Semua Bab WAJAH ASLI ISTRI BARUKU : Bab 91 - Bab 100

135 Bab

MENGAMBIL HAK ASUH

ADNAN“Pakailah ini!” perintahku dengan meyodorkan satu kotak merah yang permukaannya dilapisi kain beludru. Di dalam sana ada sebuah cincin tanda ikatan pertunangan.. “Ini dapat jadi bukti bahwa kita memang sudah bertunangan. Pakailah!” Mau tak mau Lestari menyematkan perhiasan itu di jarinya. Sudah kuduga pasti pas sebab ukuran jarinya tak jauh beda dengan ukuran jari manis Rida dan Ela. Intinya aku sudah berpengalaman dalam memilih cincin untuk wanita. Cincin tunangan itu kubeli kemarin setelah pembicaraan dengan Lestari beres.. Saat itu aku pulang lebih cepat dari jadwal karena memang mau ke toko perhiasan. “Terima kasih ini bagus sekali. Saya jadi gak enak merepotkan pak Adnan. Ini pasti mahal sekali’kan. Aduh saya beneran jadi gak enak.” Sebenarnya aku benci dengan perkataan seperti itu. Dipikir memangnya apa yang merepotkan. Bahkan memberikan semua yang dia butuhkan pun aku tak merasa direpotkan. Namun, aku menahan diri dari berdebat. Biar sajalah, anggap sikap seperti itu
Baca selengkapnya

TERHARU

ADNAN“Saya sudah titip pesan pada pengacara saya untuk menyelidiki dengan tuntas jika terjadi sesuatu yang buruk pada kami. Abang pasti paham apa akibatnya kalau berurusan dengan hukum.. Bahkan yang akan masuk penjara bukan hanya satu, tapi sekeluarga dengan tuduhan bekerjasama dalam kejahatan!” Wajah pria itu memerah, rahangnya mengeras. Aku tahu ia sangat marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. “Jadi, apa mau kalian?” Pertanyaan itu adalah tanda kekalahan sang preman. Ketegangan meliputi ruang depan rumah keluarga suami Lestari. Ada helaan kasar dan derak jari yang ditekan kuat dari arah lelaki di depanku. Ia tentu tak bisa terima begitu saja tentang keinginan kami membawa Difa. Menurut Lestari, diambilnya Difa bukan semata-mata karena rasa sayang. Ada hal lain di balik semua itu. Mereka ingin mengelola harta warisan suaminya yang jatuh pada Difa. Mungkin kalau anak itu diurus ibunya, pihak keluarga tak bisa ikut menikmati. Masih menurutnya, selama ini suaminyalah yang banting
Baca selengkapnya

PERNIKAHAN KETIGA

ADNAN Tangisan semakin kencang kala nenek Difa ikut memeluk mereka. Kini, ruangan ini dipenuhi suara – suara memilukan. Setelah reda barulah pembicaraan dilanjutkan. Kami pun membahas tentang kebolehan keluarga menjenguk Difa. Untuk menjamin tak ada penculikan lagi, aku mensyaratkan tak boleh dibawa pergi meski sehari sebelum anak itu besar. Difa menolak saat nenek dan pamannya hendak meraihnya. Mimik ketakutan tampak jelas di sana. Aku jadi berpikiran negatif anak ini sering diperlakukan kasar. Awalnya ingin kusampaikan, tapi urung. Lebih baik tak memperpanjang masalah agar cepat kelar urusan ini. Kalaupun benar Difa sering diperlakukan buruk hapus saja dengan kasih sayang ke depannya. Biarlah itu jadi urusan mereka dengan Tuhan. Akhirnya momen paling ditunggu tiba. Kami pulang dengan kemenangan. Mendung yang menggelayuti hidup Lestari, kini menghilang. Binar-binar ceria pun telah tampak di wajahnya. Keceriaan Lestari tentu berefek pada hubungan kami. Jalanku untuk menyandingny
Baca selengkapnya

HAMIL

“Sialan kau Jim! Mengapa tak mengangkat telponku? Kau pikir bisa membuangku begitu saja setelah puas menikmati tubuh ini, hah!” Sudah seminggu Jim tak bisa dihubungi. Lelaki pengecut itu sepertinya berencana membuangku. Ini tak boleh dibiarkan. Aku tak mau jadi sampah jalanan. Suami tak punya, selingkuhan kabur yang berkonsekuensi transferan dihentikan.Bagaimana aku bisa bergaul dengan kaum sosialita kalau jatuh miskin? Oh, tidak! Ela tak boleh jatuh martabatnya. Aku harus mencari cara agar Jim menikahiku. Kalau tetap tak bisa berarti harus cari mangsa baru. Tapi siapa?Hammm! Aku, sih inginnya Afgan, tapi sepertinya sangat sulit ditaklukan. Takut juga berurusan dengan lelaki angkuh itu. Sudahlah mending cari yang lain.Rida sialan! Mengapa kau selalu memiliki yang aku inginkan? Mengapa hidupmu seberuntung itu.Arrgh!Kuacak rambut yang membuat penampilan seperti gembel tak mandi setahun. Iyalah sampai sore ini aku belum mandi. Sedang nyaman rebahan sebab perut mual, kepala pusing b
Baca selengkapnya

TETAP CETAR

Rupanya dia membuka blokiranku. Huh, rindu juga dia. Dasar munafik! Pesona Ela tak mungkin semudah itu dilupakan sebab terlalu luar biasa.Oh, shit! Ternyata undangan pernikahan!Kurang ajar sekali pamer padaku. Oh, jadi ingin menunjukan kalau dirinya sudah laku? Huh, mana selera perempuannya burik begitu. Pantasnya jadi pembantu bukan nyonya Saputra.Tunggu! Pasti, dong Adnan mengundang keluarga Jim. Aku berseru dengan kata yes saat terbersit ide brilian.Jim, aku akan menunggumu di pesta. Biar kuberitahu dunia seperti apa hubungan kita. Kalau perlu aku akan konfersi pers untuk menyiarkan kabat kehamilan ini.Dan, ini juga kesempatan bertemu calon mertua. Dia pasti senang akan dapat cucu sebab menantunya alia Cindy belum hami sampai saat ini.Ela, oh, Ela! Keberuntungan kembali menyapamu kali ini. Kamu memang keren.Hai, bocah, dengar, ya jangan nyusahin mama. Ayo kerjasama biar kamu jadi pewaris harta keluarga Pratama.*Pada pesta pernikahan Adnan dan Lestari aku tampil cetar memba
Baca selengkapnya

MAU IKUT?

Baiknya tak jadi, deh. Aku takut dia penyuka sesama jenis. Gaya gemulainya itu, loh. Dan, dia tak bawa pasangan wanita. Hohoho mending kabur. Oke, pria yang brewokan itu saja. Terlihat macho dan perkasa. Pasti hebat di ranjang. Hmm, otakku langsung liar. Ish, kenapa akhir-akhir ini aku jadi makin binal. Eh, what si brewok menghampiri si klimis. Oalah, mereka itu pasangan kekasih sepertinya. Duh, perutku langsung memberontak ingin keluar isinya. Nak, diam, dong. Bantu mama kerja cari papa. Jangan bikin mamamu mual. Aku elus sebentar perut untuk meredakan rasa yang hampir saja membuatku lari ke toilet. Seleraku menggoda para pria langsung runtuh seketika. Aku pun memutar badan dari kerumunan mereka, lalu mencari tempat duduk yang pas untuk memerhatikan Jim. “Boleh gabung?” Eh, bangsat! Kenapa cowok bajingan ini mendekatiku lagi. Rupanya hukuman dari keluarga sudah berakhir jadi bisa berkeliaran lagi cari mangsa. “Lama tak jumpa, Sayang. Kamu masih saja seksi dan menggodaku,” bisi
Baca selengkapnya

AKTING TERBAIK

Kevin diam, tapi aku yakin dia setuju dengan rencana ini. Ia pasti ingin namanya bersih kembali. Menurut Adnan, Jim dan Kevin itu saingan dari dulu. Maka mengadu domba mereka adalah jalan menuju kesuksesanku. Aku pura-pura ke toilet. Aku yakin Jim akan mengikuti. Dia pasti ingin membungkam sekingkuhannya ini. Dan tentu akan membuat janji-janji manis lagi. Setelah melepas hajat, aku segera keluar toilet. Dan hohoho di ujung lorong sudah berdiri ayah bayiku. “Rindu padaku?” tanyaku saat jarak kami sudah sangat dekat. Ia tak berkata, malah membawaku ke tempat lebih tersembunyi. “Mengapa memblokirku lagi, Sayang. Mau membuangku, ya. Apa kau tak rindu malam-malam indah kita?” Jim tak bicara. Ia seperti sedang menyusun kata untuk mengatakan hal penting. Barulah setelah sekian detik diam, mulutnya terbuka. “Aku akan memberimu sepuluh miliar. Anggap sebagai ucapan maafku. Kita tak bisa melanjutkan hubungan ini.” Kata-katanya seperti batu yang dilempar ke dalam cerukan hatiku. Lalu, men
Baca selengkapnya

VIRAL

“Sepertinya jangan, kita pulang saja. Lihatlah suasana pesta mantanmu jadi ricuh, ” usul Kevin dengan suara tak terlalu pelan. Mungkin karena suasana ramai jadi harus berlomba dengan kegaduhan. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Benar saja apa kata Kevin. Suara teriakan Cindy masih terdengar meski orangnya sudah tak terlihat. Keluarga Pratama satu per satu keluar ruangan. Dan, orang-orang saling membicarakan kejadian ini. Sudah tak berbisik lagi, tapi terang-terangan. Satu hal lagi yang tak kalah nengerikan, para tamu undangan mengarahkan pandangannya padaku. Melihat hal itu, nyaliku ciut juga. Kurapatkan tubuh pada Kevin agar dia mengerti bahwa mantan selingkuhannya ini butuh perlindungan.. “Bawa aku keluar dari sini, cepat!” pintaku. Tak mungkin saat ini masih berada di pesta. Bisa-bisa aku akan jadi bahan tontonan manusia. Bahkan lebih mengerikan dicibir dan direndahkan. Kevin memapahku menuju pintu keluar. Di bawah tatapan sinis orang-orang, aku melangkah. Rasan
Baca selengkapnya

TAWARAN

Pria dan wanita itu saling pandang, lalu kembali mengarahkan wajahnya padaku. Menurut prediksiku tuan Pratama telah menerima, tapi istrinya belum. “Kita buat kesepakatan. Kami akan menjamin hidupmu dengan kemewahan, tapi hubunganmu dengan Jim harus berakhir. Setelah anak itu lahir, dia akan menjadi anak Cindy.” Kata-kata nyonya Pratama seperti palu yang menghantam dadaku. Jadi, ini maksud sesungguhnya aku dipanggil. Kurang ajar sekali mereka berani mempermainkanku. “Maaf, saya tidak bisa menerima kesepakatan itu. Saya takkan menyerahkan anak ini pada siapapun. Kalau Anda tak bisa menerima saya, tak apa, saya akan membesarkannya sendiri. Saya masih muda dan bisa bekerja!” gertakku. Kalian harus tahu bahwa Ela tak mudah diperdaya. Enak saja mau menyingkirkanku, lalu mengambil bayinya. Aku tidak sebodoh itu. “Lalu, apa maumu?” tanya tuan Pratama. “Saya ingin anak ini punya status yang jelas. Saya takkan menjual anak pada siapapun. Kalau memang tak diterima, tak apa, biar saya besar
Baca selengkapnya

PENGKHIANATAN MASA LALU

CINDY Pria yang kupuja ternyata pendusta. Jim memang bajingan. Rupanya dirinya tak benar-benar berubah. Selihai itukah ia memperdayaku setahun lamanya? Atau aku yang terlampau tolol telah percaya kembali padanya? Ini mungkin yang disebut buta karena cinta.Kata maaf hanya polesan bibir belaka. Mengapa aku begitu bodoh percaya pada mulut manisnya. Hingga saat sadar akan tipu daya, semua telah terlambat. Sebucin itu aku padanya. Bahkan, mereka tiap saat melakukan hubungan laknat. Aku tak bisa menerima kenyataan kini wanita binal itu mengandung anak Jim. Keputusanku telah bulat, cerai. “Kita tak harus cerai, Cin. Kita perbaiki segalanya dari awal. Aku akan berubah!” terang Jim yang terus berusaha meyakinkanku. Aku menepis kasar tangan Jim yang hendak menyentuh pundak. Memperbaiki apa setelah tidur dengan wanita lain setahun lamanya. Hanya perempuan bodoh yang bisa memaafkan kelakuan bejat itu. Lelaki bukan hanya Jim di dunia ini. Aku masih muda dan bisa mendapat yang lebih segalanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status