Semua Bab Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.: Bab 151 - Bab 160

343 Bab

Santi Menghilang.

"Tentu saja, Mas. Sudah ah aku mau pergi sebentar ke pasar, semua barang dapur sudah hampir habis."Santi segera pergi dia tak mau Burhan curiga dan mencegahnya untuk pergi. Dia sudah ada janji dengan dokter jadi harus buru-buru ke rumah sakit."Apa kau tak tau dia pergi kemana, Han?"Burhan menggelengkan kepala, dia memang tak tau dimana Santi pergi. Tadi siang memang ijin ke pasar, tapi sampai sekarang belum kembali juga."Rumah sakit apa kau sudah memeriksa kesana, Mas?"Santi sedang hamil besar, Asma terpikir soal rumah sakit. Siapa tau dia di sana saat ini."Kau benar sebaiknya kita periksa rumah sakit di sekitar sini dan dekat pasar. Kita tak tau, mungkin dia ada disalah satu rumah sakit itu."Burhan dan pak RT segera pergi setelah pamitan pada Asma. Tadi mereka membicarakan tentang pembangunan masjid, ketika tiba-tiba Burhan datang dan mengatakan, kalau Santi belum pulang sejak pergi ke pasar."Kau sudah menghubungi adik iparmu, Han. Siapa tau dia belum tau istrinya hilang."Bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Alam depresi.

Saat sedang memeriksa kamar mereka mendengar keribuatan di belakang. Sepertinya dari gudang, Burhan dan pak RT segera berlari, untuk melihat apa yang terjadi."Gudang ini sejak kapan di kunci. Perasaan tak pernah di kunci, karena tak ada barang yang berharga di dalamnya."Burhan tampak heran, dia berusaha mencari kunci, tapi tak terlihat dimana pun.Brak ...brak ...brak ....Mereka semakin panik, saat keributan itu semakin keras terdengar."Cari alat untuk membuka paksa, Han. Aku curiga ada sesuatu di dalam."Burhan segera berlari mencari alat. Tak lama dia kembali, membawa sebuah Martil cukup besar."Minggir pak RT, biar aku pukul gemboknya. Ada apa sebenarnya di dalam gudang ini."Pak RT segera mundur dan membiarkan Burhan, membuka paksa pintu gudang. Setelah tiga kali pukulan akhirnya gembok itu rusak, mereka segera masuk dan terkejut, saat melihat apa yang ada di dalam gudang."Alam, apa yang terjadi padamu?"Pak RT dan Burhan heran, karena pria itu terikat di sebuah kursi. Dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Kematian Santi

Kedua pria itu berlari menuju ke ruangan gawat darurat. Mereka mencari Santi yang konon berada di rumah sakit karena kritis, begitu menghubungi bagian informasi. Mereka dibawa menemui seorang dokter."Ibu Santi adalah pasien saya sejak tiga tahun yang lalu. Kemarin dia datang lagi dan meminta untuk melakukan operasi."Dokter menjelaskan tentang Santi yang telah menjadi pasiennya."Operasi apa, Dok? Dia sehat-sehat saja. Bahkan sebentar lagi dia akan melahirkan."Burhan berkata dengan bibir bergetar. Dia benar-benar tak percaya, dengan ucapan dokter pria itu."Dia tidak sedang hamil, tapi diperutnya ada tumor ganas. Seharusnya dia operasi tiga tahun yang lalu, karena terkendala biaya dia menundanya."Burhan terkejut dia terduduk lemas, karena tak menyangka adiknya menyimpan rahasia sebesar ini. Sekarang gadis itu terbaring tak berdaya."Dia tak perduli berhasil atau tidak operasinya.. Keinginannya cuma satu, meninggal tanpa penyakit itu."Burhan menangis setelah mendengar ucapan sang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Misteri yang Di Tinggalkan Santi.

"Maaf mas Burhan aku pulang dulu. Insyaallah besok akan datang lagi, untuk mempersiapkan tahlilan untuk Santi."Burhan mengangguk dia menatap kepergian Asma dan Bu RT. Kedua wanita itu yang sedari tadi siang, mengurus masalah pemakaman Santi.Lalu matanya menatap Alam yang masih duduk dibawah pohon mangga. Tangannya sedang memainkan bendera tanda kematian istrinya."Biarkan saja dia. Selagi tidak bikin masalah diluar."Pak RT menarik tangan Burhan, dia takut pria itu lepas kendali. Sedikit atau banyak, Alam terlibat dalam masalah kematian Santi."Dia orang yang paling dekat dengan Santi. Kenapa tak curiga dengan perut istrinya, Pak RT. Kalau dia sedikit perhatian, mungkin nyawa adikku bisa diselamatkan," ucap Burhan lirih."Istifar, Burhan. Jangan suka berandai-andai, bukankah Allah tidak menyukainya."Burhan menarik napas lalu dia memejamkan mata. Mencoba menahan sesak di dadanya."Lagipula saat ini Alam sedang tak baik-baik saja. Dia depresi berat dan hampir gila, itu mungkin hukuma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Musibah Menimpa Asma.

"Burhan kalau kerja yang fokus jangan melamun. Kita tak mau ada pekerja yang kecelakaan, hanya karena salah satunya pekerja melamun.""Siapa yang melamun sih, daritadi juga bekerja dengan serius kok."Burhan terlihat salah tingkah, apalagi saat bersitatap dengan Asma. Wanita itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya."Kalau begitu tolong buat perinciannya, Pak RT. Nanti kita bicarakan soal biayanya. Sekarang saya permisi, ada urusan keluar sebentar."Asma segera berjalan meninggalkan masjid, dia bergegas pulang. Ada beberapa barang yang harus di kirimkan pada resellernya."Mbak ada panggilan dari mbak Carisa. Dia bilang ada sumbangan dari hamba Allah, untuk pembangunan masjid. Tadi mbak Carisa sedang buru-buru, jadi meninggalkan pesan saja."Asma memang sengaja meninggalkan ponsel di rumah. Siapa sangka langsung mendapat dana bantuan, ketika sedang membutuhkan uang untuk pembangunan masjid."Alhamdullilah tepat waktu, Dek. Pak RT tadi bilang kas masjid tinggal sedikit, ternyata a
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Pertemuan Yang Menyakitkan.

"Asma awas ....!"Brak ...."Aduh!"Asma terkejut, saat merasakan seseorang mendorong tubuhnya ketepi jalan. Dia merasakan sakit di pinggang, karena terhempas cukup keras.Kejadian itu terlalu cepat, tapi dia masih bisa melihat tubuh penolongnya. Terlempar cukup jauh, karena tertabrak mobil yang langsung tancap gas."Mas Adam!"Dia berdiri dibantu seorang wanita, lalu menghampiri Adam yang telah berlumuran darah. Wanita itu menangis meminta tolong. Dia tersentak saat merasakan pipinya di belai dengan lembut."Tolong panggil ambulan!"Asma menjadi takut karena tangan Adam yang berlumuran darah. Jatuh dengan lemah setelah menyentuh pipinya."Tolong bantu aku membawanya kerumah sakit."Dua orang pria dengan hati-hati mengangkat tubuh Adam. Lalu menemani Asma menuju ke rumah sakit terdekat."Mbak fokus saja menyetir, agar kita semua selamat."Pria di belakang mengingatkan Asma karena wanita itu terlihat gugup. Dia semakin ketakutan, ketika sampai rumah sakit dan Adam langsung dibawa ke IG
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Akhirnya Adam Keluar Dari Ruang Operasi.

"Iya mbak, ikuti ibumu periksa takutnya ada luka dalam. Mas Adam pasti marah, kalau tau dia tak berhasil melindungimu."Mendengar ucapan Carisa, membuat Asma mau mengikuti perawat, yang membawanya ke sebuah ruangan. Sang ibu terus mendampinginya dari tadi."Syukurlah tak ada luka serius, hanya siku dan telapak tangan saja yang terluka."Ucap Ibu Asma setelah kembali dari memeriksa keadaan Asma."Benarkah dia baik-baik saja. Anakku yang berkorban karena kesialan anakmu itu."Karena ibunya Adam terus menghina anaknya. Membuat ibu Asma marah dan mulai menghajar wanita itu. Hingga berakhir pengusiran keduanya, yang langsung di bawa ke ruang keamanan."Kalian tunggu di sini dan jangan mencoba bikin ribut lagi."Kedua wanita itu terduduk berdampingan. Jelas mereka cemas, tapi tak bisa mengontrol emosinya."Makanya kalau bicara dijaga. Memangnya enak berada disini, tanpa mengetahui kabar Adam yang sedang dioperasi."Ibunya Asma berkata dengan ketus, membuat mama Adam menangis. Dia takut terj
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Keegoisan Mama Adam.

"Dia masih belum sadar, akibat obat bius bekas operasi."Lidya beruntung bertemu Carisa. Dari wanita itu dia tau Adam baik-baik saja sekarang."Lalu mbak Asma, bagaimana keadaannya?"Lidya menarik napas meski dia belum tau apa yang terjadi. Tapi dari raut wajah Asma dia tau kakaknya sangat mencemaskan Adam."Dia baik-baik saja, Mbak. Hanya ibu minta dicarikan tukang pijat, agar tubuh mbak Asma tak terkejut karena kecelakaan itu."Lidya menarik napas lalu dia menatap Carisa. Ada sesuatu yang ingin dia tanyakan, tapi takut Carisa marah."Ada apa menatapku begitu?"Carisa bertanya, karena dia melihat Lidya seperti terlihat ragu-ragu."Aku hanya heran saja, kalau mas Adam pergi keluar kota selama ini. Lalu bagaimana bisa, dia berada ditempat yang sama dengan Mbak Asma?"Mendapat pertanyaan Lidya, Carisa hanya diam saja, bagaimana mau bilang, kalau Adam mengikuti wanita itu karena terlalu rindu."Apa karena dia belum bisa melupakan mbak Asma. Kalau iya, kenapa tak menunjukan wajahnya?"Men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Adam Menghilang.

"Datanglah mbak, temui mas Adam, kasihan dia."Asma terdiam dia tak merespon ucapan Carisa. Dia takut kedatangannya akan semakin membuat runyam, masalah antara Adam dan ibunya."Maaf mbak Carisa, saya tidak bisa datang sekarang, semoga mas Adam segera sembuh."Carisa menarik napas, dia tak bisa memenuhi janjinya pada Adam. Untuk membawa Asma menemui pria itu."Tapi mas Adam butuh dirimu, mbak. Kali ini saja tolong temui dia, anggaplah sebagai balas budi atas kebaikannya selama ini padamu."Asma menarik napas mendengar ucapan Carisa. Apa yang dia takutkan selama ini terjadi juga, Carisa dan Adam meminta balas budi telah membantunya."Apa yang kau inginkan mbak Carisa? Tubuhku atau harga diriku, seperti permintaan ibumu?"Carisa terkejut, dia tak terpikir soal perasaan Asma. Tadinya dia hanya ingin Asma menemui Adam, yang sedang berada di masa terendah dalam hidupnya.Dreet ....Carisa terkejut saat mendengar suara dari ponselnya. Setelah dilihat ternyata dari ibunya."Apa, mas Adam tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Cinta Yang Terpendam.

"Kasihan dia terlihat putus asa. Dengan kaki cacat begitu, tentu mati adalah pilihan tepat untuknya."Asma hendak bertanya pada seorang pedagang asongan, ketika mendengar dua orang wanita sedang berbicara di pinggir jalan."Dimana kalian melihat orang cacat itu?"Asma segera turun dan bertanya pada kedua wanita itu, yang langsung menunjuk ke arah jembatan."Hai, tapi dia ...."Wanita itu tak melanjutkan ucapannya, karena Asma keburu naik ke mobil dan melaju menuju ke jembatan."Sepi tak ada apapun disini."Asma berkata pelan dia turun dan melihat kebawah jembatan. Tapi tetap sama saja, sepi seperti tak ada kejadian apapun."Kau dimana mas? Tolong jangan buat aku takut."Asma menangis, dia berjalan kesana-kemari mencari keberadaan Adam. Disaat sudah putus asa, dia melihat keramaian di sebuah warung. Bergegas dia berlari menghampiri, airmatanya tumpah saat melihat Adam keluar dari warung dengan tertatih."Mas Adam!"Adam terkejut karena mendengar suara wanita yang dia rindukan. Dia terp
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
35
DMCA.com Protection Status