Setelah rapat pemegang saham berakhir, Devan segera pergi dari gedung perkantoran itu. Dia berniat akan menjemput Nadya, untuk dia ajak makan siang bersama.Sementara itu di kantor Nadya, gadis itu tengah sibuk memeriksa berkas ketika dering teleponnya terdengar nyaring. Nadya meraih telepon genggamnya itu. Seulas senyum terbit dari bibirnya kala nama Devan terpampang di layar telepon genggamnya. Dia segera mengangkat panggilan telepon tersebut."Halo, Mas,” sapa Nadya.“Halo, sayang. Kita makan siang bareng, yuk!” sahut Devan di seberang sana."Eum, kerjaan aku banyak, Mas," ucap Nadya.“Ya nanti dikerjain lagi setelah makan siang,” timpal Devan. Maya tidak langsung menjawab, dia berpikir sejenak. Dan akhirnya…"Ok deh. Tapi makan siangnya jangan jauh-jauh, ya. Kerjaan aku banyak," jawab Nadya akhirnya.“Nggak jauh kok. Di dekat sini saja. Sekarang aku sudah ada di lobby. Ayo, turun!” ucap Devan."Hah! Sudah di lobby?"Nadya lalu menutup panggilan teleponnya dan berjalan tergesa-ges
Baca selengkapnya