Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 931 - Chapter 940

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 931 - Chapter 940

993 Chapters

Bab 931: Panggil Aku Aisyah!

Tinggal satu hari lagi Balanara dan Anastasya ijab kabul, Balang sudah datang bersama kedua istrinya, Biani yang makin jelita dan Brandon juga ikut. Kakek Radin dan Nenek Hanum juga datang. Termasuk Dato dan Bibi Natasha.Semua santri melongo, saat keluarga kaya raya ini datang dengan 2 helikopter, yang mendarat di halaman ponpes ini.Di saat Balanara di ‘pingit’, Prem memanfaatkan waktu jalan-jalan di ponpes yang sangat luas dan miliki hampir 1.500 santri ini.Saat itulah dia kesasar, atau lebih tepatnya sengaja kesasar ke asrama khusus santriwati. Tempat yang harusnya terlarang bagi kaum pria ini di masuki Prem sambil mengagumi tempat ini.Selain bersih, tempat ini juga modern, WIFI ada di setiap pojok dan gratis. Di lengkapi dengan taman-taman yang indah dan dipelihara dengan baik.Saat itulah dia sampai di sebuah kelas di mana para santriwati belajar.Di lihatnya para santriwati aseek mengikuti pelajaran Bahasa Inggris, yang bikin dia terpesona, pengajarnya seorang wanita jelita y
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab 932: Penganten yang Bikin Iri

Satu jam lagi ijab kabul, Balanara duduk termenung di kamar yang disediakan buatnya. Tak terlihat Prem di sisinya.Kalau orang lain bahagia bakal bersanding, tapi Balanara tidak. Pikirannya masih tertuju pada Su Cen.“Sayang…dimanakah kamu…maafkan aku.” gumam Balanara, sambil memandang ponselnya dan menatap wajah Su Cen yang sedang tertawa bersamanya.Tak terasa matanya berkaca-kaca. Baru sekarang dia sadar betapa cintanya sangat besar pada istrinya itu.Tapi dia juga tak berani membatalkan pernikahan ini. Karena Anastasya sepupu misannya. Juga dia tak enak hati, bila batal hubungan keluarga besarnya bisa berantakan.Selama tiga hari di sini, tak pernah sekalipun Balanara bertemu Anastasya. Karena di pingit, adat yang tak boleh di langgar.“Hmm…bentar lagi jadi manten dan malamnya belah duren, kok mewek sih coii!” Prem tiba-tiba muncul dan mengagetkan Balanara.Balanara hanya bisa memandang wajah Prem, lalu kembali menghela nafas panjang.“Bagaimana aku bisa bahagia, sementara Su Cen
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 933: Misteri Tewasnya Anak Datuk

Pria tampan berwajah mendung ini hanya duduk tak jauh dari gerbang ponpes modern ini. Sudah 3 batang rokok dia habiskan. Kini dia menyalakan batang rokok yang ke empat.Tidak ada yang menegurnya, karena wajahnya dingin selalu ada mendung di wajah tampannya itu. Jangankan senyum, wajahnya pun acuh tak acuh.Apalagi brewoknya yang agak lebat. Rada ngeri orang-orang yang lalu lalang menyapanya.Sepintas orang mengira dia ini seorang intel, baju yang dipakainya jaket kulit sampai paha. Dipadu sepatu kulit dan kacamata hitam yang di taruh di atas dahinya. Di tambah matanya rada sipit, tapi bersinar kuat.Namun semua orang sepakat, pria ini sebenarnya tampan dan berkharisma kuat.Bibirnya tiba-tiba bergerak perlahan, seakan ada sebuah perintah yang harus di patuhi oleh orang yang dia bisiki lewat ucapan bibirnya itu.Ternyata tujuannya adalah si penganten yang sedang berbahagia di pelaminan.Balanara yang sedang bersanding terkaget-kaget saat sayup-sayup terdengar suara, agar menyuruh Prem
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 934: Kemenakan Musuh Besar Datuk

“Aku saat itu bak terhipnotis…tahu-tahu, anakku menggeletak bersimbang darah di dekatku!”“Bang, kenapa Abang bisa bertemu Pangeran Hirosi, bukannya anak itu di jaga sangat ketat, setelah di angkat sebagai putera mahkota?”Rasa penasaran inilah yang membuat Prem tak sungkan kembali ‘mendesak’ Datuk. Tapi pria berwajah mendung bukannya menjawab pertanyaan Prem, dia mencomot rokoknya dan kembali termenung menatap lautan biru yang tenang.“Nanti saja sesampai di Jepang, kamu akan tahu yang sebenarnya. Aku…ingin menenangkan diri dulu!” Datuk pun mematikan tokoknya dan merebahkan dirinya dan membiarkan Prem dalam kebingungan."Baiklah Bang, aku mau jalan-jalan dulu di dek kapal ini!" Datuk mengangguk dan membiarkan Prem keluar dari room ini.Prem pun sungkan mendesak Datuk, Prem sudah kenal siapa pria tampan dingin ini. Walaupun di desak, kalau bukan dari mulutnya sendiri yang cerita, tak bakal mau buka mulut.Balanara pun pernah bilang, sosok Datuk makin lama makin misterius dan sulit di
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 935: Terjungkal dari Kapal Saat Badai

“Kamu mau kemana?” Datuk memandang Prem yang terlihat berpenampilan rapi malam ini. Prem menoleh lalu tertawa kecil. “Ada dehh…!!”Ini adalah hari ke 10 kapal ini meninggalkan pelabuhan di Jakarta, yang artinya masih lebih dari separu perjalanan lagi baru sampai di pelabuhan Osaka Jepang.Sejak bertemu Kimberly, baru kali ini Prem ada kesempatan bisa berkunjung ke kamar gadis cantik itu.Dua hari yang lalu Kimberly bilang malam ini dia santai, sedangkan beberapa hari yang lalu dia sibuk bersama teman dan keluarganya. Juga David yang terus menempatkan anak buahnya, menjaga dirinya.“Ada janji dengan seseorang Bang, buat happy-happy saja!” sahut Prem santai, Datuk hanya memandang sekilas.“Ya sudah hati-hati…aku dapat kabar burung. Di kapal ini ada kelompok mafia kejam yang ikut berlayar!” Datuk memperingatkan.Prem kaget, tapi setelahnya dia bersikap biasa lagi. “Bawalah senjata, kita tak tahu apa yang terjadi.” Lagi-lagi Datuk memperingatkan paman sepupunya ini. Prem yang awalnya i
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 936: Terdampar di Pulau Terpencil

Datuk langsung berbisik agar mereka menyerah dan jangan bersikap melawan. “Kondisi kita masih lemah dan tak tahu ada di mana kita kini.” bisik Datuk tenang, Prem pun mengangguk. Kagum dengan ketenangan sang kemenakan ini.Keduanya di giring puluhan orang ini ke desa mereka. “Bang wajah mereka kok kayak orang-orang Kalimantan? Jangan-jangan ini pulau Kalimantan!!??” bisik Prem sambil jalan menuju ke desa orang-orang ini.“Ntahlah Prem, bisa jadi! Tapi logat bahasanya asing, kalau Kalimantan aku tahu logatnya!” sahut Datuk lagi.Datuk pernah dulu pernah lama berada di Serawak Malaysia dan bertemu kakek buyut mereka yang namanya sama dengannya (baca bab-bab terdahulu).Desa ini ternyata lumayan ramai, pulau ini pun bukannya kecil, tapi sangat luas. Banyak yang menatap keduanya dengan wajah keheranan. Wajah Datuk dan Prem dianggap beda bagi warga di sini. Keduanya lalu di masukan ke sebuah rumah kosong kecil yang di jaga ketat.Prem lalu coba berkomunikasi dengan dengan bahasa isyarat, y
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Bab 937: Berperang Lawan Bajak Laut

Prem dan Datuk pun mulai mengajarkan para warga kampung ini cara hadapi musuh. Gara-gara inilah, keduanya makin mahir berbahasa warga di sini.Kepala Suku Badalo pun tak perlu lagi pakai Amona dan Imala, dia kini bisa langsung bercakap dengan kedua pria ini.Tapi satu hal yang bikin keduanya penasaran, terutama Prem, apa yang di sembunyikan warga desa pulau ini, hingga para musuh nekat menyerbu..?“Benar-benar bikin penasaran,” cetus Prem, saat mereka santai usai persiapan hadapi musuh yang bakalan datang sewaktu-waktu.Datuk biasanya hanya senyum saja, tak menyahuti ucapan Prem. Benar-benar tenang dan tak grasa-grusu gaya si Datuk ini, bikin Prem makin kagum saja.Tak lama datang si rambut panjang, yang makin hari di mata Prem makin manis saja. Seakan paham, dengan alasan mau jalan-jalan, Prem menjauh. Beri kesempatan buat Datuk dan Amona berduaan.Saat bersisian dengan Amona, Prem tersenyum dan mengedipkan mata, seakan beri kode buat wanita cantik ini. Amona tertawa kecil saja, lalu
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Bab 938: Magic di Pulau Terpencil

“Apa hubunganmu dengan orang yang pernah jadi Perdana Menteri Jepang itu? Jawab cepat!” bentak Prem.“Dia…pamanku…!” duarrrrr…dan tubuh Kurata Yosiko tersentak ke belakang, dahinya berlubang terkena tembakan senjata api milik salah satu bajak laut yang di rampas Prem sebelumnya.Semua melongo. Hanya satu orang yang tak aneh dengan kelakuan Prem, dialah Datuk.“Sudah…jangan bikin penduduk pulau ini makin jantungan akibat ulahmu liarmu itu!” Datuk menepuk bahu paman sepupunya ini. Prem pun seakan baru sadar.Anak buah para bajak laut yang kini tersisa ketar-ketir tak karuan, mereka ketakutan lihat gaya Prem.Walaupun terlihat paling ‘ramah’ di banding Datuk, tapi justru di balik senyum pemuda ini, tersimpan jiwa yang ganas dan tak kenal ampun.Badalo lalu perintahkan sisa para bajak laut ini di persilahkan pergi dengan sisa perahu yang belum sempat di bakar dan diminta jangan coba-coba lagi ke sini, atau nyawa mereka melayang.Tapi semua senjata dan harta yang mereka bawa di minta di ti
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 939: Kiriman Santet

“Sihir…???!!” wajah Prem langsung serius, dia tak pernah takut hadapi musuh-musuh yang kuat sekalipun. Tapi hadapi sihir, ini baru pertama kalinya. Tentu saja hatinya langsung was-was.Namun, lagi-lagi dia harus angkat topi dengan Datuk, pria ini tetap tenang dan tak ada perubahan sama sekali dari wajah mendung tampannya.“Bang…jadi, tadi malam itu yang aku gauli siapa..?”“Mahluk halus yang sengaja menyerupai Imala!”“Astaga..!!!” hampir melompat Prem dari tempat duduknya. Kopi di tangannya sampai tumpah dan mengotori pakaiannya. “Kamu hampir terbawa ke alam roh halus, tapi aku berhasil menarik kamu dan membawa kembali ke alam nyata!” sahut Datuk tetap kalem.“L-lalu…apa yang kulihat Abang dan Amona…apakah itu nyata ataukah ilusi..?”“Itu hampa…aku malah tak tidur semalaman jaga kamu, yang hampir saja masuk ke alam gaib!”Barulah Prem kaget dan sadar saat melihat mata Datuk agak merah, tanda tak tidur satu malaman.Rahang Prem langsung mengeras. “Kurang ajar, siapa orangnya yang mel
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 940: Bau Badan

Imala sebenarnya lebih cantik dari Amona, juga usianya baru 17 tahun. Kenapa Prem agak risih dan sebenarnya dalam hati menolak mendekati gadis cantik ini…???Saat dulu jadi penterjemah, sebelum kini Prem dan Datuk kini mahir gunakan bahasa Pulau Molo ini, ada keanehan yang di rasakan Prem.Bau badan…!Ya…Imala memiliki bau badan yang aneh dan lebih bau daripada ikan yang mau busuk. Inilah yang bikin Prem risih mendekati Imala.Tapi dari semua wanita yang ada di pulau ini, selain kedua orang ini, tak ada lagi yang terbilang manis dan cantik.Yang bikin Prem merasa aneh, kenapa hanya dia yang merasakan bau badan Imala itu, sedangkan Datuk biasa-biasa saja, termasuk Amona dan sang Kepala Suku, ada apa ini?"Apakah karena pengaruh sihir itu, sehingga hanya aku yang merasakan bau badan Imala?" batin Prem bingung sendiri.Hari kedua setelah bertemu Badalo sang kepala suku yang juga bisa jadi dukun, lagi-lagi Prem mimpi aneh, kali ini lebih serem. Bahkan sangat menakutkan, dalam mimpi dia di
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more
PREV
1
...
9293949596
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status