ADNAN“Puas kamu, Hah! Pergi sana atau aku akan mengirim informasi pada Jim biar kau ditendang sekalian!” Setelah kepergian Lestari, aku meluapkan amarah pada Ela. Perempuan tak tahu malu ini sudah keterlaluan. Dia yang menciptakan salah paham di antara kami. Andai Ela tak pernah ke toko, pasti takkan ada kejadian ini. Harusnya tadi kubiarkan saja dia jatuh, pasti keadaan berbalik dari yang tadi. “Oalah ada pacarmu, toh? Hmm, seleramu benar-benar sudah jatuh, ya. But, baguslah jadi gak ada yang menyaingi kecantikanku sebagai wanita yang pernah menjadi istri Adnan Saputra. By the way, maafkan aku, dong, Sayang, jadinya kalian salah paham. Aku gak ada niat menghancurkan hubungan kalian, loh!” Ela bicara tanpa merasa bersalah. Lama-lama emosiku pada wanita ini bisa tak terkendali. Dia harus dihentikan agar tak jadi duri dalam hubunganku dengan Lestari atau wanita manapun. Kehadirannya adalah bahaya luar biasa bagi masa depanku. “Aku tak tahu apa motivasimu datang ke sini. Ingat satu
Baca selengkapnya