Nadya terkejut melihat orang yang masuk ke dalam ruangan itu. Dia menatap tak percaya ke arah orang yang baru masuk itu.“Kamu! ternyata kamu dalang dari penculikan ini,” ucap Nadya membulatkan matanya.“Benar sekali, Sayang. Maaf kalau tadi kamu sempat pingsan karena dipukul oleh orang suruhanku. Menurut laporan, itu terjadi karena kamu melawan. Kenapa kamu melawan? Kalau kamu menjadi anak yang manis semua pasti akan lancar, dan kamu tidak perlu harus pingsan segala.” David berkata sambil tersenyum penuh arti.“Kamu gila, David!” seru Nadya kemudian melangkah mundur beberapa langkah, karena David semakin dekat ke arahnya.“Aku gila karena kamu, Nadya. Aku gila karena kamu akan menikah dengan orang lain, seharusnya kamu menikah denganku bukan dengan si Devan keparat itu.” David semakin dekat dan dia menyeringai yang membuat Nadya semakin muak terhadapnya.“Aku tidak mencintai kamu, David. Cinta tidak bisa dipaksa. Aku mencintai Devan sudah lama, semenjak kami sama-sama di London. Tolo
Baca selengkapnya