Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 311 - Chapter 320

993 Chapters

Bab 311: Tak Sengaja Bertemu Yanti

Maya sangat bahagia, suaminya langsung mengantarnya ke Bandara Soetta, hal yang sangat jarang dan lama sekali baru suaminya lakukan lagi hari ini.“Jangan lama-lama di Surabaya…abang sudah memutuskan, 10 harian lagi kita ke China, abang mau berobat di sana, temani abang yaa!”Maya langsung mengangguk dan bilang punya dia bak baru pecah perawan lagi, karena suaminya ini sampai dua kali mengerjainya tadi pagi hingga jelang siang.Aldot hanya tertawa dan mencubit hidung mancung istrinya, dan merapikan kerudung milik Maya, yang makin modis dan tentu saja berselera kelas satu, karena dia merupakan nyonyah salah satu CEO muda kaya di republik ini.Aldot lalu meminta Iman sopir pribadinya menjalankan mobilnya ke kantor, setelah 30 menitan meninggalkan bandara, mobil mewah ini mulai terjebak jalanan yang merambat dan akhirnya macet saat keluar dari tol.Untuk mengisi waktu, Aldot memutar TV kecil dalam mobil ini dan sesekali mengecek saham perusahaannya melalui ponselnya. Aldot kini sudah ken
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

Bab 312: Tes DNA Tidak Direncanakan, Hasilnya..?

“Ini pa Aldot Hasim Zailani kan, saya dokter Tipa, temannya dokter Maya, istri bapak!” Aldot kaget saat mendengar teguran dari dokter yang kini bersiap menangani Yanti.Aldot lalu berdiri dan menyalami dokter wanita ini sambil mengangguk. “Ini siapa pa Aldot…gadis kecil yang cantik ini?” dokter Tipa bertanya sambil membuka baju depan Yanti dan mulai memasang alat steteskop.“Aku anaknya papah..!” ceplos Yanti, dokter Tipa kaget, sampai terdiam beberapa saat, bagaimana tak kaget dokter ini, si gadis kecil jelita tiba-tiba ngaku anaknya Aldot!Sebagai kawan Maya di kampus dahulu dan mengetahui kalau baru 3 tahunan sahabatnya ini menikah dengan crazy rich ini, tentu agak aneh kenapa hari ini ada seorang gadis kecil ngaku anaknya Aldot.Dokter Tipa tak enak hati bertanya, apalagi di lihat Aldot terlihat begitu perhatian dengan si kecil cantik ini.Aldot lalu mengajak dokter Tipa bicara 4 mata di ruangan kerjanya. Entah kenapa saat melihat dokter Tipa kaget tadi, Aldot tiba-tiba ingat ucap
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

Bab 313: Demi Yanti, Kania Hampir Tertipu

“Iya…mama akan ikut,” spontan saja Aldot menyahuti anaknya.“Lohh kan papah punya istri, trus...kalau mamah di marahin istri papah bagaimana?” inilah kecerdasan Yanti yang bikin Aldot kembali terdiam.Aldot berdiri dan menggandeng anaknya ini dan kini mereka menuju lobby dan ada tempat bersantainya.“Pahh…kok diem sihh?”“Sayangg…kamu jangan tanya itu dulu yaa, nanti papah akan merundingkan dengan mama kamu…sekarang papah mau dengar, kamu dari mana saja dan kenapa jalan kaki?”Yanti pun sibuk bercerita kegiatannya sepulang sekolah, mulai kursus bahasa Inggris, lalu olahraga balet dan berenang, dan dia tak di bolehin mamanya naik sepeda atau motor, harus naik ojek daring atau taksi.Kaget juga Aldot mendengar kesibukan putrinya ini. “Jantung kamu bagaimana sayang, kok penuh gitu jadwalnya?” Yanti cerita jantungnya baik-baik saja, hanya kalo kelelahan dia istirahat dan guru-gurunya sudah tau hal itu, karena Kania sudah memberitahu jauh-jauh hari terkait kondisi puteri tunggalnya ini.
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

Bab 314: Nekad Tanpa Restu, Karena Yanti

Kini sadarlah Aldot, Kania sudah banyak berkorban demi dia dan pastinya anak mereka. keduanya kompak menatap Yanti yang kini sedang nyenyak tidur bak si putri tidur di kasur empuknya.Kania merebahkan diri di kiri samping putrinya yang kini beranjak remaja, Aldot juga merebahkan diri di samping kanan Kania.“Kania…maukah kamu menikah denganku…ini demi anak kita, dia makin besar…makin berdosa kita berdua membiarkan dia begini tanpa status?” bisik Aldot sambil memperbaiki anak rambut Yanti yang seakan tak terganggu dengan ayah dan ibunya ini.“Dot…bagaimana dengan Maya istri kamu..?”Aldot bangkit dan kini duduk bersandar ujung ranjang, pikirannya menerawang jauh ke dinding.“Aku…tak bisa memberikan keturunan buat Maya…Kania!”“Apa…kamu bilang apa..?” Kania kaget, dia sampai ikut duduk dan kini bersandar juga di ujung ranjang, kini keduanya hanya terhalang tubuh Yanti yang tetap nyenyak tidur, apalagi jarum jam sudah menunjukan angka 00.15 menitan malam.“Kok…kenapa kamu mandul…kan kamu
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Bab 315: Musibah Ditengah Kebahagiaan

Usai maksi, Bojo berpisah, karena sopirnya menjemputnya, dia pun memeluk Kania dan Aldot dan berdoa semoga keduanya bahagia.“Yanti…nanti ke rumah Om yaa…tapi tunggu setelah Mami Maya mencakar wajah ganteng papa kamu itu, bentar lagi sepupu kamu yang kedua lahir!” Yanti langsung mengangguk sambil tertawa dan mencium pipi Bojo.“Nggak usah di antar ke depan, ntar sopirku lihat dan ngadu lagi sama Sarah, pusink pala birbay…dahhh semua…!” ceplos Bojo.“Siapa juga yang mau nganter elu, udah sono, ntar si Sarah tanya-tanya lagi kemana elu hari minggu seharian kagak pulang. Bojo pun berlalu dan kembali tertawa.Kania heran Aldot tak pulang-pulang dari apartemen mereka, dia malah aseek menemani Yanti belajar, padahal sudah jelang malam.“Kamu nggak pulang, nanti Maya mencari..?”“Maya masih di Surabaya, ibu Joko masuk rumah sakit, Joko dan Kelly juga sudah terbang ke Surabaya dan Maya bilang belum bisa langsung pulang, karena Maya ikut merawat bibinya itu!”“Oh ya udah…!” Kania pun sibuk di
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Bab 316: Pesan Yanti Buat Aldot, Kania dan Sarah

Tindakan medis darurat langsung diberikan saat sampai di sebuah rumah sakit terdekat, yang ternyata salah satu rumah sakit milik Kanah Group juga, yang selama ini di kelola Maya.Maya ikut masuk ke dalam ruang perawatan, dia menyimpan saja keheranannya dengan kelakuan suaminya itu sejak di mobil tadi.Aldot bolak-balik di ruang tunggu IGD, setelah lebih 20 menitan, ia baru ingat untuk menelpon Kania, lalu menelpon papa dan kedua mami nya.Aldot yang kalut bukan main sudah tak memikirkan lagi apapun resikonya, kepalang basah pikirnya, tuh Yanti cucu ketiga orang tuanya juga.Kania tiba 35 menitan kemudian, dia langsung menangis dan bertanya apa yang terjadi dengan Yanti.“Sabar sayang…Yanti…hanya terluka, moga dia tak kenapa-kenapa!” Aldot menenangkan istri keduanya ini.Brandon tiba 20 menitan setelah Kania, dan kedua istrinya saling pandang saat melihat Aldot yang lagi berpelukan dengan Kania di ruang tunggu.Momi Sandrina mendehem hingga Aldot sadar.“Aldot…kamu sedang apa dengan Ka
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

Bab 317: Obrak-abrik Geng Motor

Saat keluar dari ruangan pemeriksaan ini, terdengar suara seseorang yang ngaku dari komisi perlindungan anak, dia marah-marah karena di larang masuk ke area pemeriksaan.“Saya Rompal dari komisi perlindungan, kalian tak berhak melarang saya, ketiganya harus di bebaskan sekarang juga!” sahut Rompal pongah, hingga 3 polisi yang melarang tadi terlihat kebingungan.“Ada apa?” Aldot yang baru keluar dari ruangan intoregasi pun bertanya.“Heii kamu polisi kan, segera bebaskan 3 anak remaja yang tawuran minggu lalu, mereka masih di bawah umur, kalian tak berhak menahannya, itu melanggar HAM” teriak Rompal pada Aldot.Aldot yang tadinya mau pergi, berpaling. “Hemmm begitu yaa, seandainya yang di bacok kemarin anak kamu dan tewas, apa reaksi kamu?” pancing Aldot dingin.“Tentu mereka atau pelakunya harus di proses hukum tanpa kecuali..?” sahutnya cepat.“Lalu kenapa kamu teriak-teriak ingin mereka di bebaskan?”“Ahhh kalian polisi banyak tingkah, bebaskann atauu kami virrr…Plakkkkk!”“Aduhhhh…
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

Bab 318: Berangkat Bertiga ke China

Dua bulan kemudian pasca meninggalnya Yanti…!Momi Sandrina dan Mami Tiara terlihat memberi nasehat pada Kania dan Maya, sedangkan Aldot sendiri dinasehati langsung ayahnya, Brandon.“Rukun-rukunlah kalian bertiga di sana yaa…dua Mami saja bisa dengan papi kalian, masa kalian tak bisa. Mungkin ini sudah takdir kamu Maya, seperti mami, yakni harus menjalani kehidupan rumah tangga bertiga!” Mami Tiara terlihat memberi nasehat pada Maya dan si imut yang tetap tak lepas kerudung ini hanya mengangguk.Sedangkan Kania juga sedang di nasehati Momi Sandrina, kedua istri Brandon ini seakan sudah kompak, berbagi tugas menasehati dua menantu mereka.“Kania…momi paham, walaupun berat tapi kamu harus menerima kenyataan, Yanti sudah tiada, dia sudah bahagia di alam lain. Sekarang saatnya kamu melangkah ke depan bersama Aldot dan Maya, Momi berharap pengobatan ini lancar dan sukses dan kalian bisa melahirkan cucu-cucu lucu buat Momi dan Mami Tiara juga Papi kalian!”“Iya momi, Kania paham, Kania pel
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Bab 319: Nekat Merantau ke Jakarta

Sambil membuat pakaian mereka yang hanya beberapa helai, itupun sudah usang dalam tas yang jelek. Sonia dengan berurai airmata menggandeng lengan adiknya yang terlihat membiru kena pukuli istri Bahur tadi siang.Radin tidak menangis, tapi sorot matanya menyiratkan kesakitan dan seakan ada beban yang dia pikul. Tapi dia tak mau mengeluh, hanya mengikuti kemana langkah kakaknya ini berjalan.“Kak…kita mau kemana, Radin nggak sekolah lagi kak?”“Kita ke Jakarta saja dek, nggak usah lagi tinggal di desa ini, siapa tahu kakak dapat kerja, kamu bisa sekolah lagi, kakak juga!” Sonia yang juag terpaksa putus sekolah di kelas 4 SD ini terus menggandeng lengan adiknya berjalan menyusuri jalan desa dan menuju ke jalan raya lintas propinsi.Walaupun Radin berusia 7 tahunan, tapi tinggi badannya sudah hampir setelinga Sonia kakaknya.Tak ada yang iba melihat dua anak kecil kurus dan yatim piatu ini. Pakain mereka pun kucel, bahkan baju Radin masih seragam SD dan sepatu yang sobek di ujungnya.Suda
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Bab 320: Luntang Lantung di Ibukota

Dua bocah malang ini kini jalan-jalan tanpa tujuan, usai mandi di sebuah kali, uang 50 ribu pemberian Om Kujak tersisa 15 ribu lagi, karena mereka membeli peralatan mandi dan tadi sarapan.Radin terlihat gembira melihat kepadatan ibukota, dia tak kenal cape jalan tanpa tujuan, Sonia hanya mengikuti saja kemana langkah kaki mereka.Tak ada yang peduli pada dua bocah kurus ini dengan baju kucel ini, semua orang sibuk dengan urusan masing-masing.Setelah kelelahan keduanya kini beristirahat di kolong jembatan dan menikati jajanan yang tadi beli Sonia dengan sisa uang yang mereka miliki.“Ka, itu kantor apa tulisannya gede banget,” tunjuk Radin ke sebuah gedung bertingkat hingga 60 lantai nan mewah.Sonia menoleh dan membaca, ada tulisan besar Kanah Group. “Nggak tahu Radin, mungkin kantor Presiden kale?” sahut Sonia.“Ihh masa kantor presiden tulisannya Kanah Group…oh ya Kak, Radin jadi ingat namanya kok mirip nama nenek Kanah di rumah yang digadaikan Kakek Bahur,” ucap Radin lagi polos.
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status