Home / Romansa / Takdir Cinta / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Takdir Cinta: Chapter 71 - Chapter 80

117 Chapters

Suster Cantik

"Penyelundupan barang-barang antik?" Kayden dan Devan saling berpandangan. "Iya. Selama ini kami memang mengincar dia. Tapi sulit, karena bukti belum cukup. Dan sekarang setelah ada kasus penculikan ini, kami bisa mengembangkan perkara penyelundupan itu. Dan apabila ada bukti yang cukup kuat, maka David bisa dijerat dengan tuduhan berlapis. Penculikan dan penyelundupan barang-barang antik." Polisi itu kemudian berlalu dari hadapan Kayden dan Devan, untuk membawa para tersangka kasus penculikan. "Ayo, kita pergi dari sini! Dan sepertinya kita harus ke rumah sakit terlebih dahulu, untuk memeriksa kondisi kamu yang habis dihajar oleh dua orang anak buah David." Kayden kemudian merangkul pundak Devan, dan berjalan ke arah mobil mereka yang sudah ada Nadya di sana. Devan dan Nadya saling memeluk untuk mencurahkan segala isi hati. Nadya menangis di pelukan Devan. Dia meraba bagian tubuh Devan yang terluka, akibat dari pukulan anak buah David. "Pasti sakit sekali ini, Mas. Maafkan aku. Se
Read more

Wedding Dress

“Keenan!”"Mama," desis Devan yang mengurungkan niatnya untuk membuka pakaian Nadya."Makanya pakai handuknya!" Seru Nadya sambil memberikan handuk yang dia taruh di atas rak perlengkapan mandi.Devan lalu memakai handuk yang diserahkan oleh Nadya. Dia menghela napas panjang karena gairah yang sudah siap dia salurkan tiba-tiba harus batal di tengah jalan.Nadya kemudian mengambil salep yang ada di dekat wastafel. Dia lalu mengoles salep itu di tubuh Devan yang terluka.Devan tersenyum menatap Nadya yang tengah mengoleskan salep. "Pinter sekali sih modusnya. Jadi kalau Mama sampai kemari, yang Mama lihat kamu sedang mengoleskan salep di tubuhku." Devan terkekeh sambil memejamkan mata. Dia menikmati setiap sentuhan Nadya di tubuhnya."Keenan!" Panggil Runi lagi setelah panggilan pertamanya tidak mendapat jawaban."Iya, Ma. Aku ada di kamar mandi." Devan menjawab panggilan ibunya dari dalam kamar mandi.Runi kemudian menyusul ke sana. Sesampainya di kamar mandi, pemandangan yang pertama
Read more

Wedding Day 1

Dua minggu kemudianLuka di tubuh Devan sudah mulai pulih. Tidak ada lagi lebam di tubuh tegap itu. Orang lain tidak akan mengira kalau tubuh itu pernah ada beberapa luka, karena pukulan yang dilancarkan oleh anak buah David. Kini semua sudah berlalu dan sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga, hari ini akan diselenggarakan pernikahan Nadya dan Devan.Ballroom hotel bintang lima di daerah Sudirman Jakarta, telah dipenuhi oleh tamu undangan sejak siang tadi. Aparat keamanan siap siaga mengamankan jalannya acara yang akan diadakan sampai malam nanti. Bahkan area hotel dan sekitarnya disterilkan agar acara tetap aman dan kondusif.Hari ini adalah hari yang di nanti oleh pasangan yang beda usia terpaut jauh, tapi hal itu tak mengurangi rasa cinta mereka.Sore itu ballroom hotel bintang lima telah dihiasi dekorasi dengan nuansa putih dan hijau dengan aneka bunga sesuai dengan permintaan mempelai wanita. Nuansa putih menghiasi dekorasi bagian atas dengan lampu hias dari kristal yang menjun
Read more

Wedding Day 2

Setelah cukup lama, pasangan yang baru beberapa jam yang lalu resmi menjadi suami istri melepaskan tautan bibir mereka. Devan membukakan pintu untuk make-up artist serta asisten designer tersebut.Devan tak henti-hentinya memandangi sang istri yang terlihat memukau saat mengenakan gaun pengantin. Aura kecantikan-nya memancar dari dalam dirinya.Nadya mengenakan gaun pengantin rancangan seorang designer yang merupakan sahabat ibu mertuanya. Gaun pengantin itu berbahan satin dengan detail lace di bagian sisi dan di bagian dadanya serta heart neckline yang terlihat elegan. Gaun itu terlihat mengembang sedikit dengan veil yang tidak terlalu panjang. Ditambah dengan mahkota yang membuat Nadya tampak semakin cantik dan elegan. Tak lupa dengan buket bunga mawar segar sebagai pelengkap yang akan dibawa oleh Nadya menuju ke pelaminan.Devan sendiri terlihat gagah dan tampan dengan tuxedo berwarna hitam dihiasi bunga kecil di bagian dada kirinya. Tuxedo itu dipadu dengan kemeja putih serta da
Read more

(Bukan) Malam Pertama

Acara resepsi pernikahan Nadya dan Devan sudah selesai beberapa jam yang lalu. Kini pasangan pengantin baru itu sudah memasuki kamar pengantin mereka di hotel tempat resepsi itu berlangsung.Nadya melepas gaun pengantinnya dengan dibantu oleh Devan yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Gaun pengantin Nadya teronggok di lantai saat Devan berhasil melepas semua pengait gaun itu. Saat itu juga Nadya merasakan telapak tangan yang lebar menangkup dua buah benda yang ada di dadanya dan dia juga merasakan sapuan hangat dilehernya dari napas suaminya.Kedua tangan Devan yang lebar mulai bermain dengan lincah pada dua buah benda di dada Nadya, yang kini menjadi favoritnya. Devan menggodanya dengan pijatan-pijatan kecil dan memilin puncak berwarna merah muda, yang sudah terasa menegang.Sebelah tangan Devan turun menelusuri perut rata istrinya yang ada di dalam dekapannya. Tangan itu berakhir pada inti tubuh Nadya yang terasa hangat, lantas dielusnya inti tubuh itu.Tubuh Nadya bergetar saat
Read more

Honeymoon 1

“kita berangkat ke Swiss kapan, Mas?” tanya Nadya saat mereka menikmati sarapan di restoran hotel."Nanti siang. Aku sudah suruh sopir untuk ambil pakaian kita di rumah," sahut Devan.Nadya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan sarapannya.***Nadya dan Devan berangkat ke Swiss menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Herlambang. Mereka menghabiskan waktu 16 jam untuk sampai di bandara internasional Zurich, Swiss. Saat mereka tiba di sana hari masih pagi. Penunjuk waktu di tangan menunjukkan pukul enam pagi.Sebelum turun dari pesawat tak lupa Devan memakaikan Coat berwarna light grey ke tubuh istrinya. Tidak lupa dia juga memakaikan sarung tangan dan syal di leher Nadya."Biar aku saja Mas yang pakai sendiri,” ujar Nadya."Sudah nggak apa-apa biar aku yang pakaikan," ucap Devan."Kalau begitu sekarang aku yang pakaikan jaket dan syal untuk kamu, Mas," balas Nadya.Devan menyerahkan jaket dan syal miliknya, sedangkan sarung tangan dia pakai sendiri.Setelah mengurus ini dan itu da
Read more

Honeymoon 2

Sementara itu jantung Nadya berdegup kencang karena ini adalah pertama kalinya dia berendam bersama dengan seorang pria. Dan pria yang ada di depannya saat ini yang tak lain adalah suaminya, sedang menatap dirinya dengan tatapan yang membuat setiap wanita meleleh, termasuk dirinya. Perlahan Devan mendekati istrinya kemudian membalikkan tubuh Nadya ke posisi berada di depannya, lalu dipeluknya dengan erat tubuh sang istri."I love you," ucap Devan lembut, lalu mencium leher sang istri."Me too," ucap Nadya.Cukup lama mereka saling bertautan bibir hingga akhirnya, Devan melepaskan tautan bibirnya di bibir Nadya. Lalu menatap intens wajah cantik sang istri."Besok pagi setelah sarapan, kita langsung pergi ke daerah pegunungan Alpen. Tepatnya di pedesaan Grindelwald. Kita bawa beberapa pakaian ganti untuk menginap di sana karena kita tidak bisa pulang pergi, jaraknya lumayan jauh,” ucap Devan."Grindelwald? itu daerahnya keren banget, Mas," ucap Nadya lalu membalikkan tubuhnya karena sak
Read more

Sweet Memories

Devan bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Dia melihat Nadya meringkuk di lantai kamar mandi. Istrinya itu terlihat menggigil, bibirnya pun pucat. Dia langsung mengangkat tubuh Nadya, dan menggendongnya masuk ke dalam kamar.Devan merebahkan tubuh Nadya di atas kasur dan menyelimutinya sebatas dada. Devan memeluk tubuh istrinya erat dan merasakan tubuh Nadya sedingin es.“Nad, apa yang terjadi?” bisik Devan. Nadya masih menggigil dan bibirnya terus mendesis, menunjukkan kalau Nadya kali ini tengah kedinginan yang teramat parah. Devan yang takut istrinya terkena hipotermia, segera membuka pakaiannya, menyisakan dalamannya saja. Dia akan melakukan skin to skin pada Nadya, agar panas tubuhnya mengalir pada tubuh sang istri.Devan lalu masuk ke dalam selimut dan memeluk erat tubuh Nadya. Setelah beberapa saat dia memeluk tubuh istrinya, peluh mulai membanjiri tubuh keduanya. Hingga setelah beberapa menit, Devan tak mendengar desisan keluar dari bibir Nadya. Dia melihat is
Read more

Back To Jakarta

Mereka akhirnya tiba di stasiun Zurich pukul sembilan malam. Sopir hotel yang disewa oleh Devan telah menunggu mereka di pintu keluar stasiun tersebut, setelah Devan menghubunginya satu jam yang lalu.“Selamat malam, Tuan. Selamat datang kembali di Zurich,” sapa sopir itu ramah.“Selamat malam.” Devan balas menyapaDevan dan Nadya segera masuk ke dalam mobil, dan duduk di kursi penumpang belakang. Nadya yang sudah lelah dan mengantuk, hanya bisa menyandarkan kepalanya di dada bidang Devan.Tangan mereka pun saling menggenggam satu sama lain.“Pinggangku pegal, Mas,” rengek Nadya.“Ya sudah, nanti aku pijat saat kita sudah di hotel,” sahut Devan kalem.“No...no...no, aku lebih baik langsung tidur. Kalau kamu pijat, itu artinya aku harus begadang. Saat ini aku sudah sangat mengantuk. Aku perlu tidur,” ucap Nadya yang membuat Devan terkekeh.Tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi tiba di hotel. Pasangan suami istri itu pun keluar dari dalam mobil, dan berjalan menuju kamar hotel sa
Read more

Meet Up

Satu minggu kemudian.Nadya sudah aktif kembali bekerja di perusahaan keluarganya. Dia mulai sibuk meeting dengan para klien. Hingga pada suatu siang, notifikasi pesan masuk terdengar di telepon genggamnya.Seulas senyum terbit dari bibir Nadya ketika nama sang sahabat terpampang di layar telepon genggamnya. Nadya pun segera membuka aplikasi pesan miliknya, dan membaca pesan tersebut.[Halo, Nad. Apa kabar]Nadya segera membalas pesan dari Keisha, sahabatnya.[Kabarku baik, Kei. Kamu sendiri kabarnya baik juga, kan?]Tak lama, pesan Nadya pun dibalas oleh Keisha.[Kabarku juga baik, Nad. Aku kangen sama kamu. Kita Meet up, yuk!]Nadya tersenyum kala tak menunggu lama, pesannya telah dibalas oleh Keisha. Dia lalu segera mengetikkan pesan balasan untuk sang sahabat.[Ayo, kita makan siang bareng! aku belum makan siang, nih.]Tidak sampai satu menit, pesan Keisha muncul di aplikasi pesan Nadya.[Yuk, kita makan siang di tempat kongkow kita, Nad. Kalau kamu setuju, aku langsung jalan seka
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status