Home / Pernikahan / Misteri di balik cinta Alika / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Misteri di balik cinta Alika: Chapter 51 - Chapter 60

117 Chapters

Part 51. Aku tunggu malam ini

Alika membenarkan bajunya yang sedikit berantakan. dan berjalan menjauh dari Bram. "Gadis bodoh." gumam wanita yang sejak tadi melihat ke arah Alika dan Bram yang berpelukan. Bram masih terdiam mematung dengan menatap ke arah punggung Alika yang menjauh. Bram menarik nafas panjang dan melangkahkan kakinya meninggalkan restoran. "Mungkin jika aku menjadi Alika, aku juga akan melakukan hal yang sama," gumam Bram. Bram membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke kantornya. sementara itu di parkiran restoran Rara sedang kesal karena Bram pergi tanpa mengajaknya. "His... selalu seperti ini." geram Rara. Kemudian Rara berjalan ke arah parkiran mobilnya. Rara membawa mobilnya dengan kecepatan sedang mengikuti mobil Bram. Sementara itu Alika di dalam restoran sedang duduk melamun memikirkan hal yang baru saja dirinya lakukan kepada Bram. Alika tidak tahu ini benar atau tidak tetapi di hati kecil Alika mengantakan itu harus dirinya lakukan. Alika kembali melanjutkan pekerja
Read more

Part 52. Klub malam

"Aku tunggu jam delapan nanti," ucap Bram. "Iya baik Bos." jawab Raka. Kemudian Bram mematikan sambungan teleponnya. Raka menyimpan ponselnya ke dalam saku celana.Raka berjalan kembali ke arah Alika duduk. Raka mendudukan badannya di kursi samping kiri Alika. Melihat Raka kembali Alika mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah Raka. Alika meletakan ponselnya ke meja. "Bagaimana?" tanya Alika. "Dia mau ketemu kamu malam ini juga dan kamu di tunggu jam delapan," jawab Raka. Alika melihat ke arah jam dipergelangan tangannya sudah menunjukan jam setengah tujuh malam. kemudian Alika menganggukan kepalanya."Ya, aku siap-siap dulu. kamu temani aku malam ini, cukup tunggu saja tidak perlu ikut menemui Bram," pamit Alika. "Iya." jawab Raka. Kemudian Alika berjalan masuk ke rumahnya. sedangkan Raka memilih duduk di gasebo. Raka menyeruput kopi yang sudah mulai dingin. Sementara itu Alika yang berada di dalam kamar baru saja selesai mengganti bajunya. kali ini Alika memakai kaos wa
Read more

Part 53. Apa kamu punya rasa

Tring... Tring... Ponsel Bram terus berdering. Bram terus saja memejamkan matanya karena terasa dunianya berputar. Untung saja ada seorang pelayan di klub malam itu yang masuk, dan pelayan itu memberitahu kondisi Bram kepada si penelepon. Tap... Tap... Tap... Terdengar langkah yang berlari mendekat ke arah pelayan klub, yang sejak tadi di minta untuk menunggui Bram."Aduh kok bisa sampai seperti ini?" tanya Raka dengan nada panik. "Maaf Pak kami juga kurang tahu saat saya datang ke sini sudah seperti ini," jawab pelayan klub. "Huufftt... bantu saya membawanya ke mobik," perintah Raka. Kemudian Raka di bantu oleh pelayan tadi membawa Bram. keluar dari klub, setelah berhasil memasukan Bram ke dalam Raka membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Bram. "Sudah lama Bos tidak datang ke klub, kenapa sekarang datang lagi ke klub," gumam Raka. Di dalam mobil saat Bram sudah sadar tidak henti-hentinya memanggil nama Alika dan meminta maaf. Raka sesekali melihat ke arah B
Read more

Part 54. Menemani Alika

"Iya nanti malam masuk kamar lagi," jawab Raka yang membuat pipi Alika merona. Entahlah saat dirinya berada di dekat Raka, berbeda sekali saat berada di dekat Bram. Alika menjadi sering malu-malu tetapi jika jauh dari Raka, Alika merasakan rindu.Raka mengambil kopi buatan Alika dan menyeruputnya. siang ini Alika rencana ingin pergi belanja. "Siang ini kamu mau ke mana Rak?" tanya Alika. "Hari ini seperti biasa, bekerja dan akan mengecek keadaan Bram. memangnya kenapa?" tanya Raka. "Sibuk yah, sebenarnya aku mau kamu temani aku belanja siang ini. tetapi kalau tidak bisa aku tidak memaksa kok. aku bisa pergi sama Pak Agus nanti," jawab Alika. "Jam berapa?" tanya Raka. "Jam sebelasan nanti," jawab Alika. "Kalau jam sebelas aku bisa. kan aku kerjanya bisa jam satu an dari rumah." jawab Raka. Karena tidak ingin Raka berangkat telar akhirnya Alika memutuskan untuk berbelanja jam sembilan pagi. selesai sarapan Alika langsung masuk ke kamarnya untuk bersiap. Hari ini Alika memakai d
Read more

Part 55. Awas saja kamu

Sementara itu di rumah yang lain tepatnya di rumah Rara. Rara keluar dari kamar dan memutuskan untuk duduk di sofa ruang keluarga.Ting... Ponsel Rara berdering. Rara mengalihkan pandangannya ke layar ponsel dan terlihat ada pesan yang di kirim oleh Salma. (Malam ini jadi kan, ingat janjimu minggu lalu uangku sudah habis,) isi pesan yang dikirim oleh Salma. Rara menarik nafas panjang kemudian bergumam "Uang terus.".(Iya jadi, jam setengah delapan aku ke sana.) balas Rara. Kemudian Rara meletakan ponselnya ke sofa dan memutuskan untuk menonton televisi. Rara mengalihkan pandangannya ke arah jam di dinding sudah menunjukan jam setengah empat sore. Rara tersenyum dan langsung berdiri dari duduknya. sore ini Rara akan pergi ke rumah Bram. ini adalah kesempatan baik untuk mendekati Bram. apalagi Alika baru saja memutuskan hubungan mereka. Rara memakai dres warna lemon dan membiarkan rambut sebahunya tergerai. Rara mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam tas. Rara membawa mobilnya de
Read more

Part 56. Berdebar

Alika menggelengkan kepalanya. kemudian Rara berkata dengan nada mengancam "Awas saja kamu kalau bohong.". "Oke bagus, silahkan pergi." ucap Rara dengan melepaskan cengkraman tangan Alika. Alika langsung berlari ke dalam. Alika menyenderkan tubuhnya ke dinding. nafas Alika terdengar naik turun, Alika mengusap-usap dadanya. "Al kamu kenapa?" tanya Amel dengan nada khawatir. "Hufftt... aku ngga apa-apa Mel," jawab Alika. "Yang benar, kamu kelihatan pucat Al," jawab Amel. "Iya su,dah aku ngga apa-apa kok nanti juga sembuh. kamu yang antar pesanan ke meja nomor lima ya," pinta Alika. "Iyaa siap Al, ini kami minum dulu," pinta Amel dengan memberikan satu gelas berisi air putih kepada Alika. "Makasih banyak ya Mel," jawab Alika dengan menerima gelas dari Amel. "Iya sama-sama kamu istirahat saja dulu kalau sudah sembuh baru kerja lagi," pinta Amel. Alika menganggukan kepalanya dan menenangkan pikiran dan hatinya. sedangkan Amel meninggalkan Alika di sana. Amel mengirimkan pe
Read more

Part 57. Penangkapan Alika

"Langsung masuk Rak," perintah Bram. Bram membalikan badannya dan berjalan ke arah kursi. Raka berjalan mengekor dibelakang Bram. Bram mendudukan tubuhnya di sofa yang berada di kamar.Raka menghentikan langkahnya tepat disamping sofa yang di duduki Bram. kemudian Alika bertanya "Lalu sekarang apa yang akan kita lakukan?".Bram menarik nafas panjang. Bram mengalihkan pandangannya ke arah Raka kemudian menjawab "Mengingat kembali kata-kata yang diucapkan Rara kemarin itu terdengar sangat menyakinkan. untuk saat ini kita awasi saja gerak-gerik mereka berdua. dan juga menjaga keselamatan Alika,"."Iya itu memang harus, tetapi aku tidak bisa melakukan itu semua dalam waktu yang bersamaan," ujar Raka. "Iya kamu tenang saja. nanti aku akan memerintahkan beberapa orang kepercayaanku untuk membantumu," jawab Bram. "Baik kalau begitu." ucap Raka. Kemudian mereka berdua melihat ke arah laptop. kemarin mereka berdua sudah berhasil meletakan beberapa kamera tersembunyi untuk mengecek kemana R
Read more

Part 58. Kecolongan

Prok... Prok... Prok... Maminya bertepuk tangan tiga kali. tidak lama kemudian terdengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya mereka. Alika mundur beberapa langkag agar menjauh dari Maminya. Alika melihat ke arah pintu dan melihat Rara dan dua orang Pria berbada kekar masuk ke ruangan itu.Rara tersenyum miring ke arah Alika. Rara senang melihat wajah Alika yang ketakutan, Rara melangkah mendekat ke arah Alika. "Ka... kamu mau apa?" tanya Alika dengan tergagap. "Aku? aku tidak mau apa-apa. aku hanya ingin meminta milikku yang selama ini kamu nikmati," ujar Rara. "Maksud kamu apa Ra?" tanya Alika dengan berjalan mundur. Tetapi sial tubuhnya terpentok ke tembok. Alika ingin berlari keluar tetapi di pintu ada dua orang berbadan kekar yang berjaga. tentu jika dirinya nekad dengan mudah kedua pria itu akan menangkapnya kembali. "Jangan pura-pura ngga tahu lah Al, sok polos banget sih jadi orang. tentu aku mau merebut Bram darimu," ujar Rara. Alika menarik nafas panjang. kemudian A
Read more

Part 59. Menemui Riko

"Jok kamu ikut dan bawa mobilnya Jok," pinta Raka. "Baik Pak." jawab Joko dan masuk ke dalam mobil membawa mobilnya. Sedangkan Raka duduk di belakang dengan memangku kepala Alika. "Cari rumah sakit terdekat Jok," pinta Raka. "Iya baik Pak." jawab Joko. Kemudian Joko membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah sakit terdekat. Tring... Tring... Ponsel Raka yang berada di dalam saku jas berdering. Raka mengeluarkan ponselnya dan dilayar depan terpampang nama Bram. "Halo Bos, saya sedang di jalan menuju ke rumah sakit terdekat dari taman," ucap Raka ketika teleponnya sudah tersambung. "Oh iya baik, aku akan langsung datang ke rumah sakit saja," jawab Bram. Kemudian Bram mematikan sambungan teleponnya. Raka memasukan kembali ponselnya ke saku jas. Sepuluh menit kemudian Joko memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit. Joko keluar dari mobil dan membantu Raka mengeluarkan Alika. Dokter dan perawat langsung membawa Alika masuk ke ruang IGD untuk mendapatkan pertolo
Read more

Part 60. Kesenangan Rara

"Saya memang tidak punya bukti, tapi kalau tidak salah di restoran ini banyak kamera pengawas Bapak bisa melihatnya di sana." jawab Riko dengan lancar. "Oke, awas saja kalau kamu terbukti bersalah!" ancam Raka.Raka mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan mencari nomor telepon Pak Irawan. setelah ketemu Raka menekan tombol panggil. Tut... Tut... Tut... "Halo Pak," ucap Pak Irawan ketika teleponnya sudah tersambung. "Masuk dan bawa orang yang biasa menangani kamera pengawas," perintah Raka. "Baik Pak." jawab Pak Irawan. Raka mematikan sambungan teleponnya. Raka meletakan ponselnya ke meja dengan kasar. Raka menatap ke arah Riko, wajah polosnya memang terlihat benar kalau Riko tidak melakukan hal itu. Klek... Pintu ruangan terbuka, Raka dan Riko mengalihkan pandangannya ke arah pintu. tidak lama kemudian Pak Irawan masuk dan di belakangnya ada seorang pekerja restoran. "Langsung saja periksa kamera pengawas hari ini. ke mana saja anak ini pergi," perintah Raka dengan menunj
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status