Beranda / Romansa / Takdir Cinta / The Sweetest Night

Share

The Sweetest Night

Penulis: Yetti S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Devan kemudian membalikkan tubuhnya untuk melangkah ke arah pintu kamar dan keluar dari kamar itu. Namun, di saat dia memutar handle pintu, terdengar suara yang mampu menghentikan tangannya untuk membuka pintu kamar itu.

“Tolong...tolong.” suara yang keluar dari mulut Nadya terdengar pilu.

Devan kemudian bergegas mendatangi gadis itu yang masih meracau, dengan matanya yang masih terpejam. Dia segera membangunkan Nadya dari tidurnya agar mimpi buruknya segera berakhir.

“Nad! bangun!” Devan mengguncang sedikit kencang agar Nadya segera terbangun dari tidurnya. Seketika Nadya membuka matanya dan terkejut dengan kehadiran Devan.

“Mas, kamu...kamu ada di sini?” tanyanya linglung. Dia kemudian menatap sekeliling kamar dan tak lama menghela napas lega. “Syukurlah ini semua hanya mimpi.”

“Kamu mimpi apa?” tanya Devan penasaran.

“Aku...aku mimpi di kejar ular yang besar sekali, Mas.” Nadya tersipu menatap Devan, yang kini mengulum senyumnya.

“Aku ambilkan minum dulu untuk kamu. Tunggu sebentar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Cinta   Bertemu Dengan Keluarga Herlambang

    Nadya mengernyit, tidurnya terusik karena merasakan beban di bagian dada. Dia membuka matanya dan melihat sebuah lengan kekar melingkar di tubuhnya dengan posesif. Nadya menoleh, mendapati wajah Devan tepat berada di ceruk lehernya. Kedua mata Devan masih terpejam, pertanda pria itu masih berada di alam mimpinya. Dada Devan bergerak seirama dengan napasnya yang mengalun pelan. Wajah pria itu terlihat begitu damai dengan suara dengkuran halus yang mengiringi. Tubuh mereka masih sama-sama polos, hanya selimut yang kini menutupi tubuh polos mereka.Nadya menghela napas panjang. Pikirannya melayang, memutar kembali kegiatan panas yang mereka lakukan semalam. Dia mengingat jelas bagaimana mereka melakukannya dengan gairah yang begitu menggelora. Dia mengingat jelas bagaimana dirinya merintih, mengerang dan meneriakkan nama Devan berulang kali di setiap pergulatan panas yang mereka lakukan. Dia mengingat bagaimana tubuh mereka melebur menjadi satu. Lagi, lagi dan lagi.Mereka bahkan baru te

  • Takdir Cinta   Menantu Idaman

    Devan dan Nadya tersenyum melihat pasangan suami-istri yang kini saling menggoda satu sama lain. Hal itu membuat Devan menoleh ke arah Nadya dan membisikkan sesuatu di telinga gadis itu.“Kita juga nanti harus seperti mereka ya, Sayang. Tetap mesra walaupun usia sudah tidak muda lagi,” bisik Devan di telinga Nadya. Seketika wajah Nadya merona dan dengan cepat gadis itu menganggukkan kepalanya.“Mas juga harus setia dong seperti Papa! Kalau Mas setia, maka segalanya akan menjadi lebih indah untuk kita menjalani kehidupan rumah tangga nantinya,” bisik Nadya di telinga Devan.“Selama ini aku sudah membuktikan kalau aku seorang kekasih yang setia,” balas Devan berbisik ke telinga Nadya. Dan ketika sedang berbisik, dia sempatkan untuk mengecup pipi Nadya sekilas.Interaksi antara Devan dan Nadya rupanya diperhatikan oleh kedua orang paruh baya, yang dari tadi merasa diabaikan oleh dua insan yang sedang kasmaran. Mereka tersenyum saat melihat Devan tanpa tahu malu mengecup pipi Nadya di had

  • Takdir Cinta   Nadya Vs Indra

    Nadya memeluk Runi dengan erat. Dia merasa memiliki dua orang ibu saat ini. Dia dan Runi baru saja bertemu, tapi rasanya mereka sudah lama kenal dan baru hari ini bertemu kembali.Runi pun memiliki perasaan sama terhadap gadis yang kini ada di pelukannya. Dia merasa kalau sudah pernah mengenal Nadya sebelumnya. Dia berharap kalau Nadya dan anaknya dapat berjodoh dan membina kehidupan rumah tangga yang harmonis.“Terima kasih atas semua yang Tante berikan padaku. Bukan hanya cincin indah ini saja, tapi semenjak saya menginjakkan kaki di sini, Tante menerima saya dengan baik. Saya merasa bahagia.” Nadya menangis karena terharu. Runi menghapus air mata yang menetes di pipi mulus Nadya. Dan mencium pipi gadis itu lembut.“Mulai sekarang, kamu jangan panggil Tante lagi. Tapi, harus panggil Mama, ya.” Runi menatap wajah Nadya dengan senyum yang mengembang di bibirnya.“Baik, Ma.” Nadya kemudian mencium punggung tangan Runi.Mereka menghabiskan waktu di kamar. Bercerita tentang banyak hal, h

  • Takdir Cinta   Dilema

    Nadya merapikan barang-barang pribadi yang ada di ruang kerjanya. Dia sebenarnya tidak tega meninggalkan ayahnya yang tengah berjuang, untuk menghadapi krisis keuangan yang dialami oleh perusahaannya. Dia biasanya selalu mendampingi ayahnya dan memberikan pendapatnya, apabila ayahnya meminta pertimbangan darinya untuk mengambil keputusan. Tetapi, kini hatinya sudah terluka karena ayahnya tetap saja membenci Devan. Ayahnya tidak mau mengenal Devan terlebih dahulu, tapi justru memaksakan kehendaknya agar dia menikah dengan David. Tak terasa air matanya menetes di pipinya yang mulus. Dia tidak menyangka kalau akan berakhir begini. Dia mencintai ayahnya, tapi dia juga mencintai Devan, laki-laki yang sudah dia berikan segalanya baik itu hati maupun tubuhnya.Tiba-tiba pintu ruangan Nadya terbuka. Menampilkan sosok Indra di ambang pintu sambil memegang sepucuk surat, yang tadi Nadya letakkan di meja kerjanya. Indra menghela napas panjang kala dia melihat anak yang dia cintai dan banggakan,

  • Takdir Cinta   Reaksi Indra

    “Jadi setelah Papa cerita masalah yang sedang perusahaan kita hadapi, apa kamu masih ingin mengundurkan diri dan tidak mau membantu, Papa?” Indra melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah Nadya.Nadya menggelengkan kepalanya. Dia kembali menangis dan memeluk tubuh ayahnya. “Aku akan membantu Papa. Tapi, dengan satu syarat. Restui hubungan aku dengan Devan. Aku hanya mau menikah dengan dia, Pa.”Indra membulatkan matanya dan mulutnya pun terbuka, karena dia tidak menyangka kalau anaknya akan mengajukan syarat seperti itu. Syarat yang membuat dirinya sulit untuk mengambil keputusan.“Papa sudah cerita tadi ke kamu kalau Papa terikat perjanjian dengan ayahnya David.” Indra menatap wajah anaknya dengan tatapan yang sedikit kesal, karena Nadya masih belum mengerti juga dengan kesulitan yang dia hadapi.“Iya, aku ngerti kesulitan Papa. Tapi, aku dan Devan...” Nadya tidak meneruskan ucapannya. Dia takut kalau ayahnya akan semakin marah padanya. Dia menunggu reaksi ayahnya setelah kata-kata

  • Takdir Cinta   Restu Papa

    Indra menatap Nadya dan Devan bergantian. Perasaannya kini bercampur aduk. Perasaan cinta seorang ayah pada anak gadisnya, sehingga dia akan berbuat apa saja demi kebahagiaan anaknya. Di sisi lain, dia termasuk salah satu orang yang teguh pada janji yang sudah dia ucapkan. Indra menghela napas panjang lalu melangkah kembali ke arah meja kerjanya."Kalian duduk dulu di sofa! Saya akan tunjukkan sesuatu pada kalian," ucap Indra.Nadya dan Devan menurutinya. Mereka melihat ke arah Indra yang sedang mencari sesuatu di laci meja kerjanya.Indra berjalan ke arah sofa setelah dia menemukan sesuatu, yang akan dia tunjukkan kepada Nadya dan Devan."Ini isi perjanjian saya dengan ayahnya David. Di sana saya menyebutkan kalau perjanjian ini akan batal apabila David menyakiti Nadya." Indra meletakkan berkas di atas meja dan menatap anaknya lekat sebelum dia kembali melanjutkan kata-katanya. "Sekarang Papa mau tanya ke kamu, apa pernah David menyakiti kamu? Kalau memang pernah, Papa akan membatal

  • Takdir Cinta   Keputusan Indra

    “Iya, aku rindu sama anak bungsuku. Aku rindu sama suaranya, aku rindu sama tawanya dan aku rindu semua yang ada pada diri Amelia. Aku ingin mengatakan permintaan maafku pada Amelia dan merestui pernikahannya dengan dokter itu.” Indra tersenyum dan menggenggam tangan istrinya. Laura kemudian membalas dengan menautkan jemarinya di jemari suaminya. Pemandangan itu menyentuh hati Nadya dan Devan. Hal itu membuat mereka ingin mengikuti langkah kedua orangtua paruh baya itu.“Kalian iri ya sama kita? Itu ikutan menautkan jemarinya,” ucap Laura menggoda anak dan calon menantunya. Sementara itu, Nadya dan Devan hanya tertawa geli mendengar ucapan Laura yang sarat godaan buat mereka.“Nad, habis makan kamu telepon Andi dan pengacara Papa! Suruh mereka kemari! Papa akan mengajak mereka berunding mengenai pembatalan perjanjian itu. Dan besok mereka berdua juga akan Papa ajak untuk mendampingi Papa ke kantor orangtua David.” Mata Indra menerawang. Dia sedang memikirkan langkah selanjutnya yang a

  • Takdir Cinta   Tragedi

    Indra dan Laura menyambut keluarga Herlambang di depan pintu rumahnya dengan senyum yang merekah di bibir mereka. Hari ini Rama beserta istri dan anak kembar mereka datang untuk melamar Nadya secara resmi.“Selamat datang, silakan masuk!” Indra mempersilakan masuk tamu kehormatan yang hari ini akan meminang anak mereka. Wajahnya ceria menerima Rama Herlambang yang terkenal dengan kerajaan bisnisnya yang sukses di segala bidang.“Terima kasih, Pak Indra.” Rama dan istrinya menyalami Indra dan Laura sebelum mereka masuk ke dalam rumah.“Wah, ternyata Nadya mewarisi kecantikan Mamanya ini,” puji Runi kepada Laura.“Terima kasih,” sahut Laura dengan senyum yang terbit dari bibirnya.“Ma, Nadya masih di kamar? Tolong dipanggil. Katakan padanya kalau keluarga Devan sudah datang,” ucap Indra tersenyum ke arah sang istri.“Iya, sebentar. Saya akan panggil Nadya di kamarnya. Biasa lagi dandan. Belum selesai juga dari tadi,” ucap Laura tersenyum. Dia kemudian beranjak dari sofa dan berjalan ke

Bab terbaru

  • Takdir Cinta   Buka Puasa Ala Devan

    Mengetahui hal itu, Devan segera berantisipasi dengan selalu ada di dekat istrinya itu. Dia cuti selama lima hari kerja, sehingga masih bisa menemani istrinya di rumah.“Kamu tenang aja, Sayang. Kamu nggak sendiri, kok. Ada Mas dan baby sitter yang akan membantu kamu nanti untuk mengurus bayi kembar kita. Mama juga akan siap membantu kok. Jadi jangan panik, ya. Kamu pasti bisa,” hibur Devan.Nadya menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap sang suami. Dia lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Dan memejamkan matanya. Namun, tak lama terdengar tangisan Deny. Nadya kemudian membuka kembali kelopak matanya seraya berkata, “Bawa kemari, Mas. Sini aku kasih ASI.”Devan tersenyum dan meraih bayi laki-lakinya dari baby crib, lalu menyerahkan pada Nadya. Bayi laki-laki yang tampan itu kemudian menyusu dengan lahap. Hingga setelah beberapa menit, bayi itu selesai menikmati ASI sang mama. Belum sempat Nadya menutup kembali pakaiannya, Dendy pun menangis. Hal itu membuat Nadya mengusap

  • Takdir Cinta   Baby Blues

    “Congratulations!!”Nadya yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi ditemani oleh Devan, terkejut ketika membuka pintu kamar mandi. Mereka disambut oleh Kayden dan Carissa.Mereka membawa satu kotak kue dan bunga untuk Nadya. Carissa segera memeluk dan mencium pipi Nadya kiri dan kanan bergantian. Sedangkan Kayden hanya bersalaman dengan Nadya.“Terima kasih, ya. Kalian jadi repot bawain kue dan bunga segala,” sahut Nadya terharu.“Anak kalian ganteng-ganteng dan cantik. Mudah-mudahan aku dan Carissa cepat diberi momongan juga,” ucap Kayden sambil mengedipkan sebelah matanya pada Carissa, yang seketika menjadi tersipu.“Aamiin. Semoga doa kamu dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa,” sahut Devan.“Nadya, aku salut sama kamu yang sudah menjadi ibu dari ketiga bayi yang lucu dan menggemaskan ini. Bagaimana hamil anak kembar tiga?” tanya Carissa penasaran.“Rasanya sudah pasti senang, tapi saat perut sudah membesar berat juga bawa perutnya,” sahut Nadya.“Tenang saja, Sayang. Nanti kalau kam

  • Takdir Cinta   Nama Bayi

    Kini hanya ada Nadya dan Devan di ruang rawat inap itu. Setelah Runi pulang, Devan pun memberitahu mertuanya tentang Nadya yang sudah melahirkan. Laura, ibu Nadya sangat senang mendengar kalau anaknya sudah melahirkan. Beberapa bulan yang lalu anak bungsunya sudah memberinya seorang cucu. Kini Nadya memberikan tiga cucu sekaligus padanya. Hati Laura pun begitu bahagia. Dia mengatakan pada Devan, akan segera ke rumah sakit.Tangan Nadya kini berada dalam genggaman tangan Devan. Seluruh wajahnya pun sudah dihujani kecupan oleh suaminya yang tampak bahagia itu.“Nad, terima kasih. Terima kasih, kamu sudah berjuang untuk melahirkan anak-anak kita. Kamu seorang wanita yang hebat. Aku bahagia, Nad,” bisik Devan di telinga Nadya.“Aku juga bahagia, Mas. Rasanya aku menjadi wanita yang sempurna setelah melahirkan ketiga anak kita.” Nadya menarik wajah Devan untuk dia cium dengan penuh kasih sayang.Telapak tangan Nadya mengusap rahang kokoh Devan dengan lembut. Dia merasa hidupnya terasa leng

  • Takdir Cinta   Jadi Seorang Ibu

    Runi dengan dibantu Mang Ujang memapah tubuh Nadya menuju mobil yang sudah siap sedia. Nadya dan Runi berada di kursi penumpang bagian belakang.“Bibi...nanti kalau suami saya pulang dari main golf, katakan kalau saya membawa Nadya ke rumah sakit. Nadya mau melahirkan,” ucap Runi yang diangguki oleh asisten rumah tangganya.“Iya, Bu,” titah si Bibi patuh.Setelah itu, Mang Ujang mengemudikan mobil keluar dari halaman rumah dengan kecepatan agak tinggi.Sementara itu, Runi tetap melakukan panggilan telepon pada Devan, hingga akhirnya panggilan teleponnya diangkat juga oleh anaknya itu.“Halo, Mama. Maaf aku baru angkat teleponnya, tadi habis meeting dan telepon genggam aku tertinggal di meja kerjaku,” ucap Devan di seberang sana.“Keenan...saat ini Mama sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Mama mengantar Nadya ke sana karena perut Nadya sudah mulai mulas terus dari tadi. Sepertinya akan melahirkan,” sahut Runi.“Ok, Ma. Aku akan menyusul ke sana. Tolong jaga istri aku ya, Ma. Aku tu

  • Takdir Cinta   Tendangan Si Triplets

    Enam bulan kemudian.Devan menghujani perut istrinya dengan kecupan. Telapak tangannya yang lebar pun mendarat di sana.“Hey, kalian capek habis bermain tadi, ya?” tanya Devan sambil terus mengelus perut istrinya yang telah kembali seperti semula, tidak ada tonjolan di sana-sini.“Mereka istirahat dulu lah, Mas. Mungkin mereka kasihan sama Mamanya, karena perut Mamanya jadi sakit akibat gerakan mereka,” timpal Nadya.Devan terus meraba-raba perut Nadya, berharap kalau ada gerakan dari dalam sana karena merasakan sentuhannya.“Ya sudah deh, kalian istirahat dulu. Tapi, kalian bertiga yang akur, ya, di dalam sana. Kalian akur di dalam perut Mama saat ini, dan nanti kalian juga harus akur saat sudah lahir, ok,” ucap Devan yang kembali menghujani perut sang istri dengan kecupan.Tak lama setelah Devan mengecup perut sang istri, wajah Devan terasa ada yang menendang dari dalam perut Nadya. Hal itu tentu saja membuat Devan dan Nadya tertawa senang.“Mereka merespon ucapan dan sentuhan aku,

  • Takdir Cinta   Menjadi Satu

    Dua bulan kemudian.Tiba saatnya pernikahan antara Kayden Carissa dilangsungkan. Pernikahan itu sendiri digelar di salah satu hotel bintang lima, di Jakarta. Tampak pengamanan yang cukup ketat dari aparat kepolisian, maupun dari pihak keamanan hotel. Hal itu agar pernikahan tersebut berjalan dengan kondusif.Di salah satu ruang di hotel itu, yang di jadikan ruang ganti pengantin, tampak Carissa melihat tampilan dirinya di cermin saat dia sudah selesai dirias oleh seorang make-up artis. Runi, Ibunda Kayden itu memilihkan busana pengantin untuk Carissa dan Kayden di butik sahabatnya, tempat dimana Devan dan Nadya dulu menggunakan busana pengantin dari butik tersebut. Ibunda Carissa menatap takjub wajah anaknya yang kini tampil memukau. Wajah cantik Carissa semakin cantik dengan riasan sempurna dari make-up artis tersebut. Tubuh ramping Carissa berbalut kebaya warna putih dan kain batik coklat yang menyempurnakan penampilan gadis itu di hari bahagianya, pada hari ini.“Anak Mama cantik s

  • Takdir Cinta    Lamaran Kayden

    Kini mereka sudah ada di dalam mobil Kayden, yang akan mengantar Carissa pulang ke rumah. Tidak ada percakapan yang tercipta selama beberapa menit mereka di dalam mobil. Hingga akhirnya Kayden membuka suara.“Kamu pakai make-up, ya?” tanya Kayden menoleh sekilas ke arah Carissa, lalu dia menatap kembali ke arah jalan raya.“Eh, pakai make-up? Nggak kok, Kak. Aku hanya pakai bedak bayi. Di tas aku cuma ada bedak bayi saja. Aku juga nggak pernah pakai lipstik. Penampilanku selalu seperti ini saat kerja juga. Aku tergolong orang yang nggak bisa dandan,” jawab Carissa yang seketika pipinya memanas kala Kayden tiba-tiba bertanya demikian, yang artinya pria itu tengah memperhatikannya.Sementara itu, Kayden merutuki mulutnya yang seenaknya bertanya. Dia sendiri tidak mengerti kenapa mulutnya sangat lancang bicara, padahal dirinya bukan sekali ini bertemu dengan Carissa. Sudah dua kali! Pertama kalinya ketika gadis itu menemani ibunya datang ke rumah orangtuanya, dan yang kedua, tadi malam s

  • Takdir Cinta    Obrolan Pagi Hari

    “Aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya mengganti pakaian kamu yang kotor yang terkena muntahan kamu. Semalam kamu mabuk berat. Kamu bilang padaku saat masih setengah sadar, kalau kamu tidak mau diantar pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Sehingga aku membawa kamu ke apartemenku. Di sini tidak ada pakaian wanita, jadi aku memakaikan kamu kaos milikku sebagai ganti pakaian kamu yang kotor.” Kayden menatap wajah cantik Carissa yang kini tengah merona.“Jadi kakak lihat semuanya, dong,” ucap Carissa lirih. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia merasa risih mengetahui Kayden melihat bagian dalam tubuhnya.“Iya. Nggak apa-apa juga kali, Ris. Kita juga nantinya akan menikah,” sahut Kayden santai. Dia tersenyum geli melihat Carissa yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya.Kayden melihat gadis cantik ini memang masih polos. Kayden menilai kalau usia gadis ini sekitar pertengahan dua puluhan. Semalam gadis ini bilang padanya saat masih tersadar kalau kemarin dia tengah ber-ula

  • Takdir Cinta   Tatapan Mata

    “Ayo pulang, Rissa!” ajak Kayden setelah pria yang mengganggu Carissa pergi meninggalkan mereka. Kayden memapah tubuh Carissa yang seringan kapas baginya. “Kak, jangan bawa aku pulang! aku takut Mama sama Papa akan marah kalau melihat aku seperti ini.” Carissa lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang Kayden. “Kenapa kamu sampai mabuk? lalu kamu kemari bawa mobil?” tanya Kayden sambil terus berjalan keluar klub itu dengan tangan kanannya menahan tubuh Carissa agar tidak terjatuh.“Aku hari ini berulang tahun. Teman-temanku mengajak aku ke klub itu untuk merayakan ulang tahunku. Dua temanku menjemput ke rumah jadi aku nggak bawa mobil. Mereka membawa aku ke klub karena aku sebelumnya memang tidak pernah masuk dan minum di klub malam, jadi mereka bilang akan mengajari aku supaya tidak ketinggalan jaman. Aku langsung mabuk setelah menghabiskan satu setengah gelas minuman beralkohol itu.” Carissa berbicara sambil tersenyum. Dalam pandangannya orang-orang di sekitarnya termasuk Kayden t

DMCA.com Protection Status