereka yang melihat berpikir aku akan menerima saja apa yang terjadi, tidak, tidak akan pernah.*"Ayah, apa maksud ayah menyuruh Maura pindah ke rumahku?" tanyaku pada pria yang sedang duduk di meja baca ruang kerjanya. Kutemui beliau malam ini juga karena tak mau menunda waktu.Dia meletakkan buku bacaan miliknya, lalu menatap mataku dari balik kacamata bergagang emas itu.Nampak sekali ayah mertua lelah menghadapi drama di antara kami semua tapi beliau berusaha mengendalikan diri."Maura adalah istrinya Hamdan, biar dia yang mengurusinya, dia harus bertanggung jawab atas rumah dan segala keb

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   suara

    Suara deru mesin mobil terdengar dari garasi, dari jendela kamar kulihat dua orang itu menaikkan koper dan naik ke atas mobil kami.Kali ini aku ingin mencegah tapi logika menghentikan karena masalah tentang tidak mungkin berboncengan dengan wanita, dalam keadaan membawa koper dua besar.Aku hanya mengirimkan pesan ke ponselnya,'Kembalikan mobil ke tempatnya jika sudah selesai.' begitu kirimku.Pria itu terlihat memperhatikan layar ponsel dari balik jendela, di mana aku berdiri. Dia nampak terdiam sesaat lalu melanjutkan diri naik ke mobil dan berangkat pergi.Melihat mereka sudah menjauh, aku bergumam sendiri,"Alhamdulillah, setidaknya aku tak perlu menjalani drama seatap dengan madu Alhamdulillah, aku masih punya martabat diri yang membuat sedikit dihargai, andai tidak, mungkin diri ini akan jadi pembantu di rumah sendiri."Kumatikan lampu, lalu merebahkan diri di tempat tidurku. Mencoba melelapkan mata setelah hari panjang yang menguras air mata dan kelelahan emosi.*Keesokan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-26
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   drama di bungalow

    Aku baru saja keluar dari rumah, membawa kunci N-max milikku dengan napas memburu, aku berniat pergi ke rumah ibu dan menunjukkan sikap menantunya.Kutelpon beliau agar bersiap-siap dan segera mengganti baju agar ketika kujemput beliau sudah tinggal berangkat saja."Memangnya apa yang terjadi, Nduk?" tanya ibu."Ibu harus melihatnya sendiri.""Ibu sedang sakit, Nduk, nyeri lutut dan sakit tulang belakang Ibu kumat begitupun bapak yang sejak semalam sakit kepala karena tensinya meninggi."Sesaat aku tertegun mendengar ucapan ibu, perasaanku tersentil antara sadar dan sedih. Ya, aku memang membutuhkan dukungan keluarga ketika berada dalam keadaan terpuruk, tapi kemudian ada yang disadari bahwa tidak semua orang bisa selalu ada untukku. Kadang mereka terhalang waktu dan kondisi, karenanya, harusnya aku tak melibatkan siapapun dalam masalah aku agar mereka tidak ikut-ikutan terjebak dan terkena masalah juga.Aku yang tadinya akan pergi melaporkan hal ini kepada mertua akhirnya menguru

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-29
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   usai

    Usai mencuci piring dan mengelap dapur sampai bersih kembali, wanita itu menghampiriku, lalu berdiri di pintu yang tak jauh dari tempat dudukku."Mbak, saya minta maaf," ucapnya lirih.Dia menunduk sambil menggenggam jemari dan meremasnya dengan pelan.Aku tidak mengerti mengapa tiba-tiba dia minta maaf, apakah mungkin disuruh Mas Hamdan atau tidak yang jelas ketika menatap rambutnya yang timbul didalam hatiku hanya pikiran negatif dan kebencian."Siapa yang menyuruhmu untuk minta maaf?""Aku sendiri, aku sudah bersikap keterlaluan dan melampaui batas, aku sungguh minta maaf," ujarnya sambil menyibak anak rambutnya. Dari lehernya kusaksikan tanda merah yang begitu jelas, bekas cumbuan Mas Hamdan.Cemburu itu datang tiba-tiba, tapi aku menepis rasa iri meski sudah begitu lama tidak disentuh dan sayangi. Jujur aku juga rindu, tapi aku tak bisa memaksa keadaan diri dan hatiku menerima Mas Hamdan dan sentuhannya."Apa yang kau harap dengan permintaan maaf itu?""Ridho dan restu, juga j

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-29
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   nilaiku

    Terkadang ada titik di mana kita mengingat kembali masa-masa indah, pikiran menerawang pada masa lalu yang pernah begitu manis. Teringat betapa kami pernah saling tergila-gila dan pernah berjanji sehidup semati. Karena tersiksa dalam keadaan saling merindukan dan pernah saling memperjuangkan.Tiga belas tahun berlalu dan semuanya berubah, aku membersamainya, tertatih-tatih meniti usaha, bekerja dari perusahaan swasta yang satu ketempat yang lain, berkali-kali kehilangan pekerjaan, berkali-kali terkena fitnah dan kadang diturunkan jabatannya. Tapi aku tidak pernah putus asa untuk menyemangati suamiku. Kuyakinkan padanya bahwa ada titik di mana kita akan berhasil. Dia akan membangun usahanya sendiri, lalu kita kan punya tabungan dan membeli kebun kemudian menikmati sisa hidup dengan damai dan bahagia.Tak henti-hentinya aku panjatkan doa, kupuasakan setiap hari kelahirannya, kupanjatkan salat tahajud panjang dan puasa sunah senin-kamis hanya demi mendoakan dirinya. Tapi tiba-tiba saja ..

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-29
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   wanita dibalik gerbang

    Kupanggil kedua anakku, mengajak mereka duduk di ruang TV dan berdiskusi dari hati ke hati. "Kemarilah, Bunda ingin bicara," ajakku pada mereka berdua.Mereka meninggalkan meja belajar lalu datang menghampiriku dan duduk di dekatku."Bagaimana menurut kalian, setelah bergulir pernikahan ayah satu bulan, bagaimana kesan kalian?""Biasa saja," ujar Raihan sedikit tak acuh."Kamu sendiri?" Kualihkan pandangan pada Putri, aku tahu dia belum mengerti, tapi tak apa kutanyakan pendapatnya."Gak ada, Bun, terserah aja....""Bunda dan ayah jadi sering cekcok dan ribut, berteriak sepanjang waktu dan merebutkan apa saja yang tidak seharusnya direbut," ucap Raihan dengan wajah tak suka."Jadi, setelah melihatnya, apa yang harus Bunda lakukan?"Kedua anakku saling pandang, hanya mengendikkan bahu dan seakan menyerahkan semuanya padaku."Terserah Bunda, kami hanya ingin ayah dan Bunda punya waktu untuk kami," jawabnya pelan."Bagaimana punya waktu, ayah ke sana kemari tanpa henti," timpal putr

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kupanggil

    Kupanggil istri Karman yang menjadi tetanggaku sejak belasan tahun, kuminta padanya untuk menunggui kedua anakku sementara aku pergi melihat kondisi suamiku di tempat Maura."Tolong ya, Mbak, tolong dijagain," ucapku memohon."Iya, Mbak Aisyah, jangan khawatir," jawab Rini tetanggaku."Saya tak akan lama," ujarku."Iya, Mbak, saya akan jaga anak anak," jawab wanita itu sambil meyakinkanku.Kutemui anakku di kamarnya untuk memberi tahu padanya bahwa aku harus menemui Mas Hamdan di ruko yang dia jadikan kantor usahanya."Raihan Bunda lihat ayah dulu ya," ucapku pada anakku di kamarnya."Lho, ayah kenapa?" putraku tersentak dan langsung bangun dari tidurnya."Ayah sedikit sakit," jawabku."Sakit? Sakit kayak kemarin, Bunda?" tanyanya dengan wajah terkejut."Hmm, enggak juga, Bunda mau lihat dulu, ya, jangan khawatir.""Oke, Bun, hati hati."Segera dengan cepat keluarkan mobil dari garasi memutar kemudiku menuju ke arah kecamatan yang berjarak dua puluh menit dari rumah.Sepanjang perja

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30

Bab terbaru

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   164

    Mungkinkah sikap arogan Mas Irsyad ditengarai oleh kecemburuannya yang begitu besar kepada Hamdan atau mungkinkah karena dendamnya padaku karena sudah menyakiti Elsa, entahlah, aku tak tahu, yang jelas aku merasa sangat sakit dan tersinggung. Air mataku berurai pedih dan menyesal. "Andai aku tidak termakan kata kata manis dan bujukan sejak awal, mungkin aku tidak akan pernah menikahi pria busuk seperti Irsyad. Dia hanya baik di awal dan kejam di akhir, dia benar benar membalikkan persepsiku tentang perilaku dan sifatnya."Pagi menjelang, matahari menyapa, tapi aku enggan menatapnya. Diri ini masih terbaring di ranjang meski waktu sudah menunjukkan pukul tujuh."Kamu tidak bangun untuk menyiapkan sarapanku dan anak-anak?""Aku sedang tidak enak badan dan kalian bisa beli makanan di drive thru, anak anak akan senang," jawabku dari balik selimut."Aneh sekali sikapmu hari ini Aisyah," gumamnya."Memangnya aku tidak boleh sakit memangnya sesekali aku tidak boleh libur dari rutinitas rum

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   163

    "Berani sekali istrimu memukulku, aku kesakitan Mas, aku kesakitan ...." Wanita itu meraung dan menjerit kesakitan sambil berusaha melindungi dirinya di belakang Mas Irsyad.Saat itu yang aku rasakan tidak ada lagi kewarasan, hanya sakit, panas hati dan amarah yang menggelegak. Saking tak tahannya aku dengan kekesalan, rasa-rasanya ubun-ubun ini ingin meleleh."Beraninya kau mengusik suamiku, menghapus ketentraman rumah tangga dan membuat hidupku tidak nyaman!" Aku melesat ke belakang Mas Irsyad, tanpa bisa dicegah aku langsung mencekik leher wanita itu sampai dia terdorong dan terdesak tepat di depan tangga rumah."To-tolong... Akh ... akkk ...." Wanita itu meronta "Aisyah, stop, ya Allah, Aish, please, lepasin Elsa." Mas Irsyad berusaha menengani tapi sia sia saja.Nafas wanita itu mulai sesak dan megap-megap, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Aku yang seakan dirasuki sebuah kekuatan besar terus menekan lehernya hingga nyaris saja wanita itu meregang nyawa dengan bola

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   162

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   161

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   160

    Tak mau terus menyiksa batinku sendiri dengan terus menguping pembicaraan Mas Irsyad dan mantan istrinya akhirnya kuputuskan untuk turun saja mengambil air minum dan kembali ke kamar.Namun sebelum aku melanjutkan langkah, kembali perasaan marahku meronta-ronta. Haruskah aku melabrak dan meneriakinya, lalu mencecarnya dengan banyak pertanyaan mengapa dia berani sekali menelepon wanita lain di tengah malam dan memberinya kata-kata yang indah. Oh Tuhan, hatiku dilema.Ingin kutahan diri tapi rasa haus seakan menusuk tenggorokan sehingga aku tidak punya pilihan.Dengan gaun tidur yang masih menjuntai ke lantai, aku berjalan ke dapur. Melihatku tiba-tiba datang pria itu terkesiap dan kaget. Dengan salah tingkah dia segera mematikan ponsel dan menyembunyikan benda itu di bawah dudukannya. Tapi sayang, aku melihatnya.Aku yang pura-pura tidak tahu apa-apa hanya berjalan dengan cuek lalu mengambil gelas dan memencet dispenser lantas kuteguk air sambil berusaha menahan diriku."Kok belum tid

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   159

    Hal yang baru saja dia katakan memantik sebuah keheranan di hatiku. Di satu sisi dia ingin aku membiarkannya untuk berhubungan baik dengan Elsa namun sebaliknya ketika aku dan Mas Hamdan berkomunikasi dan hendak menjalin hubungan baik lagi, dia seakan sangat keberatan dan benci."Mungkinkah suamiku adalah penganut pernikahan terbuka di mana dia bebas melakukan apa saja dengan dunia dan teman wanita, sementara aku akan terjerat dan harus mematuhi semua aturan yang dibuat. Bukankah itu tidak adil?!"Alangkah arogan dirinya ketika mengatakan bahwa aku tidak boleh turut serta dalam acara aqiqah yang diselenggarakan Mas Hamdan sementara dia terus malah padaku agar bisa menemui mantan istrinya dengan berbagai alasan kurasa jika aku sudah jengah sendiri dan bosan, dia akan kutinggalkan.Kadang timbul kesesakan tersendiri di dalam hatiku, keheranan entah mengapa aku selalu gagal menjalin tali pernikahan. Apakah aku memang harus ditakdirkan punya suami ajaib yang tidak pernah sesuai dengan

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   158

    Mungkin aktivitas romantis yang kami lakukan semalam yang membuat moodku membaik di pagi hari. Aku bangun, menyibak tirai jendela membiarkan matahari menghangatkan setiap sisi ruangan rumah. Aku beranjak ke dapur untuk menjerang air dan membuat sarapan keluarga. Selagi menunggu air mendidih luperiksa ponsel yang Alhamdulillah tidak ada notifikasi apa apa. Ya, bagiku kehadiran notifikasi selalu membuat diri ini berdebar dan cemas. Selalu, setiap kali ada yang menghubungi pasti ada masalah atau apa saja yang berkemungkinan merepotkan diri ini."Ah, andai setiap hari hidup kita seperti ini, pasti akan menyenangkan sekali," gumamku sambil menakar bubuk kopi dan gula ke dalam cangkir suami."Bunda ...." Anak anak turun lebih pagi, mereka terlihat sudah rapi degan seragam dan sunggingan senyum yang ceria. "Bagaimana malam tadi, apa kalian tidur dengan nyenyak?""Tentu, kami tidur dengan nyaman dan pulas sekali, Icha tidur bersamaku dan kami sempat membaca buku cerita dan dongeng. Oh ya

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   157

    "Tidak perlu harus sedramatis itu, Aish, wanita itu sudah demikian tersakiti," ujar Mas Irsyad sambil menutup pintu mobilnya."Jadi kau membelanya?""Bukan begitu?""Mas ... Kalau kamu memang merasa kasihan dan sayang pada wanita itu maka tinggalkan aku dan pilihlah dia, aku tidak akan keberatan sama sekali.""Aisyah, kamu hanya salah paham.""Cukup, jangan mengulur pembicaraan dan mengulang situasi yang sama. Situasi yang pernah aku rasakan bersama Mas Hamdan, aku sudah bosan, demi tuhan, aku ingin menghindarinya," jawabku sambil beranjak masuk ke dalam rumah."Bisa kita pura pura baik baik saja setidaknya di depan Icha, kasihan anakku, dia pasti bingung ....""Aku juga tidak mau membuat anakmu bingung tapi dia pun harus diberi pengertian dan harus tahu seperti ini kondisi orang tuanya sekarang, anak itu harus menyadarinya, Mas.""Jangan terkesan memaksa " Mas Irsyad memburuku di tangga."Lebih cepat tahu lebih baik. Anak anak harus diajari dari sekarang contoh bahwa kita tidak boleh

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   156

    Akhirnya aku dan anak tiriku berkendara satu mobil menuju rumah ibunya. Aku sebenarnya punya rencana sendiri untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi. Besar keyakinanku bahwa wanita itu hanya pura pura amnesia untuk meraih perhatian semua orang.Sepuluh menit kemudian kami sampai di rumah bercat cream dengan taman kecil dan pohon palem di depannya. Elsa terlihat menunggu di depan teras, senyumannya terkembang saat melihat Fortuner milik Mas Irsyad. Meski tertatih namun semangat dan visual ceria terlihat sekali di wajahnya. Melihat ibunya mendekat, Aisyah membuka pintu dan menyambut, mereka berpelukan dan hendak masuk. Alangkah terkejut Elsa saat mendapati diri ini duduk di kursi depan di dekat mantan suaminya. Raut wajahnya berubah syok dan tidak nyaman."Hai, Elsa," sapaku sambil melambai kecil, bahagia sekali melihat wanita kesal."Siapa dia Mas?"Mas Irsyad nampak ragu, tapi aku yang tidak suka mengulur waktu segera memberi tahu bahwa aku istrinya. Biasanya reaksi orang yang

DMCA.com Protection Status