Beranda / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 510: Revans yang Keras

Share

Bab 510: Revans yang Keras

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Sebelum ku bikin badan kamu patah-patah, sebutkan siapa yang menyuruh kamu ingin membunuhku?”

“Huhh…lagak kamu bocil, tak perlu kamu tahu siapa orangnya, yang jelas malam ini kamu akan ku selesaikan. Mayat kamu akan ku lempar ke laut biar di makan hiu!” lalu orang ini terkekeh mengejek Balang.

“Hmm baiklah…jangan salahkan aku kalau mulutmu bergeser,” cetus Balang dan kini bersiap.

“Ha-ha-ha gaya mu selangit bocil!” pria ini langsung mencabut belatinya. Dan mulai pasang kuda-kuda dan tasss…dia mulai menyabetkan belati itu ke tubuh Balang.

Tempat ini sepi, tak ada orang yang melihat keduanya sedang bertarung hidup dan mati. Padahal di dalam GOR suara ribuan penonton terus terdengar, saat partai tambahan berlangsung sangat sengit.

Pria ini ahli gulat, dia beberapa kali ingin mengajak Balang gulat, sambil berniat akan menusuk tubuh Balang.

Sedangkan Balang ahli teakwondo dan mengandalkan tendangan serta pukulan keras. Saat sama-sama maju, Balang melontarkan pukulan keras di sertai tendan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tama Sq
thanks thor updatenya, di tunggu 1 bab lgi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal   Bab 511: Menantang Duel di Ring Octagon

    Harlan datang ngos-ngosan ke dalam kelas. “Balang…mana Balang,” katanya ke Sardono yang sedang aseek ngobrol dengan Grace, gaya asli Harlan keluar, yakni jiwa lelakinya.“Tuh si Balang, baru datang dari toilet!” tunjuk Sardono ke arah pintu. Si ulat bulu ini langsung mendatangi Balang.“Balang gawat, ada 10 orang di depan gerbang sekolah kita, agaknya dari sebuah Sasana tarung bebas. Mereka semua atlet-atlet tarung bebas dan nyari-nyari kamu!” Harlan menatap Balang. Yang di tatap tak kaget atau gugup, Balang tenang-tenang saja.“Begitu yaa…ayo kita temui, apa mau mereka!” sahut Balang tanpa takut, dia lalu keluar dari kelas dan benar-benar mendatangi gerbang sekolah.Sardono ikutan kaget dan bertanya ke Harlan ada apa, begitu mendengar kisah si ngondek ini. Sardono lalu mengajak teman-temannya, terutama yang laki-laki keluar semua.“Ayo yang laki-laki kita bantu Balang, kita solider, bawa kayu atau apapun, sekolah kita di serbu!” seru Sardono, langsung saja 15 orang mengikuti Sardono.

  • Pewaris Tunggal   Bab 512: Pertarungan Brutal yang Bikin Heboh

    “Jangan khawatir, soal culas itu kelakuan kamu Rimbo. Kalau kalian nanti berbuat curang, jangan salahkan kawan-kawanku obrak abrik sasana kalian. Bahkan bisa jadi membakar sasana ini!” cetus Balang, sengaja beri psywar agar lawan jangan coba-coba main curang.Rimbo tentu saja makin marah dalam hati. Belagu sekali ni bocil, batinnya jengkel.Tanpa Balang dan Rimbo sadari, sejak tadi sudah ada 3 orang intel yang menyamar dan memantau situasi di sini. Mereka agaknya mengincar seseorang yang berada di belakang Rimbos cs ini.Ketiga intel ini menyamar jadi tukang ojek daring, tukang jualan pentol bakso dan satunya tukang bersih-bersih gedung sasana.“Tak perlu banyak bacot Balang, ayo kita langsung ke dalam, dan kalian hanya boleh 10 orang masuk ke dalam. Sisanya tunggu saja di luar!” cetus Rimbo sambil menatap Balang cs.Balang tanpa banyak cincong setuju, sehingga yang masuk 10 orang saja mendampinginya. Sardono lalu memilih siapa-siapa saja yang boleh masuk, Aman dan Harlan langsung maj

  • Pewaris Tunggal   Bab 513: Pembalasan Setimpal

    Balang lalu mengejar Bani dan kini mereka bertarung jarak dekat, saling adu pukulan tak terelakan.Plakk..plakkk…bukkk..bukk…Bani yang punya kelebihan punya pukulan keras dan tubuhnya tahan pukul, rupanya tak keder dengan aksi Balang.Dia meladeni aksi adu pukul remaja nekat ini. Akibatnya, wajah keduanya sama-sama bengap.Bahkan mata Bani terlihat bengkak, bibirnya yang tadi berdarah terus bercucuran, wajah Bani malah terlihat seram. Tapi dia tak menyerah, adu saling pukul dengan gerakan cepat tak terelakan.Bani hanya pendek 3 centian dari Balang, kini juga terus menghujami wajah Balang tuada henti. Karena sama-sama tak mau mengalah, maka wajah keduanya bergantian kena bogeman. Dan….bukkkk…sebuah pukulan keras telak kena rahang Bani, pria ini pun terjatuh ke kanvas, dengan wajah berlumuran darah.Balang walaupun tak berdarah, tapi wajahnya juga bengkak-bengkak. Matanya sampai sulit meliat, dan terlihat pemandangan yang bikin semua orang memandang ngeri.Balang tiba-tiba mengangk

  • Pewaris Tunggal   Bab 514: Petualangan di Hutan Terpencil

    Saat Bripda Rahma membaluri tubuh Balang, ART nya datang lagi. “Maaf tuan muda, ada 3 orang di depan. Seumuran tuan, tapi satunya klemer-klemer kayak ikan cupang…apakah di suruh ma…!” suara ART terpotong karena tiba-tiba nongol-lah 3 orang tamu itu. Ketiganya langsung melongo sekaligus kaget.“Anjayyy…kalau si crazy rich sakit, yang ngobatin-nya ajee seorang polwan jelitaaa…!” seru remaja yang baru datang tersebut.“Dyehhh wecee…enaknya ye, eh eike mau berelangg dulu aahhh, boleh yaa!” tiba-tiba Harlan si Ulat Bulu copot pakaiannya, dan byurrrrr terjun ke kolam renang.Bripda Rahma otomatis berhenti membalur tubuh Balang dan menatap kaget rekan-rekan remaja ini.“Lohh, kok kalian tahu kalau aku…?” Balang menatap Sardono dan Aman, sedangkan Harlan terus berenang seorang diri.“Ahhh dasarrr, hampir 2,5 tahun sembunyikan jatidiri, usai pertarungan tadi malam kebuka dah kedok ente!” cetus Sardono sambil melirik Bripda Rahma, sambil senyum-senyum tengil. Lalu duduk saja di bekas Bripda Rah

  • Pewaris Tunggal   Bab 515: Menolong 5 Gadis, Bertemu Bripda Rahma

    Balang terdiam, saat melihat 5 orang gadis yang tadi mandi kini di bawa dua orang di bawah todongan parang, oleh dua orang lelaki. Ke 5 gadis itu tak berdaya di todong dua orang ini.“Bantat, Jotoy…kok kalian bawa 5 orang gadis sekaligus…?” seru seorang kawannya.“He-he…nangung bawa dua, kami bawa sekalian 5 orang, kan kita berlima, bisa masing-masing pakai satu. Bos Acor yang sok alim biarin nonton saja!” sahut Bantat, pria yang menodong 5 orang gadis tadi,Ke 5 orang gadis itu terlihat ketakutan, saking takutnya tak ada yang berani bersuara. Dan kini di giring masuk ke dalam pondok yang tak terlalu luas.Ke 5 penjahat ini sudah menetes liur, untuk menggasak ke 5 korbannya ini. Apalagi cuaca makin dingin dan remang-remang, di tengah hutan lagi.Saat itu terdengar suara Sardono dan Aman yang memanggil-manggil Balang, 6 orang yang bermaksud melancarkan aksinya pada ke 5 gadis desa ini saling pandang. Sekaligus menunda masuk pondok.“Siapa mereka, nyari-nyari Balang!” salah satu dari 6

  • Pewaris Tunggal   516: Sardono dan Aman di Culik Penjahat

    Bripda Rahma geleng-geleng kepala mendengar penuturan ketiga remaja ini, tanpa buang waktu si polwan mengontak kantor polsek setempat.Tak sampai 30 menitan, 10 polisi datang dan mengamankan barbuk itu. Lalu berdasarkan pertunjuk ke 5 gadis desa tadi, mereka menuju ke TKP. Sekaligus memburu 5 orang yang sebelumnya! Karena terbukti mereka menyimpan narkoba tak main-main, hingga 10 kilogram. Juga terbukti menculik ke 5 gadis desa ini.Saat ini mereka sedang duduk di teras kantor Kepala Desa setempat, setelah tadi kepergok warga lalu di bawa ramai-ramai ke kantor desa ini.“Rahma, kok kamu ada di desa ini dan tadi sempat bawa orang banyak. Ada apa sih?” Sardono yang sudah gatal mulutnya sejak akhirnya bertanya juga. “Aku kebetulan pulang kampung, karena cuti selama 5 hari, lalu sore tadi dapat laporan warga. Kalau ada 5 wanita yang tak pulang-pulang sejak mandi di sungai. Lalu kami rame-rame dengan warga menuju hutan angker itu untuk mencari ke 5 nya. Tak di sangka malah sama kalian!

  • Pewaris Tunggal   Bab 517: Dato Simon Dibalik Narkoba 10 Kilo

    Balang dan Bripda Rahma berinsut-ingsut mendekat villa ini, kadang mereka berbisik. Saking dekatnya hampir saja wajah mereka bersentuhan. Rahma kadang gemas sendiri, Balang seolah sengaja memepetkan wajahnya.“Jangan nakal yaa…ingat tuh dua teman kamu!” Rahma mengingatkan, lalu mencubit lengan remaja ini. Balang kaget, saking terbawa suasana, dia hampir melupakan dua temannya yang kini di sekap kawanan penjahat.Tak lama kemudian mereka melihat sebuah mobil SUV mewah datang. Dan keluarlah seseorang yang membuat Balang melotot saking kagetnya.“Kamu kenal siapa yang baru datang?” bisik Rahma.“Dia Dato Simon, musuh bebuyutanku, dialah yang memerintahkan anak buahnya untuk menghabisiku…ternyata dia otaknya di balik narkoba seberat 10 kilogram itu!” sungut Balang mulai marah.Saat Balang ingin bangkit, Rahma langsung menekan tubuh Balang. “Bodoh kamu, sabar dulu, jangan buru-buru,” bisik Rahma, sambil menindih punggung remaja ini dengan tubuhnya, agar tetap merunduk.Akibatnya Balang kag

  • Pewaris Tunggal   Bab 518: Kejutan Dibalas Kejutan

    Rahma sampai tak bisa bicara lagi, bak orang kena hipnotis dia menyerahkan KTP nya pada sales wanita yang sumringah ini.Mobil SUV hitam berharga 650 jutaan ini di bawa seorang mekanik ke bagian dalam, untuk di cek ini dan itu. Sebelum nanti di bawa pulang konsumen tajir ini. Balang beli mobil mewah bak beli pisang goreng saja.“Rahma…kamu nggak kesambet hantu pocong kan?” Balang menowel lengan wanita jelita ini.“Balang…ini nggak mimpi kan…kamu belikan aku mobil mewah baru, cash lagi?”Tiba-tiba Balang mengecup bibir Rahma, hingga si polwan jelita ini terlonjak kaget, dan secara refleks mendorong tubuh Balang, hampir saja Balang terjengkang. Rahma yang biasa latihan beladiri punya tenaga kuat.“Ihh kamu ngapain sih main cium-cium segala, di bibir lagi,” sungut Rahma sewot, tak terima berani-beraninya si remaja tampan ini nyosor bibir merah alaminya. Walaupun dalam hatinya deg-degan juga, melihat keberanian remaja tampan ini.Balang…cengengesan doang sambil bilang maaf.Si sales wanit

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status