Malam mulai larut, Welas masih belum bisa tertidur juga. Welas masih saja terbayang pada Tama, lelaki yang diam-diam dicintainya.'Kalau saja aku lebih dahulu mengenal Tama daripada Kyana, aku yakin Tama akan lebih memilihku untuk jadi pasangan hidupnya,' bathin Welas. "Welas, panggil Bu Eka datang mendekat ke kamar Welas.""Eh..Mama," jawab Welas sambil tersenyum dan memeluk Bu Eka."Sayang, kamu kenapa belum tidur? Inikan sudah mulai larut," ucap Bu Eka."Entahlah Ma, semenjak sore tadi, aku masih saja teringat pada Tama, "jawab Welas."Tama...?""Bukankah Tama adalah orang yang dulu kamu sukai? Lantas, kamu kenapa masih suka pada dia? Diakan sudah menikah," ucap Bu Eka.Welas tersenyum, dia ingin berbagi berita bahagia pada Mamanya. "Kamu kenapa jadi senyum sendiri Welas?" tanya Bu Eka."Mama, semenjak aku pertama kali melihat Tama, jujur, sampai saat ini hatiku tidak bisa berpaling darinya. Bahkan sekarang, aku telah membuat satu rencana agar Tama bisa lebih dekat denganku. Kemu
Read more