Ketakutan dan sakit yang tak terbayangkan melanda dirinya saat Arvy semakin kejam padanya. Setiap serangan yang dia terima terasa seperti pukulan yang melukai tidak hanya tubuhnya, tetapi juga hatinya yang hancur.Meskipun tubuh Vanilla rapuh, kekuatan dalam dirinya yang tersisa mendorongnya untuk bertahan. Dia mencoba menangkup wajah Arvy dan menbuatnya tersadar, meskipun Arvy dalam keadaan yang sudah mabuk. Setiap tarikan nafasnya penuh dengan rasa sakit yang tak terlupakan.“Arvy, apakah ini akan membuatmu puas jika menyakitiku? Apakah dendammu akan terbalaskan jika melakukan ini padaku?” “Ya, kau merusak tubuhku, jadi aku harus merusakmu!” geram Arvy.“Baiklah, lakukan semaumu,” jawab Vanilla lirih dan hal itu membuat Arvy semakin tak terkendali.Vanilla menganggap bahwa ini semua mungkin sebagai balasan untuknya yang telah membuat Arvy buta.Hingga akhirnya Vanilla tak lagi melawan dan membiarkan Arvy menyentuhnya hingga pria itu bisa menuntaskan semua hasrat dan dendamnya menj
Read more