Semua Bab Misteri di balik cinta Alika: Bab 71 - Bab 80

117 Bab

Part 71. Keinginan Bram

"Jangankan bertemu, mungkin dengar kabarmu saja Bu Alika sudah tidak mau. apa kamu lupa hal keji apa yang kamu lakukan kepada Alika?" tanya Joko. "Sudahlah ini makannya, malas juga meladeni orang gila, ayo Jo keluar." ajak Joko."Ayo Jok," jawab Jojo. Kemudian mereka berdua meninggalkan kamar Salma. setelah meletakan makanan untuk Salma dengan kasar. "Ahh... kenapa nasibku jadi seperti ini, maafkan aku Alika," gumam Salma. Dari pagi, siang sampai malam Salma selalu menghabiskan waktunya dengan berbaring. ***Sementara itu dibelahan kota lainnya,tepatnya di rumah Alika. malam tadi entah mengapa Alika merasakan tidur yang begitu nyenyak. Pagi ini di rumah Alika, Alika baru saja keluar dari kamar mandi. Alika tersenyum ketika melihat wajah tampan Raka masih terlelap di ranjang. Ya. malam ini Alika menghabiskan waktu bersama Raka. Alika melangkahkan kakinya ke arah ranjang dan duduk didekat Raka. Merasakan ada pergerakan kecil. Raka langsung mengerjapkan matanya. "Hmmm... sudah ba
Baca selengkapnya

Part 72. Kematian Salma

Tenang Raka, abaikan perasaan ini. sekarang yang paling penting kamu harus tetap provesional dalam bekerja," gumam Raka. Raka masuk ke dalam mobil. kemudian Raka membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, menuju ke restoran milik Bram.Dua puluh lima menit kemudian, Raka memarkirkan mobilnya di parkiran restoran. Raka keluar dari mobil. Saat masuk ke dalam restoran. Raka melihat restoran itu sedang ramai dengan pengunjung. "Siang Pak," sapa seorang pelayan yang lewat di depan Raka. "Siang juga, Ri, Pak Irawan ada?" tanya Raka. "Ada Pak, di ruangannya." jawab Riri. "Oke," jawab Raka. Raka kemudian melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Pak Irawan. Raka menghentikan langkahnya tepat di depan pintu. Tok... Tok... Tok... Raka mengetuk pelan pintu ruangan Pak Irawan. tidak lama kemudian terdengar suara Pak Irawan dari dalam yang memintanya untuk langsung masuk. "Siang Pak," sapa Raka ketika pintu sudah dibuka. "Siang juga Pak Raka," jawab Pak Irawan. Pak Irawan langsung berdiri
Baca selengkapnya

Part 73. Kamu datang ke rumah

"Mau keliling komplek saja Bi, biar kaki lemas. soalnya sudah berbulan-bulan cuma kelilingnya disekitar rumah sakit saja," jawab Alika. "Oh iya siap Neng. nanti Bibi temani." jawab Bi Mun. Alika mengalihkan pandangannya ke arah jam di dinding, yang baru menunjukan jam setengah tiga siang. "Makasih ya Bi, nanti jam setengah empat saja ini kan baru setengah tiga," ujar Alika. "Iya siap Neng, kalau begitu Bibi turun dulu ya Neng," pamit Bi Mun. "Iya Bi, nanti Alika juga turun." jawab Alika. Kemudian Alika berjalan ke arah ranjang dan duduk diranjang. Alika mulai melahap buahnya sampai habis. selesai makan buah Alika memilih untuk membaringkan tubuhnya dengan memainkan ponsel. Ting... Ponsel Alika berbunyi tandanya ada yang mengirim pesan. Alika membuka pesan yang dikirim oleh Raka. (Al jangan lupa makan buahnya sampai habis ya, biar cepat sembuh.) isi pesan yang dikirim oleh Raka. (Iya Rak,) balas Alika. (Aku pulang jam setengah tujuh nanti, kalau lapar makan dulu saja.) pesan
Baca selengkapnya

Part 74. Selalu terdahului

"Kenapa Rak?" tanya Bram yang melihat raut wajah Raka kebingungan. "Tidak apa-apa Pak, jadi beneran Bapak membutuhkan tenaga kerja di kantor?" tanya Raka."Ya beneran lah Rak, masa saya bercanda." jawab Bram. "Baik Pak." ujar Raka. "Oke saya rasa cuma itu yang ingin saya sampaikan kepadamu," ucap Bram. "Iya baik Pak, saya terimakasih." jawab Alika dengan jada semangat. Setelah itu Bram berdiri dari duduknya dan berjalan masuk ke arah dapur. setelah kepergian Bram. Alika memegang tangan Raka. "Kamu lihat kaya ada yang aneh apa ngga sih sama Bram?" tanya Alika. "Iya sedikit, tapi apa ya?" tanya Raka. "Ya aku juga ngga tahu, malah kamu nanya balik sama aku," jawab Alika. Tidak lama kemudian terdengar langkah kaki kembali ke ruang tamu. Alika dan Raka langsung mengalihkan pandangannya ke arah suara. Alika langsung menjauhkan dirinya dari Raka. ketika melihat Bram kembali dengan membawa nampan berisi dua cangkir kopi. "Jadi kamu sudah membicarakan semuanya Rak?" tanya Bram. "Iy
Baca selengkapnya

Part 75. Rencana Bram

(Rak, besok kamu di sana siapkan tempat yang romantis ya, untuk makan malam berdua untukku dan Alika,) isi pesan dari Bram. Raka menarik nafas panjang dan mengadahkan kepalanya. lagi-lagi Raka tertikung oleh Bram, dulu Raka juga pernah suka kepada wanita tetapi selalu Bram yang mendahuluinya.Raka mengentik beberapa kata dan mengirimkan balasan untuk Bram. lima menit kemudian Raka berdiri dari duduknya dan memilih untuk masuk ke rumah. Sementara itu Alika yang sedang berada di dalam kamar. Alika sedang bingung mau memakai baju yang mana. "Kira-kira apa yang mau Raka katakan ya besok kalau sedang jalan-jalan berdua?" gumam Alika. Tanpa Alika sadari, wajahnya memerah memikirkan kalau Raka akan mengatakan cinta kepadanya. tidak dapat dipungkiri Alika mengharapkan kata-kata itu keluar dari Raka. Setelah berpikir cukup lama akhirnya Alika memutuskan untuk memakai, dres warna lemon dengan bagian bawah mengebang dan bagian atas pas badan. Alika membiarkan rambutnya tergerai. Alika juga
Baca selengkapnya

Part 76. Pertanyaan Alika

Raka melangkahkan kakinya mendekat ke arah Alika yang sedang berada di dapur. "Al," panggil Raka."Iya Rak ada apa?" tanya Alika dengan membalikan badannya melihat ke arah Raka yang berada di belakangnya. "Aku baru saja dapat panggilan dari Bram. dan dia memintaku untuk datang ke kantor," jawab Raka. "Loh kok ke kantor sih, bukannya kemarin sudah bilang kalau kamu sudah libur kan?" tanya Alika."Iya itu memang benar, tapi tadi bilang katanya ada beberapa barang yang ingin dia tanyakan," jawab Raka. "Ya sudah kalau emang begitu jangan lama-lama di luar ingat besok berangkat pagi," pinta Alika. "Iya, kalau gitu aku pamit dulu ya," pamit Raka dengan mengusap pucuk kepala Alika. "Iya hati-hati," jawab Alika. Kemudian Alika ikut mengantar Raka sampai di depan rumahnya. Raka membawa mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan rumah Alika. Setelah mobil Raka sudah tidak lagi terlihat. Alika membalikan badannya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Alika membawa baran
Baca selengkapnya

Part 77. Persiapan

"Oh iya Rak, sudah lebih dari dua bulan. Mami Salma ngga pernah nelepon biasanya kan sebulan sekali pasti minta uang, Kira-kira kemana ya Rak, Mami Salma?" tanya Alika. Uhuk... Uhuk... Mendengar pertanyaan Alika. Raka langsung terbatuk. "Ini minum dulu," perintah Alika dengan memberikan gelas berisi air putih kepada Raka. "Makasih Al," ucap Raka. "Sama-sama. lagian kamu kenapa juga malah batuk?" tanya Alika. "Ya ngga tahu, kaget aja kenapa kamu tiba-tiba nanya setan berwujud manusia itu," jawab Raka. "Ya bukan begitu Rak, meski Mami dulunya seperti itu. tetapi Mami lah orang satu-satunya yang mau merawat aku di saat aku sendiri tidak mendapatkan kehangatan dari kedua orang tua kandungku," ujar Alika. "Hmm...." Raka hanya bisa bergumam. Raka tidak mungkin juga memberi tahu Alika yang sebenarnya, kalau sampai Alika tahu pasti akan bertambah besar rasa bencinya kepada Bram. Dan yang parahnya lagi Alika juga akan meninggalkannya. Raka menggaruk tekuk lehernya. "Al," panggil Rak
Baca selengkapnya

Part 78. Melelahkan

Alika hanya tersenyum samar mendengar gumaman Raka. Alika merasakan ranjangnya bergerak dan tidak lama kemudian terdengar langkah kaki yang menjauh. Tepat jam tiga kurang lima menit Alika duduk. Alika memgumpulkan sisa-sisa nyawanya yang belum terkumpul semuanya.Klek... Alika mendengar pintu kamar mandi dibuka. Alika mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi dan melihat Raka keluar dengan rambut yang basah."Sudah?" tanya Alika. "Iya sudah, sekarang kamu gantian yang mandi biar nanti tidak tertinggal pesawat," perintah Raka. "Iya ini juga mau mandi," jawab Alika. "Mau mandi bareng ngga?" tanya Raka dengan nada menggoda. "Ngga-ngga nanti jadi lama, aku mandi sendiri aja," jawab Alika. Alika langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi. tidak lupa Alika langsung menguncinya dari dalam, Alika takut kalau Raka tiba-tiba masuk. Sementara itu di luar. Raka sedang menertawakan tingkah Alika. Raka berjalan ke arah lemari dan mengeluarkan bajunya. Raka memilih untuk menunggu
Baca selengkapnya

Part 79. Aku mencitaimu

"Ya biarin kan nanti juga ditaroh di dalam," ujar Raka. "Ngga ahh Rak, aku mau sendiri saja." jawab Alika. Alika masuk ke dalam kamar mandi. saat pintu akan ditutup tiba-tiba Raka berlari dan menahan pintunya."Rak, kenapa?" tanya Alika. "Aku ikut," kekeh Raka. Alika menarik nafas panjang. kalau Raka sudah seperti itu Alika tidak bisa menolaknya. akhirnya Alika mengalah dan membiarkan Raka untuk masuk. Tiga puluh lima menit kemudian Alika keluar dari kamar mandi terlebih dahulu. Alika berjalan ke arah lemari. siang ini Alika memakai dres pas badan warna biru langit. Alika juga menyapukan make up tipis ke wajahnya. saat sedang mengeringkan rambutnya, Raka keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang masih basah, dan wajah ya semringah. Dengan handuk yang melilit dibadannya, Raka berjalan mendekat ke arah Alika yang sedang di meja rias. Raka menundukan badannya dan menempelkan dagunya dipundak Alika. "Makasih yah," ucap Raka. Alika mengangkat kepalanya dan melihat ke arah b
Baca selengkapnya

Part 80. Aku melamarmu

"Mau berangkat jam berapa nanti?" tanya Alika mengulangi pertanyaannya yang tadi. Raka mengalihkan pandangannya ke arah jam dipergelangan tangannya. kemudian Raka menjawab "Ya sudah kamu siap-siap, nanti kita berangkat,"."Iya, aku masuk dulu ya," pamit Alika. Kemudian Raka kembali berdiri mematung setelah Alika masuk ke dalam. pikiran dan hati Raka kembali berperang.Sementara itu di dalam kamar Alika baru saja masuk ke dalam kamar mandi. dua puluh menit kemudian Alika keluar. Alika melihat Raka masih berdiri di balkon kamarnya. untuk acara malam ini, Alika memakai dres warna biru dengan panjang selutut, dengan bagian bawahnya mengembang. Alika membiarkan rambut panjangnya tergerai. Alika memoleskan make up sedikit tebal dari biasanya, Alika sengaja karena ini adalah momen langka Alika pergi berdua dengan Raka di tempat yang berbeda. "Rak." panggil Alika. Raka yang mendengar suara Alika langsung membalikan badannya. Raka menatap ke arah Alika dari atas sampai bawah. 'Kenapa ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status