Ketika melihat senyuman di wajah Felix, Patricia spontan mengerutkan keningnya. Dia bertanya, “Kenapa kamu malah ketawa?”“Aku ketawa karena kamu imut sekali. Kamu merasa aku bawa kamu ke Komunitas Dewa Havana karena ingin memanfaatkanmu untuk menyelesaikan misi?”“Memangnya bukan?” tanya Patricia kembali.“Kenyataannya bukan seperti itu. Aku hanya sekalian pergi memantau lokasi saja. Waktu itu, aku benar-benar hanya ingin temani kamu untuk santai-santai! Kalau tidak, kenapa waktu itu aku tidak langsung ke Komunitas Dewa Havana saja?”Patricia mengedipkan matanya dengan kebingungan. Iya, kenapa?“Aku … aku tidak percaya. Bukannya misimu tidak akan bisa diselesaikan?”“Aku hanya dapat balasan cek kosong saja. Jadi, untuk apa aku berusaha keras untuk menyelesaikannya? Kalau aku ada waktu luang, aku baru akan menyelesaikannya. Kalau tidak ada, ya sudah. Segampang itu!”“Aku tidak percaya sama kamu. Sewaktu kita pergi ke Gunung Muji, bukannya kamu manfaatin aku buat selesain misi?” tanya P
“Sejak kapan kamu mulai suka sama aku?” tanya Felix.Wajah Patricia langsung merona. Sejak kapan mulai suka sama dia?Patricia tidak mengetahuinya. Pokoknya dia tanpa sadar sudah menyukai Felix. Terutama dalam beberapa hari ini, perasaannya semakin kental lagi. Kalau tidak, mana mungkin dia akan marah ketika mengira Felix sedang memanfaatkannya.“Aku tidak tahu. Pokoknya aku suka sama kamu. Bagaimana dengan kamu?”Setelah bertanya pertanyaan ini, Patricia langsung duduk, dan berbicara dengan gugup, “Jangan-jangan kamu baru suka sama aku? Atau kamu masih belum suka sama aku? Aku rugi, dong?”Melihat sikap tegang Patricia, Felix spontan tersenyum. “Sepertinya semuanya sudah terlambat?”“Aku … pokoknya kamu sudah janji sama aku. Kelak aku akan menempel sama kamu!”Selesai berbicara, Patricia spontan tersenyum, lalu melanjutkan, “Sekarang kalau ibuku nanya masalah kamu, aku tidak perlu cari cara untuk hadapi Ibu lagi. Karena putrinya sudah dibohongi sama kamu!”“Emm … aku khawatir setelah
Winfield tersenyum, lalu berkata, “Aku sudah tua, sudah pikun. Ngomong-ngomong, kenapa palu ini masih disegel. Coba kita buka segelnya. Aku sungguh penasaran dengan palu pemberian Felix!” Grace tidak berpikir terlalu banyak. Dia mengangguk, lalu hendak membuka segelan Palu Maharaja.Belum sempat Grace berjalan maju, dia malah ditarik Duma ke belakangnya.“Siapa kamu sebenarnya?” Duma melihat Winfield dengan tatapan ragu.“Menurutmu aku itu siapa? Otakmu korslet, ya?” tanya Winfield dengan tidak puas.“Kamu bukan Winfield! Winfield tidak mungkin lupa dengan harta astral. Dia juga tidak mungkin menyebut Palu Maharaja sebagai palu. Dulu Winfield pernah berpesan Pedang Ilahi tidak boleh digunakan bersamaan dengan Perisai Kirin. Kalau tidak, kedua harta astral itu akan rusak!”“Winfield” mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan santai, “Berhubung identitasku sudah terbongkar, kamu mati saja ….”Selesai berbicara, “Winfield” melepaskan Mahkota Jiwa, lalu menyerbu Duma.Ketika merasakan aur
Keesokan sorenya, pegawai tingkat eksekutif dari Negara Xia dan Amerika sudah datang. Akhirnya Felix terlepas dari kerjaan di Konsorsium Xia, dia pun membawa Patricia kembali ke Negara Xia.Felix dan Patricia sama-sama menaiki pesawat. Satunya mendarat di Zhongzhou, dan satunya lagi mendarat di Linyun. Saat Felix menuruni pesawat, tampak sudah ada 20-an mobil staf pelindung berhenti di depan bandara. Dapat diketahui betapa Qadir mementingkan barang peninggalan pamannya.Saat Duma menemukan keberadaan Felix, dia langsung melambaikan tangannya dan berteriak, “Hei, sebelah sini!”Ketika melihat mobil-mobil parkir dengan rapi, perhatian orang-orang sekitar langsung tertuju pada diri Felix. Siapa orang itu, sepertinya orang penting ….Felix yang menjadi pusat perhatian itu pun merasa canggung. Dia segera berlari ke sisi Duma, dan berkata, “Coba kamu lihat apa yang sudah kamu lakukan. Kenapa kalian seheboh ini? Cepat masuk mobil.”Saat mobil sudah meninggalkan bandara, Felix baru menghela na
Sanctuary?Seketika kedua mata Duma terbelalak. Dia segera bertanya, “Dari mana kamu bisa tahu kalau dia itu berasal dari Sanctuary? Apa kamu yakin? Siapa dia?”“Aku juga tidak tahu. Sewaktu aku ke Linyun, aku sempat bertarung dengan Pemimpin Sanctuary. Saat aku berhasil melepaskan topengnya, ternyata orang itu adalah Schanez. Tapi waktu itu Schanez sedang makan dengan Winfield ….”Duma akhirnya mengerti. “Winfield pernah bilang sama aku kalau orang itu juga adalah Master Elemen Semesta. Jadi, mereka itu orang yang sama? Orang yang menyamar sebagai Winfield itu adalah Pemimpin Sanctuary!Felix tidak berbicara. Dia yakin orang yang menyamar sebagai Winfield sudah pasti adalah anggota Sanctuary, tapi dia tidak yakin apakah orang itu adalah Pemimpin Sanctuary atau bukan.Setelah dipikir-pikir, saat Edward hendak dibunuh, dia pun menjeritnya dengan sebutan Pemimpin.Kemudian, saat dirinya sedang bertarung dengan orang itu, Anna dan Johnson memang bersikap sangat hormat terhadapnya, tapi se
“Pergi ke tempat ibu angkatku. Aku ingin pergi melihat lokasi kejadian. Kemudian, baru meneliti bagaimana cara menyelamatkan si Winfield!” Tiba-tiba Felix berbicara.“Kamu … kamu ingin menyelamatkannya? Tapi bukan sekarang juga, ‘kan? Dewa Qadir dan yang lainnya sedang menunggu barangmu!” ucap Duma.“Justru karena mereka ingin mendapatkan benda ini, aku baru mengabaikannya. Kalau tidak, bagaimana caranya aku bisa meminta bantuan dari Keempat Dewa Perang?” tanya Felix kembali.Akhirnya Duma mengerti. Dia pun berkata dengan antusias tinggi, “Pantas saja Winfield begitu suka sama kamu. Kamu punya banyak ide buruk, dan punya dukungan dari Keempat Dewa Perang. Tapi kamu juga mesti memikirkan masalah petinggi. Aku tidak berharap setelah Winfield bebas nanti, jabatannya malah dicabut!”“Segera! Selain itu, bilang sama petinggi, kita akan pergi mengunjungi Winfield!”“Oke, aku akan segera memberi tahu mobil belakang!” Sambil berbicara, Duma langsung mengeluarkan ponsel untuk menelepon.“Tidak
Duma mengentakkan kakinya, lalu berkata, “Si*lan! Kalau semalam aku menangkap orang itu, sekarang kasusnya pasti sudah ditutup. Padahal Dewa Xylon ada di tempat, Master Elemen Semesta bukanlah apa-apa baginya!”Namun, Felix malah menggelengkan kepalanya, lalu membantah, “Tidak ada gunanya. Meski orang itu adalah ahli, tidak mungkin dia bisa menyamar sebagai orang lain dalam waktu singkat. Menempel topeng berbahan kulit juga butuh waktu. Jadi, lelaki itu hanyalah komplotan orang itu!”“Aku seharusnya patahin kakinya!” ucap Duma dengan geram.“Sudahlah, sepertinya Keempat Dewa Perang sudah hampir sampai. Sebelum mereka datang, mari kita pergi kunjungi Winfield dulu. Mama Grace, nanti kalau keempat lelaki tua itu datang, ingat beri tahu mereka kalau aku dan Tetua Duma pergi mengunjungi Tetua Winfield!”Selesai berbicara, Felix langsung masuk ke dalam mobil.Sesuai dengan tebakan Felix, baru saja mereka meninggalkan tempat. Mobil Keempat Dewa Perang sudah tiba di luar kediaman kuno.“Kamu
Itulah sebabnya sampai sekarang masalah Winfield masih tidak ada kemajuan sama sekali.“Percaya, kenapa tidak percaya? Aku pernah bertarung dengan orang-orang itu. Memang tidaklah sulit bagi mereka untuk menyerangmu dengan diam-diam!”Setelah mendengar ucapan Felix, kedua mata Winfield langsung berkaca-kaca. Dia pun berkata dengan terharu, “Felix, sampai saat ini hanya kamu dan Duma yang percaya dengan omonganku. Aku pun bingung, kenapa tidak ada yang percaya dengan ucapanku?”“Wajar saja, petinggi juga bukan pesilat. Mereka tentu tidak tahu kalau Sanctuary punya ahli yang bisa dengan gampangnya memukul seseorang hingga jatuh pingsan!” jelas Duma.“Tidak tahu? Sepertinya mereka tidak ingin tahu? Sepertinya mereka tidak percaya tetua dari biro pemerintahan bisa dengan gampangnya diserang oleh orang yang tidak diketahui identitasnya, apalagi dicurinya harta astral yang baru diperoleh. Mereka lebih percaya bahwa semua itu adalah ulah Winfield!”Ucapan Felix membuat Winfield dan Duma tidak