Home / Urban / Tujuh Ibu Angkatku yang Superior / Chapter 921 - Chapter 930

All Chapters of Tujuh Ibu Angkatku yang Superior: Chapter 921 - Chapter 930

1250 Chapters

Bab 920

Setelah mencium cairan di tangan, kening Sarkisian langsung berkerut. Si*lan! Air kencing!Seorang Raja Havana malah disiram air kencing?Bagus juga! Setidaknya bendera Negara Xia ….Saat Sarkisian membalikkan badannya, dia malah menyadari Felix sudah membawa pergi benderanya, lalu memasang bendera Havana di tempat itu.“Untung saja! Untung saja responsku cepat. Kalau tidak, bendera bangsaku pasti akan basah!”Sarkisian kehabisan kata-kata. Si*lan! “Felix di sana! Serbu!”Seketika sekelompok orang langsung menyerbu. Sementara itu, Felix juga tidak tinggal diam. Hal pertama yang dia lakukan adalah langsung melarikan diri.Seketika Komunitas Dewa Havana menjadi kacau balau. Orang-orang itu mengabaikan cegatan para staf pelindung, langsung menyerbu ke dalam.Saat ini Felix langsung berlari ke tempat penyimpanan barang berharga pamannya Qadir. Kemudian, dia dengan santainya memasukkan barang berharga itu ke dalam cincin penyimpanan.Ketika Felix hendak keluar dari tempat penyimpanan baran
Read more

Bab 921

Setelah Sarkisian membuat pernyataan, arah opini publik sudah berhasil dialihkan. Masalah ini masih belum selesai. Netizen kembali memaki kelompok radikal itu.Sarkisian menyerahkan masalah ini kepada pengawalnya, lalu meninggalkan tempat bersama dengan Renaldy.“Si*lan! Apa-apaan ini?” ucap Sarkisian dengan tidak berdaya.“Raja, harap tenang. Aku akan memeriksa masalah ini. Aku juga penasaran siapa yang memberi izin untuk memasukkan begitu banyak orang. Pasti ada yang yang disogok. Emm … jangan-jangan anggota pengawal!” ucap Renaldy dengan kesal.“Tidak usah diperiksa lagi. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan pengawal.”Renaldy terbengong. Dia berkata dengan kebingungan, “Maksud Raja, Raja tahu siapa yang memasukkan orang-orang itu? Jangan-jangan pelakunya itu si Felix?”Ketika mengungkit nama Felix, Renaldy spontan merasa khawatir. Dia pun bertanya, “Raja, sepertinya Raja sudah bertindak gegabah. Kenapa Raja mengizinkan bendera negara kebangsaan Xia dikibarkan di depan Komunitas
Read more

Bab 922

Di sisi lain, Felix dan Patricia sedang di perjalanan pulang. Patricia juga merasa ada yang aneh dengan masalah ini. Dia spontan berkata, “Bagaimana caranya orang-orang itu bisa masuk ke dalam? Sepertinya ada yang aneh dengan orang-orang itu!”Felix mengangguk dengan tersenyum. “Memang ada yang aneh! Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya Sarkisian yang mengizinkan mereka ke dalam!”Patricia terbengong, lalu berkata dengan kebingungan, “Kenapa? Apa keuntungan yang akan didapatkan Sarkisian?”“Dia melakukannya demi menenangkan warga Xia. Keberadaan Komunitas Dewa Havana ini sudah memperburuk hubungan diplomatik kedua negara yang awalnya sudah tidak begitu bagus. Dari perang bisnis keempat konsorsium dengan Jones Group, dapat dilihat bahwa Sarkisian ingin memperluas pasarnya di Negara Xia. Jadi, dia harus meredakan konflik antar kedua negara!Patricia akhirnya mengerti. Dia berkata, “Jadi, Sarkisian sengaja membiarkan bendera Xia dikibarkan di depan pintu Komunitas Dewa Havana, dia seda
Read more

Bab 923

Felix melirik Patricia sekilas. Apa ada dengannya?Sebelumnya Patricia terus mengusik Felix, memikirkan seribu satu cara untuk mengobrol dengannya. Sekarang, sikapnya malah berubah menjadi sangat dingin. Apa dia datang bulan?Setelah mobil sampai di tempat tinggal, belum sempat Felix berbicara, Patricia langsung menuruni mobil, dan masuk ke kamarnya. Dia bahkan pergi tanpa melirik Felix sekilas pun.Felix kebingungan terus menggaruk kepala, tapi dia juga tidak memedulikannya, langsung kembali ke kamarnya.Saat Felix baru menutup pintunya, dia menerima panggilan video. Setelah panggilan itu diangkat, wajah kegirangan Winfield langsung memenuhi layar ponselnya.“Bocah, kelihatannya kamu cukup gembira di sana. Apa kamu tahu kamu sudah melakukan hal yang tidak berani dilakukan kami semua … ah!”Belum sempat Winfield menyelesaikan omongannya, sebuah kaki berukuran 43 muncul di layar ponsel. Winfield ditendang hingga melayang, bahkan terdengar suara jerit histerisnya.“Dasar bocah! Aku suruh
Read more

Bab 924

Dengan karakter Felix, mereka awalnya mengira Felix ingin diberi kualifikasi untuk membeli saham Keempat Bank Besar!Aneh ….Jangan-jangan obat herbal itu sangat langka!“Coba kamu bilang dulu apa yang kamu inginkan. Jangan yang langka, kami juga tidak bisa mencarinya!” ucap Qadir.“Tenang saja! Coba kamu catat dulu, es gaib yang berumur 30.000 tahun ….”Padahal Felix baru mengatakan obat herbal pertama, semua orang pun langsung terbengong. Tiga puluh ribu tahun?Dari mana mereka mencari es gaib dari zaman batu?“Apa mesti berumur setua itu? Bagaimana kalau seribu tahun saja?” diskusi Qadir.“Kalau seribu tahun, aku juga punya!” balas Felix.Semua orang tidak berkata-kata. Apa Felix tidak tahu es gaib 1.000 tahun itu dicuri si Carlos dari mereka!“Aku catat dulu! Ada apa lagi? Langsung saja!”“Emm, aku sudah punya ganoderma api 30.000 tahun. Kalian tidak perlu mempersiapkannya lagi. Kalian hanya perlu cari delapan bahan pelengkapnya saja, ada Giok Langit, Kristal Lahar ….”Felix merinc
Read more

Bab 925

Sebenarnya Felix berencana untuk menyapa Patricia. Namun, Patricia malah tidak menghiraukannya. Hati wanita memang susah untuk dimengerti.Padahal sebelumnya Patricia terus mengusiknya. Sekarang Patricia malah tidak menganggap keberadaan Felix ….Setelah menghela napas, Felix pun pergi makan di ruang makan.Saat Felix berjalan ke ruang makan, Patricia pun sudah makan duluan. “Kenapa kamu makan duluan? Biasanya kamu tungguin aku!” Patricia tidak menghiraukan Felix. Dia melanjutkan santapannya.Melihat Patricia tidak meladeninya, Felix juga malas berbasa-basi lagi. Dia pun mulai makan sendiri.Suasana di dalam ruang makan sangat amat aneh. Bahkan, pelayan yang berdiri di samping juga tidak berani bersuara.Setelah makan selama beberapa saat, Felix merasa suasana ruangan agak tertekan. Dia spontan berkata, “Emm … bagaimana liburanmu? Sudah cukup?”Namun, balasan yang didapat Felix hanyalah keheningan.“Aku rasa liburannya sudah cukup. Besok sudah mesti bekerja. Hiroshita sudah bantu aku
Read more

Bab 926

“Hanya kebetulan saja. Anakku satu sekolah dengan anaknya wakil manajer. Jadi, aku kebetulan mengetahui masalah ini.”Felix mengangguk. Kemudian, tatapannya beralih ke lelaki tinggi dan kurus di tengah-tengah.“Namaku Naka Haru. Sebelumnya aku adalah kepala departemen dari Konsorsium Shin. Mohon bimbingannya.”“Kamu bisa membuat pengaduan karena seorang cewek. Kamu cukup beruntung bisa ada kesempatan seperti ini!” ucap Felix dengan bercanda.Berdasarkan informasi intelektual, Naka dan putra dari petinggi Konsorsium Shin menyukai cewek yang sama. Kemudian, petinggi pun memutasinya ke perusahaan cabang untuk menjadi kepala departemen.”“Hehe, masalah yang cukup memalukan. Semuanya murni kebetulan. Awalnya aku berpikir akan melewati sisa hidupku untuk menjadi orang biasa saja. Aku sungguh tidak menyangka bisa ada kesempatan sebagus ini!”“Keberuntungan juga adalah bagian dari kemampuanmu. Kelak kamu harus tunjukkan performa kerjamu!”Selesai berbicara, Felix melihat si lelaki tua. Lelaki
Read more

Bab 927

Ketika melihat senyuman di wajah Felix, Patricia spontan mengerutkan keningnya. Dia bertanya, “Kenapa kamu malah ketawa?”“Aku ketawa karena kamu imut sekali. Kamu merasa aku bawa kamu ke Komunitas Dewa Havana karena ingin memanfaatkanmu untuk menyelesaikan misi?”“Memangnya bukan?” tanya Patricia kembali.“Kenyataannya bukan seperti itu. Aku hanya sekalian pergi memantau lokasi saja. Waktu itu, aku benar-benar hanya ingin temani kamu untuk santai-santai! Kalau tidak, kenapa waktu itu aku tidak langsung ke Komunitas Dewa Havana saja?”Patricia mengedipkan matanya dengan kebingungan. Iya, kenapa?“Aku … aku tidak percaya. Bukannya misimu tidak akan bisa diselesaikan?”“Aku hanya dapat balasan cek kosong saja. Jadi, untuk apa aku berusaha keras untuk menyelesaikannya? Kalau aku ada waktu luang, aku baru akan menyelesaikannya. Kalau tidak ada, ya sudah. Segampang itu!”“Aku tidak percaya sama kamu. Sewaktu kita pergi ke Gunung Muji, bukannya kamu manfaatin aku buat selesain misi?” tanya P
Read more

Bab 928

“Sejak kapan kamu mulai suka sama aku?” tanya Felix.Wajah Patricia langsung merona. Sejak kapan mulai suka sama dia?Patricia tidak mengetahuinya. Pokoknya dia tanpa sadar sudah menyukai Felix. Terutama dalam beberapa hari ini, perasaannya semakin kental lagi. Kalau tidak, mana mungkin dia akan marah ketika mengira Felix sedang memanfaatkannya.“Aku tidak tahu. Pokoknya aku suka sama kamu. Bagaimana dengan kamu?”Setelah bertanya pertanyaan ini, Patricia langsung duduk, dan berbicara dengan gugup, “Jangan-jangan kamu baru suka sama aku? Atau kamu masih belum suka sama aku? Aku rugi, dong?”Melihat sikap tegang Patricia, Felix spontan tersenyum. “Sepertinya semuanya sudah terlambat?”“Aku … pokoknya kamu sudah janji sama aku. Kelak aku akan menempel sama kamu!”Selesai berbicara, Patricia spontan tersenyum, lalu melanjutkan, “Sekarang kalau ibuku nanya masalah kamu, aku tidak perlu cari cara untuk hadapi Ibu lagi. Karena putrinya sudah dibohongi sama kamu!”“Emm … aku khawatir setelah
Read more

Bab 929

Winfield tersenyum, lalu berkata, “Aku sudah tua, sudah pikun. Ngomong-ngomong, kenapa palu ini masih disegel. Coba kita buka segelnya. Aku sungguh penasaran dengan palu pemberian Felix!” Grace tidak berpikir terlalu banyak. Dia mengangguk, lalu hendak membuka segelan Palu Maharaja.Belum sempat Grace berjalan maju, dia malah ditarik Duma ke belakangnya.“Siapa kamu sebenarnya?” Duma melihat Winfield dengan tatapan ragu.“Menurutmu aku itu siapa? Otakmu korslet, ya?” tanya Winfield dengan tidak puas.“Kamu bukan Winfield! Winfield tidak mungkin lupa dengan harta astral. Dia juga tidak mungkin menyebut Palu Maharaja sebagai palu. Dulu Winfield pernah berpesan Pedang Ilahi tidak boleh digunakan bersamaan dengan Perisai Kirin. Kalau tidak, kedua harta astral itu akan rusak!”“Winfield” mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan santai, “Berhubung identitasku sudah terbongkar, kamu mati saja ….”Selesai berbicara, “Winfield” melepaskan Mahkota Jiwa, lalu menyerbu Duma.Ketika merasakan aur
Read more
PREV
1
...
9192939495
...
125
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status