Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 861 - Chapter 870

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 861 - Chapter 870

993 Chapters

Bab 861: Bertahan di Desa, Bertemu Kembang Desa

Seminggu kemudian, Balanara sudah bisa jalan, walaupun masih harus di bantu tongkat, ini tentu saja makin mengherankan bagi Kakek Tatang.Pada hari ke 9, Kakek Tatang pun bertanya apa yang jadi ‘amalan’ Balanara, hingga bisa secepat itu mulai sembuh.Balanara pun apa adanya bercerita, kalau dia pernah di mandikan dan badannya di rajah paman kakeknya di Batupecah, Kalimantan Selatan yang bernama Kakek Uja. Keturunan dari Nenek Dayang, ibunda mendiang dokter Qorry, yang merupakan nenek sepupunya Dato Hasim Zailani.“Syukurlah, aku kini tak penasaran lagi, dulu aku juga waktu muda pernah berguru di Kalimantan, namanya Kakek Bahran, di Batupecah juga. Saat itu umurku mungkin lebih muda dari kamu, sekitar 15-16 tahunan lah.” cerita Kakek Tatang.Balanara langsung sumringah, tanpa ragu dia pun sebutkan hubungan orang tuanya dari Nenek Dayang dan Nenek Hanum soal Kakeh Bahran ini (baca bab-bab terdahulu).Kakek Tatang kaget dan langsung menepuk bahu Balanara. “Tak di sangka yaa, dunia ini ke
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

Bab 862: Gara-gara Kincir Air Ketemu Lagi si Kembang Desa

“Nara, kamu di undang pa Kades ke rumahnya, katanya beliau tertarik dengan listrik mini yang kamu dan Arjan bikin!” Kakek Tatang lalu sebutkan di mana rumah si Kades tersebut.“Iya kek sore ini aku akan ke sana menemui beliau, kebetulan aku juga mulai berlatih jogging, agar kakiku tak kaku!”Setelah sholat Ashar, Balanara pun mulai jogging sambil keliling desa. Lucunya karena tak punya sepatu, Balanara malah nyeker saja jogging di jalan desa ini. Baju kaos dan celana selutut pun pinjaman dari Kakek Tatang yang masih bagus dan layak pakai, walaupun sudah usang.“Justru itu bagus Balanara, agar kaki kamu makin cepat sembuhnya,” nasehat Kakek Tatang saat melihat Balanara hanya nyiker.Sepintas agak lucu melihat Balanara, wajah agak bule, tapi baju tak ubahnya pemuda desa. Balanara seolah berubah jadi nge-deso.Rumah Kades Kosim terletak lumayan jauh dari rumah Kakek Tatang, hampir 500 meteran jaraknya. Tapi Balanara santai saja jogging sejauh itu, walaupun fisiknya belum 100 persen prima
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

Bab 863: Kincir Air dan Cinta

“Udi, bawakan aku kartu baru dan ponsel, kita bertemu di kota kecamatan!” Balanara terpaksa menelpon sahabatnya ini. Pembuatan kincir air tak bisa di tunda-tunda, karena ini kebutuhan warga desa.Tiga hari kemudian Balanara ke kota kecamatan yang berjarak hampir 30 kilometeran. Selain ngambil duit di kantor bank cabang untuk beli pakaian.Juga untuk sehari-hari. Balanara tak mau repotkan Kakek Tatang dan Arjan yang banting tulang untuk membantunya.Baru sadar Balanara, selama ini Kakek Tatang dan Arjan kerja keras agar selalu ada lauk di rumah mereka, untuk jamu dirinya selama jalani proses pengobatan di rumah si kakek ini.Pulangnya, motor roda 3 milik Kakek Tatang penuh dengan belanjaan, mulai sembako hingga pakaian. Arjan yang menemaninya sampai melongo melihat Balanara memborong begitu banyak barang.Arjan tentu saja juga klepek-klepek kesenangan, selain di belikan sepatu baru, juga seragam sekolah.Dia juga di belikan pakaian-pakaian bagus yang dia pilih sendiri. Hingga Arjan bak
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

Bab: 864: Meninggalkan Jejak pada si Kembang Desa

Nafsu yang sudah sama-sama di ubun-ubun benar-benar menggelapkan hati dan pikiran Balanara dan Clara. Terlebih Balanara sangat lama tak berdekatan dengan wanita.Walaupun cuaca amat dingin, tapi keduanya tak menghiraukan, kini keduanya sama-sama polos dan Clara sudah membuka seluas-luasnya pintunya, untuk di masuki pria yang dia kagumi ini.Setelah puas bermain di hutan gundul Clara, penetrasi yang sesungguhnya pun berlangsung, Clara sampai memejamkan mata. Karena inilah pertamanya kali benda keras memasuki rahimnya.Setelah mencoba berkali-kali, hingga Clara sampai membimbing agar benda milik Balanara masuk ke dalam wadah sempit miliknya. Kini sempurnalah penetrasi itu, rasa perih dan nikmat jadi satu dirasakan Clara.Keduanya akhirnya benar-benar terbang ke awan, cuaca yang masih gelap dan hujan masih lebat membuat mereka terus berpacu dalam melodi di pondok kecil ini, yang jadi saksi bisu Clara lepas perawan dengan Balanara.Walaupun masih berasa lumayan perih, tapi semua itu tertu
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Bab 866: Satroni Sarang Musuh Besar

Bannon lalu meminta tolong ke Iptu Danang, agar mengembalikan motor beroda 3 ini pada Kakek Tatang di Desa Ciberi. Karena mobil sportnya dari Jakarta sudah datang berikut sopir pribadinya, setelah tadi kontak.Semua polisi yang melihat ini kagum dan baru sadar, kalau Balanara bukan pria sembarangan. Balanara hanya lambaikan tangan pada semuanya, mobil mewah berharga hampir 10 miliaran ini pun berlalu dari halaman kantor Mapolsek ini.Setelah AKP Sunjaya jelaskan siapa Balanara, rasa penasaran merek langsung lenyap. Siapa tak kenal keluar besar Hasim Zailan, keluarga konglomerat turun temurun dan terkenal sangat royal.Tadi saja mereka kaget sekaligus senang, saat Balanara sengaja meninggali uang hingga 20 juta, yang dia ambil di ATM, buat Iptu Danang dan anggotanya ini.AKP Sunjaya tak aneh dengan kelakuan Balanara, wong dia saja selama ini sering dibantu hingga memiliki mobil dan rumah. Di rumah si kakek ini, saat merapikan lemarinya, yang selama ini tempat Bannon meletakan bajunya,
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Bab 866: Pembalasan yang Sempurna, Tapi..?

Namun keduanya hanya sesaat kaget, dua kali tendangan berputar Balanara lesakan ke wajah kedua orangtersebut. Kini keduanya langsung bangkit dan melawan, karena tendangan ini mampu mereka tangkis, walaupun tadi sempat terkaget-kaget.Keduanya lantas mengeroyok Balanara, tapi yang mereka hadapi adalah jagoan tinju bebas dan selama ini tetap rutin berlatih otot-ototnya, sehingga pukulan dan tendangannya tetap bertenaga.Saat sebuah pukulan menuju ke wajahnya, Balanara menyingkir dan kembali sebuah tendangan dia lesakan. Saking keras tendangan menyamping ini, tubuh pria ini terlempar keluar dari balkon dan meluncur deras dari lantai 25 ini.Terdengarlah teriakan menyeramkan saat tubuh orang ini meluncur deras ke bawah. Teriakan berhenti begitu tubuhnya menyentuh tanah dengan posisi menelengkup dan diam selamanya.Rekannya yang terkaget-kaget juga bernasib sama, Balanara ternyata tak mau tanggung bertindak kali ini. Dendam pernah di keroyok dan di hajar babak belur membuatnya hatinya masi
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 867: Liburan Bersama 3 Gadis Belia

Balanara tersenyum melihat ‘Timothy lokal’ sedang duduk seorang diri sambil sibuk mencet ponselnya di lobby apartemen mewahnya.“Udah lama sayang?” sapa Balanara mengagetkan si cantik ini, Clara Ratnasari langsung bangkit dan memeluk pemuda yang dia rindukan siang malam ini.Mereka kini sama-sama naik ke kamar apartemen Balanara yang mewah, si kembang desa ini sampai melongo melihat mewahnya apartemen kekasihnya ini.Balanara baru saja pulang dari Mabes Polri, dia diminta keterangan karena insiden maut di Apartemen Barati, yang menewaskan dua orang serta ada 3 orang kritis termasuk Tatra Syamsu. AKP Sunjaya tak bisa berkata apa-apa lagi melihat keganasan sahabat baiknya ini.“Tumben ayah dan ibu kamu kasih izin ke sini Clara?” tanya Balanara memeluk dari belakang gadis tinggi semampai ini. Hingga Clara menggelinjang, karena lehernya di kecup si bangor ini dan agaknya sudah tak sabaran kembali mengajaknya berlayar ke angkasa.“Kasih izin lah karena dua sahabatku, Ita dan Ina ikut, kala
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 868: Fuckboy Kakap Generasi ke 6 Hasim Zailani

Ita langsung berbisik ke Ina, gadis ini awalnya terbelalak, tapi setelahnya mengangguk dan senyum-senyum menatap Balanara yang pura-pura lihat pemandangan malam di jendela.“Bang, sini donkkk…liat nih!” panggil Ita, saat Balanara berpaling, dia melotot, jakun tak terkendali naik.Bagaimana tak naik, saat menatap keduanya sudah polos tanpa ada lagi penghalang di tubuh. Balanara…langsung lepas kimononya dan giliran Ita serta Ina yang melotot. Karena benda milik pemuda tampan dan tajir ini sudah tegak bak tugu monas.Tak menunggu lama lagi, Balanara menyerbu keduanya, diam-diam Ita dan Ina ternyata sudah bablas duluan dengan kekasih masing-masing.Sehingga mereka tak sungkan lagi meladeni keinginan ke turunan ke 6 Hasim Zailani ini. gempa lokal dahsyat pun terjadi dikamar apartemen ini.Clara yang kecepekan di kamar sebelah tak tahu, kalau dua teman dekatnya sedang di hajar kekasihnya saat ini.Tahu kalau Ita dan Ina sudah tak perawan lagi, jiwa liar Balanara bak menemukan penyaluranya.
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 868: Salman Amnesia, Tika Menghilang!

“Balanara kamu di mana?” telpon tiba-tiba dari ayahnya membuat pemuda ini kaget, tak biasanya ayahnya menelpon, kecuali chat. Pasti ada yang urgen, pikirnya.“Di Jakarta pah, ada apa pah?"“Kamu segera ke Bandung, adikmu Salman masuk rumah sakit!” Balang lalu sebutkan nama rumah sakitnya.Kaget bukan kepalang Balanara mendengar adiknya masuk rumah sakit, lebih aneh lagi kenapa ayahnya tak sebut sebabnya apa hingga Salman masuk rumah sakit.Tanpa buang waktu Balanara langsung berangkat dengan sopir pribadinya menuju Bandung, sepanjang jalan dia bingung kenapa Salman yang dua bulanan lalu pergi dengan Tika ke Bandung, hari ini malah masuk rumah sakit.Ada apa dengan adiknya tersebut!Sejak di usir Mami Viona, karena nekat menikahi Tika, Salman dianggap anak ‘durhaka’, usaha Balanara ikut membujuk ibu sambungnya juga gagal. Mami Viona tetap belum mau memaafkan Salman, kecuali mau meninggalkan Tika.Setelah hampir 5 jam, karena terjebak macet, Balanara akhirnya sampai juga di rumah sakit.
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 870: Fakta Mengejutkan Riona dan Tika

Sambil menatap sertifikat ini, Balanara memoto dengan ponselnya, terlihat wajah Maulana sedikit berubah. Dia sampai saling tatap dengan orang yang dia tadi kenalkan sebagai notaris itu.Namun si ‘notaris’ itu seakan beri kode, agar Maulana mendiamkan saja ulah Balarana. Tapi Balanara tahu gerakan itu, namun dia pura-pura tak melihat.“Baiklah pa Maulana, saya akan keluar dari rumah ini, tolong jangan di pecat Mbok Oni yang kerja di sini. Kasian beliau sudah tua!” pinta Balanara.“Oh soal itu gampang pa Balanara, kebetulan saya juga lagi nyari ART, tak apa si Mbok itu bertahan di sini, lagian orangnya kayaknya rajin dan bagus kerjanya!” janji Maulana.Setelah saling bertatapan tajam, Balanara mengambil tasnya dan pergi bersama sopir pribadinya, menuju ke apartemen mewah milik ayahnya, yang berada di pusat kota Bandung.Balanara tak mau buru-buru pulang ke Jakarta, dia masih penasaran dengan kejadian ini, yang dipikirnya Maulana ini pasti ada sesuatu yang disembunyikan.“Nggak yakin aku
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more
PREV
1
...
8586878889
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status