Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 501 - Chapter 510

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 501 - Chapter 510

993 Chapters

Bab 501: Rahasia Kakek Aldot dan Tante Ayu

Balang menatap wajah seorang pria tua yang tetap tampan walaupun usianya lebih 60 tahunan, mereka ini sedang vidcal. “Heii anak ganteng, tumben VC kakek, kamu lagi apa..?” sapa si kakek ini sambil menatap wajah cucu gantengnya ini.“Kakek…Balang lagi di Malang nihh…!”“Ngapain kamu kelayapan sampai ke sana?” Aldot terlihat mengeryitkan dahinya yang sudah banyak kerutannya ini.Balang malah senyum-senyum dengan gaya tengil, persis kelakuan Dean Abangnya, kalau lagi bercanda.“Hayoo…tebakk…dulu kakek pernah punya kenangan kan di sini. Dengan seorang janda cantik…punya anak kecil dan katanya…hot bangettt saat di bus!” Balang makin memperlebar senyumnya, mendekati ketawa.“Ihh anak nakal, kamu ngomong apa sihh?” Aldot tentu saja bingung melihat kelakuan salah satu cucu kesayangannya ini. Kaget masalalunya diketahui sang cucu.“Kakek masih ingat nggak, dengan Nenek Mona dan anaknya yang bernama Tante Ayu?” Aldot terdiam sesaat, dia menghembuskan asap rokok cerutunya, sambil mengingat masa
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Bab 502: Kisah Romantis Aldot dan Tante Ayu

“Waduhh…kenapa ni anak, kenapa nyeberang kagak lihat-lihat!” terlihat seorang pria keluar dari mobil mewah ini.Setelah memeriksa sebentar, tanpa banyak cincong pria mengangkat tubuh Ayu dan membawanya ke dalam mobil. Lalu nge-gas mobilnya menuju rumah sakit terdekat, sebelum warga berkerumun.Pria ini ternyata bertanggung jawab, dia tetap menunggui Ayu yang sedang di obati di IGD.Untung saja Ayu hanya lecet! Tidak luka parah. Setelah di obati dan sadar kembali lalu keluar ruang IGD.Pria yang belum terlalu tua dan berusia sekitar 40 tahunan ini menatap wajah cantik Ayu dan bertanya gadis ini mau kemana? Dan kenapa sampai nyeberang jalan tak lihat-lihat.“Adek, siapa nama kamu dan tadi itu mau kemana?” tanya pria ini dengan lembut. Ayu menatap lama wajah tampan kharismatik lelaki ini. Rasanya dia pernah kenal wajah ini, tapi lupa di mana.“Nama aku Ayu Om…tadi itu, Ayu lagi nge-lamun, karena baru saja kena jambret. Habis tas berisi uang dan ponsel Ayu di gondol penjambret. Tadi habis
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

Bab 503: Ayu Serahkan Segalanya Buat Malaikatnya

Aldot pun sesaat mengenang ke masa lalu, kala dia yang masih remaja. Saat itu sedang liburan di sekolah kepolisian, lalu sengaja jalan-jalan ke tempat Joko.Tanpa sengaja di dalam bus, Aldot berkenalan dengan Mona, yang saat itu membawa Ayu yang masih berusia 3-4 tahunan di sebuah bus (baca bab terdahulu).Aldot termenung, karena Mona sudah tiada. Tak menyangka janda denok dan manis itu sudah meninggal dunia.Lama Aldot menatap Ayu, wajah gadis cantik ini bak pinang di belah dua dengan Mona. Bahkan saat Aldot menatap lengan Mona yang di penuhi bulu-bulu halus. Sama persis dengan milik Mona.“Kamu…cantik sekali Ayu…tak jauh beda dengan ibu kamu..?” gumam Aldot tanpa sadar. Sambil memegang lengan Mona, lalu membelai pipi gadis cantik ini.Tanpa di duga Ayu malah memeluk Aldot dan dia merasa bukan hanya memeluk sosok ayah, tapi lebih dari itu.Aldot hanya membelai punggung si cantik ini dan kenangan bersama Mona menyeruak dalam dadanya. Aldot malah ingat, Ayu kala itu sangat pintar sekal
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

Bab 504: Apeli Grace, Kepergok Khamila

Balang tak mau berpusing ria dengan kelakuan Kakeknya. Setelah kakeknya menikahi Tante Ayu. Lalu memboyongnya ke rumah mewah yang ada di Malang, milik kakeknya juga.Dengan alasan mau sekolah, Balang meluncur ke Surabaya.“Daripada telingaku kena jewer dua nenek, mending kabur duluan aahhh..!” pikir Balang.Padahal aslinya Balang masih tak enak dengan Cindy, yang kini harus dia panggil Tante Cindy.Cindy adalah yang pertama mengajarinya bercinta. Setiap kali berbincang dengan Cindy, Balang pasti menunduk malu. Cindy sendiri senyum-senyum saja. Baginya apa yang terjadi dengan Balang cukup jadi rahasia mereka selamanya.Cindy di minta Kakek Aldot berhenti kerja di minimarket. Karena Cindy akan naik pangkat. Si kakek yang tengah berbahagia ini tak tanggung-tanggung beri anaknya anugerah.Cindy langsung diangkat jadi Direktur Utama jaringan minimarket Cabang Jawa Timur itu. Karena sahamnya sebagian besar milik Kanah Group. Satu rumah mewah yang ada di Surabaya di serahkan buat Cindy, len
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Bab 505: Hajar Anak Buah Dato Simon

Sesuai janji siang tadi, Balang dan Khamila kini jalan-jalan berdua…!Khamila mencubit paha Balang dengan gemas. “Kamu tu yaa…sudah kamu apain adikku, sampai di belikan mobil mewah itu?” cetus Khamila curiga, saat berduaan dalam mobil sport Balang.Tentu saja tanpa sepengetahuan Grace, dari rumah Khamila naik taksi, lalu bertemu Balang di sebuah tempat dan kini mereka sudah berduaan di mobil mewah remaja ini.“Suwerr Khamila, belum diapa-apain, di cium ajak kagak!” sahut Balang polos. Khamila antara percaya dan tidak dengan ucapan Balang ini.“Jahat banget sih kamu, udah nge-rujak punya aku, hingga dua hari dua malam. Tapi aku nggak di beli’in apapun. Adikku belum di apa-apain udah dapat mobil ajahh!” Khamila pura-pura merajuk.“Kan kalo mau dekatin kakaknya, harus kasih hadiah ke adiknya!” gombal Balang.“Iiihh nge-rayunya pinter bingitttt…ntar lama-lama perawan si Grace jebol sama kamu. Enak benar kamu ini, dapat satu paket komplet. Kakaknya di embat, adiknya kelak dapat!” olok Kham
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Bab 506: Bila Seorang Wanita Cemburu..!

“Hmm…jadi kamu menghajar anak buah si Dato Simon?”“Iya pah…saat Balang hajar dia ngaku di suruh orang yang bernama Dato Simon, papa tau nggak siapa sih si Dato Simon itu?Walaupun tetap tenang, Radin kaget saat Balang menceritakan dia bentrok dengan pembunuh bayaran, yang mengaku anak buah musuh besarnya itu.“Balang, kamu mulai kini harus hati-hati.” Radin pun lalu menceritakan secara singkat siapa Dato Simon itu.“Apa perlu papa kirim pengawal ke sana, agar kamu di kawal kemana-mana?”“Nggak usah pah, Balang bisa jaga diri kok!”“Baiklah, papa percaya dengan kamu. Sesekali kamu datangin Om kamu, Irjen Bardi, yang baru jadi Kapolda di sana!” Balang pun mengiyakan ucapan ayahnya.Irjen Bardi adalah kakak Mami Citra, karir Bardi menanjak setelah dia makin akrab dengan Radin, ayah Balang dan juga iparnya ini. “Pantasss…dendam masalalu yang rumit! Awas saja, Kalau ketemu lagi, aku tak akan beri ampun!” Balang menggemelutukan giginya saking marahnya.Inilah yang dikhawatirkan Opah Bran
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 507: Rasakan Kekalahan yang Pahit

Perjalanan klub basket SMU 78 di kejuaraan basket se Propinsi Jatim cukup berat, mereka sering tertatih-tatih sejak babak awal, karena lawan-lawannya sangat berat.Apalagi sejak David dan Boni tidak ada lagi, keduanya sudah lulus. Otomatis Balang jadi tulang punggung pendulang angka bagi tim nya.David dan Boni memang jadi bintang saat keduanya masih berseragam SMU 78. Masih untung tandem Balang, si penembak Aman mulai meningkat kehebatannya, walaupun masih di bawah David atau Boni dahulu.Pa Andi sang pelatih sekaligus guru olahraga di SMU 78, mau tak mau terpaksa mengandalkan sang kapten Balang. Sardono kadang jengkel sekali dengan rekan-rekannya selain Balang, yang sulit memasukan bola ke keranjang lawan, sebagai pengumpan jitu wajar Sardono sering kesal.Dan petaka itupun datang juga, saat di semifinal mereka bertemu klub basket yang juga juara bertahan dari SMU 32 Malang.Balang yang sudah habis-habisan berjuang dan jadi pendulang angka terbanyak, harus merasakan kekalahan dari s
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 508: Niat Isi Tubuh, Tapi Malah Mengisi Tubuh Grace

“Balang…aku ikut yaa…?”Balang menatap wajah Grace yang mau ikut ke Desa Dudur di Kalimantan Selatan, tempat kakek sambungnya tinggal.Bingunglah Balang, kalau Grace ikut apa kata kakek dan neneknya kelak di sana nanti. Dia juga harus siap kuping panas di marahi Mami Hanum! Berani bawa-bawa cewek ke sana.“Jangan takut, aku nggak bakal bikin kamu repot kok, pleasee…kan ini liburan, aku pingin jalan-jalan ke Kalimantan!”“Oke…tapi kalau kakek dan nenekku di sana tanya. Kamu harus bilang sepupu aku ya!”“Oke dehhh siappp…!” Grace melonjak kegirangan, Balang terpaksa mengalihkan pandangan. Saat melompat kegirangan begitu, bukit kembar gede Grace seakan ikut ‘melompat’. “Hadeuhh…bikin senewen ni anak…!” pikir Balang.Balang hanya 3 hari di rumah sakit, tusukan salah satu dari 3 orang yang mengeroyoknya hanya menyerempet perutnya, sehingga tidak fatal lukanya.Seminggu kemudian, Balang dan Grace sudah bersiap terbang ke Bandara Syamsudinor Banjarbaru.Balang sengaja tak ingin naik privat
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 509: Terawangan Ngeri Kakek Darlan di Keluarga Balang

Balang harus mengakui, walaupun daya tarik Grace sangat kuat. Tapi Grace tak berpengalaman seperti Khamila, yang bisa memanjakan dirinya.Biarpun memiliki tubuh bak pemuda dewasa, kadang sifat kekanak-kanakan Balang muncul. Hanya Khamila dan Tante Cindy-nya memahami jiwa Balang saat ini.Grace lebih muda setahun dari Balang, dan tipikal Grace mirip dengan remaja ini, kadang kumat kekanak-kanakannya.Balang masih remaja, jam terbangnya belum terasah dengan baik. Balang pun tak takut selalu lakukan pelepasan di rahim Grace. Tak mikir apa akibat ke depannya. Hanya mikir enaknya doank!Sudah bisa di duga, mereka malah aseek ‘bulan madu!’Hingga hari ke 3 barulah mereka ke Desa Dudur. Kembali Grace sangat bahagia bisa jalan-jalan melewati hutan, hingga kebun sawit yang sangat luas menuju ke Desa Dudur.Kakek Darlan dan Nenek Sola, kedua orangtua Mami Hanum, kaget sekaligus senang, cucu mereka datang berkunjung.Saat melihat Grace, Nenek Sola langsung mencubit Balang. “Kamu pintar banget mi
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 510: Revans yang Keras

“Sebelum ku bikin badan kamu patah-patah, sebutkan siapa yang menyuruh kamu ingin membunuhku?”“Huhh…lagak kamu bocil, tak perlu kamu tahu siapa orangnya, yang jelas malam ini kamu akan ku selesaikan. Mayat kamu akan ku lempar ke laut biar di makan hiu!” lalu orang ini terkekeh mengejek Balang.“Hmm baiklah…jangan salahkan aku kalau mulutmu bergeser,” cetus Balang dan kini bersiap.“Ha-ha-ha gaya mu selangit bocil!” pria ini langsung mencabut belatinya. Dan mulai pasang kuda-kuda dan tasss…dia mulai menyabetkan belati itu ke tubuh Balang.Tempat ini sepi, tak ada orang yang melihat keduanya sedang bertarung hidup dan mati. Padahal di dalam GOR suara ribuan penonton terus terdengar, saat partai tambahan berlangsung sangat sengit.Pria ini ahli gulat, dia beberapa kali ingin mengajak Balang gulat, sambil berniat akan menusuk tubuh Balang.Sedangkan Balang ahli teakwondo dan mengandalkan tendangan serta pukulan keras. Saat sama-sama maju, Balang melontarkan pukulan keras di sertai tendan
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more
PREV
1
...
4950515253
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status