Baiknya tak jadi, deh. Aku takut dia penyuka sesama jenis. Gaya gemulainya itu, loh. Dan, dia tak bawa pasangan wanita. Hohoho mending kabur. Oke, pria yang brewokan itu saja. Terlihat macho dan perkasa. Pasti hebat di ranjang. Hmm, otakku langsung liar. Ish, kenapa akhir-akhir ini aku jadi makin binal. Eh, what si brewok menghampiri si klimis. Oalah, mereka itu pasangan kekasih sepertinya. Duh, perutku langsung memberontak ingin keluar isinya. Nak, diam, dong. Bantu mama kerja cari papa. Jangan bikin mamamu mual. Aku elus sebentar perut untuk meredakan rasa yang hampir saja membuatku lari ke toilet. Seleraku menggoda para pria langsung runtuh seketika. Aku pun memutar badan dari kerumunan mereka, lalu mencari tempat duduk yang pas untuk memerhatikan Jim. “Boleh gabung?” Eh, bangsat! Kenapa cowok bajingan ini mendekatiku lagi. Rupanya hukuman dari keluarga sudah berakhir jadi bisa berkeliaran lagi cari mangsa. “Lama tak jumpa, Sayang. Kamu masih saja seksi dan menggodaku,” bisi
Baca selengkapnya