Alika menggelengkan kepalanya. kemudian Rara berkata dengan nada mengancam "Awas saja kamu kalau bohong.". "Oke bagus, silahkan pergi." ucap Rara dengan melepaskan cengkraman tangan Alika. Alika langsung berlari ke dalam. Alika menyenderkan tubuhnya ke dinding. nafas Alika terdengar naik turun, Alika mengusap-usap dadanya. "Al kamu kenapa?" tanya Amel dengan nada khawatir. "Hufftt... aku ngga apa-apa Mel," jawab Alika. "Yang benar, kamu kelihatan pucat Al," jawab Amel. "Iya su,dah aku ngga apa-apa kok nanti juga sembuh. kamu yang antar pesanan ke meja nomor lima ya," pinta Alika. "Iyaa siap Al, ini kami minum dulu," pinta Amel dengan memberikan satu gelas berisi air putih kepada Alika. "Makasih banyak ya Mel," jawab Alika dengan menerima gelas dari Amel. "Iya sama-sama kamu istirahat saja dulu kalau sudah sembuh baru kerja lagi," pinta Amel. Alika menganggukan kepalanya dan menenangkan pikiran dan hatinya. sedangkan Amel meninggalkan Alika di sana. Amel mengirimkan pe
Read more