Home / CEO / Pewaris Tunggal / Bab 311: Tak Sengaja Bertemu Yanti

Share

Bab 311: Tak Sengaja Bertemu Yanti

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Maya sangat bahagia, suaminya langsung mengantarnya ke Bandara Soetta, hal yang sangat jarang dan lama sekali baru suaminya lakukan lagi hari ini.

“Jangan lama-lama di Surabaya…abang sudah memutuskan, 10 harian lagi kita ke China, abang mau berobat di sana, temani abang yaa!”

Maya langsung mengangguk dan bilang punya dia bak baru pecah perawan lagi, karena suaminya ini sampai dua kali mengerjainya tadi pagi hingga jelang siang.

Aldot hanya tertawa dan mencubit hidung mancung istrinya, dan merapikan kerudung milik Maya, yang makin modis dan tentu saja berselera kelas satu, karena dia merupakan nyonyah salah satu CEO muda kaya di republik ini.

Aldot lalu meminta Iman sopir pribadinya menjalankan mobilnya ke kantor, setelah 30 menitan meninggalkan bandara, mobil mewah ini mulai terjebak jalanan yang merambat dan akhirnya macet saat keluar dari tol.

Untuk mengisi waktu, Aldot memutar TV kecil dalam mobil ini dan sesekali mengecek saham perusahaannya melalui ponselnya. Aldot kini sudah ken
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pewaris Tunggal   Bab 312: Tes DNA Tidak Direncanakan, Hasilnya..?

    “Ini pa Aldot Hasim Zailani kan, saya dokter Tipa, temannya dokter Maya, istri bapak!” Aldot kaget saat mendengar teguran dari dokter yang kini bersiap menangani Yanti.Aldot lalu berdiri dan menyalami dokter wanita ini sambil mengangguk. “Ini siapa pa Aldot…gadis kecil yang cantik ini?” dokter Tipa bertanya sambil membuka baju depan Yanti dan mulai memasang alat steteskop.“Aku anaknya papah..!” ceplos Yanti, dokter Tipa kaget, sampai terdiam beberapa saat, bagaimana tak kaget dokter ini, si gadis kecil jelita tiba-tiba ngaku anaknya Aldot!Sebagai kawan Maya di kampus dahulu dan mengetahui kalau baru 3 tahunan sahabatnya ini menikah dengan crazy rich ini, tentu agak aneh kenapa hari ini ada seorang gadis kecil ngaku anaknya Aldot.Dokter Tipa tak enak hati bertanya, apalagi di lihat Aldot terlihat begitu perhatian dengan si kecil cantik ini.Aldot lalu mengajak dokter Tipa bicara 4 mata di ruangan kerjanya. Entah kenapa saat melihat dokter Tipa kaget tadi, Aldot tiba-tiba ingat ucap

  • Pewaris Tunggal   Bab 313: Demi Yanti, Kania Hampir Tertipu

    “Iya…mama akan ikut,” spontan saja Aldot menyahuti anaknya.“Lohh kan papah punya istri, trus...kalau mamah di marahin istri papah bagaimana?” inilah kecerdasan Yanti yang bikin Aldot kembali terdiam.Aldot berdiri dan menggandeng anaknya ini dan kini mereka menuju lobby dan ada tempat bersantainya.“Pahh…kok diem sihh?”“Sayangg…kamu jangan tanya itu dulu yaa, nanti papah akan merundingkan dengan mama kamu…sekarang papah mau dengar, kamu dari mana saja dan kenapa jalan kaki?”Yanti pun sibuk bercerita kegiatannya sepulang sekolah, mulai kursus bahasa Inggris, lalu olahraga balet dan berenang, dan dia tak di bolehin mamanya naik sepeda atau motor, harus naik ojek daring atau taksi.Kaget juga Aldot mendengar kesibukan putrinya ini. “Jantung kamu bagaimana sayang, kok penuh gitu jadwalnya?” Yanti cerita jantungnya baik-baik saja, hanya kalo kelelahan dia istirahat dan guru-gurunya sudah tau hal itu, karena Kania sudah memberitahu jauh-jauh hari terkait kondisi puteri tunggalnya ini.

  • Pewaris Tunggal   Bab 314: Nekad Tanpa Restu, Karena Yanti

    Kini sadarlah Aldot, Kania sudah banyak berkorban demi dia dan pastinya anak mereka. keduanya kompak menatap Yanti yang kini sedang nyenyak tidur bak si putri tidur di kasur empuknya.Kania merebahkan diri di kiri samping putrinya yang kini beranjak remaja, Aldot juga merebahkan diri di samping kanan Kania.“Kania…maukah kamu menikah denganku…ini demi anak kita, dia makin besar…makin berdosa kita berdua membiarkan dia begini tanpa status?” bisik Aldot sambil memperbaiki anak rambut Yanti yang seakan tak terganggu dengan ayah dan ibunya ini.“Dot…bagaimana dengan Maya istri kamu..?”Aldot bangkit dan kini duduk bersandar ujung ranjang, pikirannya menerawang jauh ke dinding.“Aku…tak bisa memberikan keturunan buat Maya…Kania!”“Apa…kamu bilang apa..?” Kania kaget, dia sampai ikut duduk dan kini bersandar juga di ujung ranjang, kini keduanya hanya terhalang tubuh Yanti yang tetap nyenyak tidur, apalagi jarum jam sudah menunjukan angka 00.15 menitan malam.“Kok…kenapa kamu mandul…kan kamu

  • Pewaris Tunggal   Bab 315: Musibah Ditengah Kebahagiaan

    Usai maksi, Bojo berpisah, karena sopirnya menjemputnya, dia pun memeluk Kania dan Aldot dan berdoa semoga keduanya bahagia.“Yanti…nanti ke rumah Om yaa…tapi tunggu setelah Mami Maya mencakar wajah ganteng papa kamu itu, bentar lagi sepupu kamu yang kedua lahir!” Yanti langsung mengangguk sambil tertawa dan mencium pipi Bojo.“Nggak usah di antar ke depan, ntar sopirku lihat dan ngadu lagi sama Sarah, pusink pala birbay…dahhh semua…!” ceplos Bojo.“Siapa juga yang mau nganter elu, udah sono, ntar si Sarah tanya-tanya lagi kemana elu hari minggu seharian kagak pulang. Bojo pun berlalu dan kembali tertawa.Kania heran Aldot tak pulang-pulang dari apartemen mereka, dia malah aseek menemani Yanti belajar, padahal sudah jelang malam.“Kamu nggak pulang, nanti Maya mencari..?”“Maya masih di Surabaya, ibu Joko masuk rumah sakit, Joko dan Kelly juga sudah terbang ke Surabaya dan Maya bilang belum bisa langsung pulang, karena Maya ikut merawat bibinya itu!”“Oh ya udah…!” Kania pun sibuk di

  • Pewaris Tunggal   Bab 316: Pesan Yanti Buat Aldot, Kania dan Sarah

    Tindakan medis darurat langsung diberikan saat sampai di sebuah rumah sakit terdekat, yang ternyata salah satu rumah sakit milik Kanah Group juga, yang selama ini di kelola Maya.Maya ikut masuk ke dalam ruang perawatan, dia menyimpan saja keheranannya dengan kelakuan suaminya itu sejak di mobil tadi.Aldot bolak-balik di ruang tunggu IGD, setelah lebih 20 menitan, ia baru ingat untuk menelpon Kania, lalu menelpon papa dan kedua mami nya.Aldot yang kalut bukan main sudah tak memikirkan lagi apapun resikonya, kepalang basah pikirnya, tuh Yanti cucu ketiga orang tuanya juga.Kania tiba 35 menitan kemudian, dia langsung menangis dan bertanya apa yang terjadi dengan Yanti.“Sabar sayang…Yanti…hanya terluka, moga dia tak kenapa-kenapa!” Aldot menenangkan istri keduanya ini.Brandon tiba 20 menitan setelah Kania, dan kedua istrinya saling pandang saat melihat Aldot yang lagi berpelukan dengan Kania di ruang tunggu.Momi Sandrina mendehem hingga Aldot sadar.“Aldot…kamu sedang apa dengan Ka

  • Pewaris Tunggal   Bab 317: Obrak-abrik Geng Motor

    Saat keluar dari ruangan pemeriksaan ini, terdengar suara seseorang yang ngaku dari komisi perlindungan anak, dia marah-marah karena di larang masuk ke area pemeriksaan.“Saya Rompal dari komisi perlindungan, kalian tak berhak melarang saya, ketiganya harus di bebaskan sekarang juga!” sahut Rompal pongah, hingga 3 polisi yang melarang tadi terlihat kebingungan.“Ada apa?” Aldot yang baru keluar dari ruangan intoregasi pun bertanya.“Heii kamu polisi kan, segera bebaskan 3 anak remaja yang tawuran minggu lalu, mereka masih di bawah umur, kalian tak berhak menahannya, itu melanggar HAM” teriak Rompal pada Aldot.Aldot yang tadinya mau pergi, berpaling. “Hemmm begitu yaa, seandainya yang di bacok kemarin anak kamu dan tewas, apa reaksi kamu?” pancing Aldot dingin.“Tentu mereka atau pelakunya harus di proses hukum tanpa kecuali..?” sahutnya cepat.“Lalu kenapa kamu teriak-teriak ingin mereka di bebaskan?”“Ahhh kalian polisi banyak tingkah, bebaskann atauu kami virrr…Plakkkkk!”“Aduhhhh…

  • Pewaris Tunggal   Bab 318: Berangkat Bertiga ke China

    Dua bulan kemudian pasca meninggalnya Yanti…!Momi Sandrina dan Mami Tiara terlihat memberi nasehat pada Kania dan Maya, sedangkan Aldot sendiri dinasehati langsung ayahnya, Brandon.“Rukun-rukunlah kalian bertiga di sana yaa…dua Mami saja bisa dengan papi kalian, masa kalian tak bisa. Mungkin ini sudah takdir kamu Maya, seperti mami, yakni harus menjalani kehidupan rumah tangga bertiga!” Mami Tiara terlihat memberi nasehat pada Maya dan si imut yang tetap tak lepas kerudung ini hanya mengangguk.Sedangkan Kania juga sedang di nasehati Momi Sandrina, kedua istri Brandon ini seakan sudah kompak, berbagi tugas menasehati dua menantu mereka.“Kania…momi paham, walaupun berat tapi kamu harus menerima kenyataan, Yanti sudah tiada, dia sudah bahagia di alam lain. Sekarang saatnya kamu melangkah ke depan bersama Aldot dan Maya, Momi berharap pengobatan ini lancar dan sukses dan kalian bisa melahirkan cucu-cucu lucu buat Momi dan Mami Tiara juga Papi kalian!”“Iya momi, Kania paham, Kania pel

  • Pewaris Tunggal   Bab 319: Nekat Merantau ke Jakarta

    Sambil membuat pakaian mereka yang hanya beberapa helai, itupun sudah usang dalam tas yang jelek. Sonia dengan berurai airmata menggandeng lengan adiknya yang terlihat membiru kena pukuli istri Bahur tadi siang.Radin tidak menangis, tapi sorot matanya menyiratkan kesakitan dan seakan ada beban yang dia pikul. Tapi dia tak mau mengeluh, hanya mengikuti kemana langkah kakaknya ini berjalan.“Kak…kita mau kemana, Radin nggak sekolah lagi kak?”“Kita ke Jakarta saja dek, nggak usah lagi tinggal di desa ini, siapa tahu kakak dapat kerja, kamu bisa sekolah lagi, kakak juga!” Sonia yang juag terpaksa putus sekolah di kelas 4 SD ini terus menggandeng lengan adiknya berjalan menyusuri jalan desa dan menuju ke jalan raya lintas propinsi.Walaupun Radin berusia 7 tahunan, tapi tinggi badannya sudah hampir setelinga Sonia kakaknya.Tak ada yang iba melihat dua anak kecil kurus dan yatim piatu ini. Pakain mereka pun kucel, bahkan baju Radin masih seragam SD dan sepatu yang sobek di ujungnya.Suda

Latest chapter

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

DMCA.com Protection Status