Semua Bab Digerebek Saat Lagi Mendesah: Bab 11 - Bab 20

120 Bab

Sidang dimulai. 11

Bab 11SIDANG DIMULAICuci kampung adalah kesepakatan warga berdasarkan kebiasaan adat setempat di mana apabila terjadi tindakan asusila maka pelaku dikenai sanksi.Itu juga yang dilakukan oleh orang-orang setempat, di mana Arsilla dan Anton tinggal. Mereka geram, mereka semua panas mendapati salah satu warganya ada yang melakukan tindakan asusila seperti itu. Saat sidang berlangsung, Arsilla dan Anton sangatlah pucat. Keduanya sama-sama keluar keringat dingin. Sama-sama menguatkan diri. Karena sebenarnya sudah ingin sekali lenyap dari muka bumi ini karena malu. Malu? Ya sebenarnya sangat malu. Tapi dikuat-kuatkan. Karena memang bingung mau gimana lagi. Sudah terlanjur ketahuan dan sudah terlanjur basah. Pak Kades Luqman, masih berbasa-basi ucapan pembuka. Entah sudah berapa kali Arsilla dan Anton saling mengusap peluh masing-masing. Keringat dingin masih terus membasahi. Hingga badan terasa panas dingin. Sebenarnya bukan hanya Arsilla dan Anton saja yang merasakan itu, tapi semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-04
Baca selengkapnya

Lanjutan Sidang. 12

Bab 12Lanjutan Sidang"Pak keadaan semakin tak memungkinkan, ini bagaimana?" tanya Pak RT berbisik di dekat telinga Pak Kades. Karena memang semakin menjadi. Pak Luqman selaku kepala desa, dia sendiri juga sebenarnya bingung. Memejamkan mata sejenak. Karena ia pun merasakan, kalau keadaan sudah tak kondusif lagi. Warga semakin tak bisa mengerem lisannya. Yang ditakutkan, mereka nanti tak bisa mengerem tindakan. "Emm, kita akhiri saja. Besok kita akan sidang lagi, tapi tidak usah di balai desa. Di kantor saja, saya rasa di kantor bisa lebih aman dan bisa lebih tenang," jawab Pak Luqman. Pak RT menghela napas sejenak. Kemudian dia mengangguk. Pak RT nurut saja, karena dia sendiri juga bingung harus bagaimana lagi."Baik kalau gitu, Pak, kalau gitu akan saya sampaikan ke mereka," ucap Pak RT. Pak Luqman menganggukan kepalanya dengan pelan. Pak RT kemudian menarik badannya. Menarik napas kuat-kuat dan menghembuskan pelan. Karena dia sendiri juga terus menata hati, agar tak bergemuruh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-05
Baca selengkapnya

Pemeriksaan Hape. 13

Bab 13Pemeriksaan Hape"Alhamdulillah, akhirnya Nabilla tidur juga," ucap Tarfi'ah. Ia kemudian meraih selimut dan menyelimuti tubuh Nabilla. Tarfi'ah memandang lekat ke arah gadis kecil itu. Ia usap pelan kepalanya. Hatinya pun ikut sakit dengan masalah yang menimpa keluarga Nabilla."Kasihan sekali kamu, Nak! Harusnya seusia kamu itu, mendapatkan perhatian penuh dari orang tuamu, bukan malah seperti ini. Kamu memergoki langsung perselingkuhan wanita yang telah melahirkanmu. Semoga saat kamu besar nanti, tidak meniru apa yang jelek dari orang tuamu, Sayang! Kamu juga tak membenci mamamu kelak!" ucap Tarfi'ah lirih. Tarfi'ah menghela napas sejenak. Kemudian dia beranjak dari kamarnya. Ya, Tarfi'ah membawa Nabilla ke kamarnya. Banyak drama agar gadis kecil itu tak menagih janjinya, untuk mengantar ia menemui orang tuanya. Nabilla sempat kesal, karena tak kunjung diantarkan untuk menemui orang tuanya, tapi dia tahu ini sudah malam. Tarfi'ah beralasan kalau sudah malam, dia tak beran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Penuh Drama 14

Bab 14PENUH DRAMATiba-tiba ....Braaakkkk!Terdengar keras suara gebrakan meja, cukup membuat semua orang yang ada di situ terkejut menganga.Ya salah satu warga, karena kesal akhirnya ada yang menggebrak meja dengan kasar. Emosi dengan sidang yang sedang berjalan."Sidang penuh drama!""Iya, udah kayak melihat sinetron!""Kalah sinetron ini!""Hooh!""Nggak puas aku! Kalau belum ngarak orang itu keliling kampung!""Sama aku juga kurang puas!""Hooh!""Huuuuu ...."Gerutu masyarakat yang datang di balai desa. Bentuk rasa kecewa yang sangat dalam. Karena sidang menurut mereka sama sekali tak memuaskan. .Ya, karena keadaan sudah malam, akhirnya sidang dihentikan. Tapi untuk hape keduanya sudah di amankan. Karena kalau tak diamankan, ditakutkan mereka akan menghapus chat mereka. Jadi tak mau ambil resiko lagi.Tamam sudah melangkah keluar terlebih dahulu. Dia tak menunggu Arsilla. Membiarkan Arsilla pulang sendirian. Rasa kecewa sudah sangat mendalam. Entah bisa disembuhkan atau tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Semua kena getahnya. 15

Bab 15Semua Kena Getahnya"Mas Tamam telah menjatuhkan talak padaku, Bu," ucap Arsilla mengadu ke orang tuanya. Ya, mulai tadi malam Arsilla sudah tidur di rumah orang tuanya. Karena Tamam sudah tak mau lagi dengan Arsilla. Sudah tak menginginkan Arsilla tinggal satu rumah lagi dengannya. Setalah debat panjang, akhirnya Arsilla memutuskan untuk ke rumah orang tuanya. Sudah tak bisa lagi menaklukkan hati Tamam. Hati lelaki itu sudah mengeras. Tak mempan mendengar penjelasan apa pun dari Arsilla. Karena dia tak tahu lagi harus ke mana. Cuma tadi malam, Arsilla belum menceritakan kepada kedua orang tuanya, kalau Tamam sudah menjatuhkan talak padanya. Bu Anna menganga mendengar itu. Begitu juga dengan Pak Luyo. Area mata Arsilla seketika memanas. Tak berselang lama bergulir. Dengan cepat Arsilla mengusapnya. Keadaan sudah pagi. Bu Anna sudah membuatkan teh hangat untuk semuanya. Tapi Arsilla tak ingin apa-apa. Bahkan minum pun ia enggan. Bu Anna dan Pak Luyo saling beradu pandang. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya

Perseteruan. 16

Bab 16Perseteruan"Kamu itu gila atau gimana? Kok bisa kamu melakukan hal seceroboh itu?" ucap Cantika. Biasa dipanggil Cancan. Teman yang bisa disebut sahabat oleh Arsilla. Teman akrab dalam keadaan yang menurut mereka suka dan duka. Ya, hati karena penat, Arsilla meminta Cancan datang ke rumah orang tuanya. Rasa penat semakin menjadi. Itu yang dirasakan oleh Arsilla. Jadi dia ingin curhat. Agar rasa sesak di dalam hatinya, bisa sedikit saja berkurang. "Aku itu ingin curhat, jangan malah kamu tambahi beban dong. Semua itu sudah terlanjur. Tak bisa diulang lagi. Jadi kasih aku jalan keluar, bukan malah nambahin beban masalah," ucap Arsilla dengan nada agak ketus. Karena napasnya memburu.Cancan memainkan bibirnya, kemudian dia menghela napas kuat. Tak habis pikir dengan temannya itu. Terlalu ceroboh dan dia ikut kesal dengan tindakan Arsilla."Nasi sudah nasi goreng, nasi gorengnya gosong, nggak bisa kemakan dan akhirnya ke buang. Itulah keadaanmu sekarang. Aku rasa Tamam pun sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-09
Baca selengkapnya

Keadaan Semakin Memanas. 17

Bab 17Keadaan semakin memanas"Ya Allah ... nggak tega aku melihat keadaan Mas Tamam. Tapi aku bisa apa? Aku hanya bisa mendoakan dia, semoga dia kuat menghadapi masalah yang menimpanya," ucap Tarfi'ah ngomong sendiri. Hatinya bergemuruh hebat memikirkan itu. Ya, dia ada di rumahnya sendiri sekarang. Sudah selesai mandi dan sudah memakai baju juga. Duduk santai sambil menunggu magrib. "Mbak Arsilla juga kebangetan. Dia selingkuh bahkan melakukan layaknya hubungan suami istri saat mau mendekati Magrib seperti ini," ucap Tarfi'ah lirih. Sangat menyayangkan kejadian itu. Menyayangkan perbuatan yang dilakukan oleh Arsilla. Dia tak melakukan itu, tapi dia merasa malu sendiri. Dari kejadian yang menimpa tetangganya itu, dia selalu kepikiran. Dia juga jadi ikutan nggak tenang. "Aku kok kepikiran mereka terus, ya? Lebay nggak sih aku ini? Apa segitunya aku kalau menginginkan Mas Tamam? Ya Allah ... astagfirullah ... apa-apaan aku ini?" tanya Tarfi'ah ngomong sendiri. Kemudian dia mengusa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-09
Baca selengkapnya

Sidang Lanjutan dimulai. 18

Bab 18Sidang lanjutan dimulai"Nathan, kamu kenapa? Kok bisa kamu tengkar sama Nabilla di sekolah?" tanya Razmi kepada anaknya. Sambil menunggu adzan isya' Razmi berusaha ngobrol berdua dengan anaknya. Ingin bicara dari ke hati dengan anak keduanya itu."Nabilla kok, Ma, yang mulai duluan! Nathan diserang, makanya Nathan ngelawan, nggak mungkin kan, Nathan diam saja?" jawab Nathan dengan ekspresi tak suka. Dia masih kesal dengan Nabilla. Ekspresinya tak bisa dibohongi. Razmi mendengar itu hanya bisa menghela napas panjang. Menatap Nathan dengan tatapan penuh kasih sayang. Dia merasa bersalah. Walau bukan dirinya yang membuat kesalahan, tapi dia tetap merasa bersalah. "Kamu laki-laki, harusnya ngalah sama perempuan. Biar tak tengkar dengan Nabilla. Mama malu kamu ribut seperti ini," ucap Razmi pelan. Karena mamanya ngomong pelan, cukup membuat Nathan jadi merasa bersalah sendiri. Nathan mengerucutkan bibirnya. Pertanda dia sangat kesal. Bukan kesal dengan mamanya, tapi kesal dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-10
Baca selengkapnya

Pemutaran Chat di Hape. 19

Bab 19Pemutaran Chat di Hape"Sidang ke dua ini kok aku yang deg-degan parah, ya?" ucap Tarfi'ah. Dia mondar-mandir nggak jelas. Pikirannya bercabang. Pikirannya tak tenang. Dia sadar, kalau masalah sidang itu bukan masalah dia dan bukan urusan dia. Tapi, dia benar-benar kepikiran, cukup membuatnya tak tenang. Nabilla hanya bisa melihat tantenya itu mondar-mandir. Dia mau tanya, tapi dia tak berani. "Tante Fiah kenapa, ya? Nampaknya dia lagi banyak pikiran," tanya Nabilla dalam hati. Mau tanya tapi dia tak berani. Entah sudah berapa kali Tarfi'ah menoleh ke arah jam. Dalam keadaan cemas seperti itu, jarum jam seolah merasa tak berputar baginya. Karena Tarfi'ah terus menoleh ke arah jam, Nabilla pun mengikuti. Melihat tantenya gelisah tak tenang, ia pun juga merasa seperti itu. "Astagfirullah ...." ucap Tarfi'ah begitu saja. Saat matanya menatap ke arah Nabilla. Dia baru sadar kalau dia tak sendirian di rumah. Ada Nabilla yang butuh ia temani. "Nabilla laper nggak?" tanya Tarfi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-10
Baca selengkapnya

Satu Tamparan. 20

Bab 20Satu Tamparan"Lagi-lagi menunggu mereka terasa lama," ucap Tarfi'ah ngomong sendiri. Nabilla sudah tidur. Seperti kemarin, Tarfi'ah menunggu tetangganya itu pulang sidang, duduk di teras depan rumahnya.Ia terus scroll sosial media. Tapi dia tak menemukan apa-apa. Karena sidang kali ini sidang tertutup. "Kalau kemarin aku menemukan sesuatu di sosial media, sekarang aku harus cari tahu di mana? Sidangnya berjalan tertutup," ucap Tarfi'ah masih ngomong sendiri. Ia menoleh ke arah jalan. Berharap saat ia menoleh ke arah jalan, matanya melihat Tamam datang. "Kok lama sekali, ya? Semoga sidangnya tidak terjadi huru-hara!" ucap Tarfi'ah. Suasana hatinya memang sangat cemas. Berkali-kali dia menautkan sepuluh jemarinya. Berkali-kali dia meremas jemarinya sendiri. Agar dia bisa sedikit saja merasakan tenangnya hati. "Segininya kah aku mengharapkan Mas Tamam? Atau aku cemas karena hanya rasa simpati saja?" ucap Tarfi'ah dalam hati. Dia sendiri terkadang juga bingung dengan hati d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status